9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran Matematika
i.
Pengertian Pembelajaran Matematika
Istilah pembelajaran dipakai untuk menunjuk pada konteks yg menekankan pada pola interaksi guru dan siswa. Menurut Moh. Uzer Usman 2009:4,
pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan. Menurut Marpaung 2002 pembelajaran adalah membimbing siswa
mengikuti jalur belajarnya track menuju tujuan, mendorong mereka aktif mengolah atau memproses informasi, mendorong mereka berani mengutarakan
ide-idenya, mau belajar dari kesalahan, berdiskusi dengan siswa dan guru. Melalui proses ini siswa memiliki kesempatan lebih besar mengembangkan
dirinya menjadi manusia yang lebih mandiri, demokratis, berpikir variatif dan bersikap kritis.
Pembelajaran menekankan pada kegiatan atau keaktifan siswa, bukan kegiatan guru Kartika Budi : 2001 : 46. Ukuran dari kualitas pembelajaran
tidak terletak pada baiknya guru menerangkan, tetapi pada kualitas dan kuantitas belajar siswa, dalam arti seberapa banyak siswa terlibat aktif. Peran
guru yang pokok adalah menciptakan situasi, menyediakan kemudahan, merancang kegiatan, dan membimbing siswa agar terlibat dalam proses belajar
secara berkesinambungan.
Menurut Robert M. Gagne, peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum dan selama orang melakukan kegiatan belajar akan mempengaruhi kegiatan orang
yang belajar itu. Menurut Gagne ada delapan peristiwa pembelajaran untuk belajar yaitu :
i. Menumbuhkan motivasi
ii. Memberitahukan tujuan belajar
iii. Mengarahkan perhatian
iv. Merangsang mengenal kembali
v. Memberikan pedoman belajar
vi. Menambahkan pemantapan
vii. Mendorong transfer atau alihan belajar
viii. Menampilkan kinerja, memberikan balikan membuat siswa aktif.
Dalam bahasa latin, kata matematika berasal dari kata manthanein atau mathema
yang artinya belajar tau hal yang dipelajari. Sedangkan dalam bahasa Belanda matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya
berkaitan dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis
dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten Depdiknas, 2003
Dengan demikian pembelajaran matematika adalah proses aktif individu siswa yang bersosialisasi dengan guru, sumber atau bahan belajar,
teman dalam memperoleh pengetahuan baru. Proses aktif tersebut menyebabkan perubahan tingkah laku, misalnya setelah belajar matematika siswa mampu
mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilannya dimana sebelumnya ia tidak dapat melakukannya. Herman Hudojo, 2001 : 92.