Selanjutnya dapat ditentukan minat siswa secara keseluruhan digunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.13 Kriteria Jumlah Minat Belajar Siswa
SM SM + M
SM + M + CM
SM + M + CM + KM
SM + M + CM + KM +
TM Minat
Sangat Berminat Berminat
Cukup Berminat Tidak Berminat
Tidak Berminat
Sumber : Kartika Budi, 2001 : 4
3.
Analisis Hasil Wawancara
Hasil wawancara akan di analisis secara deskriptif. Wawancara sebagai salah satu alat untuk mengevaluasi dan merefleksi kegiatan yang telah berlangsung serta
mendukung data menenai minat siswa.
42
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap Persiapan
Penelitian dilakukan di SD N Timbulharjo, dan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 20112012. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih
dahulu mempersiapkan segala hal yang diperlukan agar penelitian dapat berjalan dengan baik yaitu berupa instrumen penelitian dan surat izin penelitian. Instrumen
penelitian tersebut meliputi : Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan model pembelajaran menggunakan strategi Partisipatori, Lembar Kerja Siswa, lembar
pengamatan keterlibatan siswa, angket minat dan wawancara siswa. Setelah mendapatkan surat izin penelitian dari kampus dan pihak sekolah juga telah
memberikan izin untuk dilaksanakannya penelitian, peneliti mulai melakukan observasi pada bulan September di SD N Timbulharjo. Penelitian akan dilakukan
pada kelas III SD N Timbulharjo. Pada penelitian ini subjek yang diambil oleh peneliti adalah siswa kelas III SD
N Timbulharjo yang berjunlah sebanyak 23 siswa dan pokok bahasan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah pembagian bilangan positif. Tahap selanjutnya,
adalah observasi siswa kelas III SD Timbulharjo tahun ajaran 20112012. Tabel 4.1. Jadwal Penelitian
No Tanggal
Kegiatan Keterangan
1. 9 September 2011
Meminta ijin penelitian di SD N Timbulharjo 2.
10 September 2011 Menemui guru yang matematika kelas III SD untuk
meminta jadwal pelajaran matematika 3.
12 September 2011 Observasi siswa di kelas III SD, peneliti sebagai
pengamat 4.
14 September 2011 Peneliti mengajar di bantu oleh guru bidang study
dengan materi perkalian di kelas III sambil mempelajari situasi kelas
5. 15 September 2011
Peneliti mengajar materi perkalian dan mengenalkan materi pembagian.
6. 7 november 2011
Peneliti mengajar materi pembagian pembelajaran I 7.
10 November 2011 Peneliti mengajar materi pembagian pembelajaran II
8. 14 november 2011
peneliti meminta siswa mengisi angket minat siswa Pada jam tambahan sekolah,
karena siswa dibagi menjadi 2 kelas maka pengisian
angket dilakukan 2 kali
9. 15 november 2011
peneliti meminta siswa mengisi angket minat siswa Pada jam tambahan sekolah
10. 21 november 2011
Peneliti melakukan
wawancara kepada
siswa mengenai kesan dan tanggapan siswa tentang
pembelajaran matematika yang menggunakan strategi Partisipatori
2. Pelaksanaan Observasi
Sebelum pembelajaran menggunakan strategi Partisipatori digunakan, peneliti mengobservasi terlebih dahulu keadaan siswa dan kondisi kelas dalam proses
pembelajaran matematika sebanyak 2 kali. Observasi dilakukan pada bulan september 2011. Observasi ini dilakukan agar peneliti mengenal karakter siswa dan kondisi kelas
selama proses pelajaran matematika berlangsung sebelum melakukan penelitian.
B. Data Penelitian
1. Data deskripsi hasil pengamatan keterlibatan siswa di kelas
a. Perencanaan
Persiapan yang dilakukan peneliti antara lain: i.
Memilih kompetensi dasar dan materi yang akan diajarkan serta mempelajarinya. Materi yang dipilih adalah pembagian bilangan positif.
ii. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menggunakan
strategi Partisipatori. RPP yang disusun memuat materi pembagian bilangan positif.
iii. Membuat Lembar Kerja Siswa LKS yaitu LKS 1 yang berisi soal-soal
mengenai membagi bilangan dengan teknik pengurangan, LKS 2 berisi soal- soal mengenai membagi bilangan dua angkan dengan satu angka, LKS 3
berisi soal-soal mengenai mengubah bentuk perkalian menjadi pembagian, LKS 4 berisi soal-soal mengenai menyelesaikan soal cerita yang berkaitan
dengan pembagian. iv.
Menyusun instrumen penelitian yanitu pedoman observasipengamatan, angket respon siswa, kisi-kisi wawancara.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
i. Proses Pembelajaraan Bagian 1 Pertemuan Pertama
a Pelaksaan dan pengamatan
Pelaksanaan pada proses pembelajaran bagian 1 ini dengan kompetensi dasar melakukan pembagian tiga angka. Pelaksanaannya
sebagai berikut: Pada pertemuan pertama akan dilakukan pembelajaran selama 2 x 35
menit. Peneliti berperan sebagai guru pengampu akan dibahas mengenai membagi bilangan dengan teknik pengurangan berulang dan membagi
bilangan dua angka dengan satu angka. Dari 23 orang siswa yang hadir hanya ada 22 siswa hadir mengikuti pelajaran, 1 siswa absen
dikarenakan sakit. Dari 22 siswa tersebut 18 siswa yang siap mengikuti pelajaran. Hal ini dilihat dari kesiapannya membawa alat tulis yang
diperlukan, buku pelajaran matematika dan bersedia memperhatikan peneliti yang memberikan pengarahan sedangkan yang lain hanya diam
dan melihat ke arah kamera bahkan ada yang asyik dan bermain-main sendiri.
Pada saat ini peneliti mulai mengarahkan dan memfokuskan siswa untuk memilih dan belajar dalam kelompok. Siswa disini antusias untuk
berkelompok. Terdapat 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4-5 orang. Pada saat siswa telah berkelompok, peneliti mulai mengarahkan
dan menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh masing-masing kelompok ini, disini peneliti juga menjelaskan pembelajaran
menggunakan strategi Partisipatori. Yaitu tiap-tiap kelompok akan diberikan tugas untuk kemudian dijelaskan atau dipresentasikan di
depan kelas. Setiap siswa juga diminta untuk memperhatikan dan membantu anggota kelompok yang masih kurang dalam memahami
materi, siswa juga diminta untuk dapat bekerja sama dalam kelompok. Pertama peneliti akan mereview ingatan siswa mengenai materi
perkalian. Siswa diberi pertanyaan mengenai perkalian dan siswa diminta untuk menjelaskan kepada teman sekelas mengenai masalah
yang diberikan. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat berkomunikasi dengan baik dengan teman lainnya mengenai materi yang telah
diajarkan. Setelah itu peneliti melanjutkan ke materi pembagian. Disini peneliti
menggunakan alat peraga berupa sedotan untuk menjelaskan pengertian dari pembagian. Dengan memahami pengertian dasar dari pembagian,
siswa akan lebih mudah memahami materi yang akan diberikan selanjutnya. Walaupun sebenarnya siswa telah mempelajari materi
pembagian di kelas II. Setelah diberi penjelasan, kemudian siswa diberi masalah yang kemudian akan didiskusikan bersama kelompok masing-
masing. Pada saat peneliti menerangkan banyak siswa yang antusias bertanya dan mencatat apa yang dijelaskan, dan ada sebagian lagi yang
tampak main dan asyik sendiri. Ini menunjukkan siswa memberi perhatian terhadap penjelasan mengenai materi.
Pada saat diskusi kelompok hanya ada 3 kelompok yang aktif berdiskusi di dalam kelompok atau sebanyak 12 orang siswa, sedangkan
2 kelompok lagi asyik sendiri dengan mengobrol dan bermain. Kelompok-kelompok yang aktif biasanya membagi tugas dalam
mengerjakan soal yang telah diberikan. Ada yang menuliskan jawaban, ada yang menghitung, ada yang mengajari teman kelompok yang
kesulitan dan mengerjakan soal. Sedangkan kelompok yang tidak aktif dalam kelompok, biasanya lebih bersikap individual ketika mulai
menuliskan jawaban pada LKS ada siswa yang cenderung bersikap individual sebab teman atau kelompok yang kesulitan.
Berikut ini akan ditunjukkan proses pembelajaran dalam tahap diskusi kelompok berdasarkan hasil pengamatan. Siswa diminta
mengerjakan Lembar Kerja Siswa 1, peneliti mengamati salah satu kelompok yang beranggotakan Ikhsan, Dedek, Kurnia dan Rizki.
Kelompok ini akan mendiskusikan soal 56 dibagi 7 dengan deskripsi sebagai berikut :
Gambar 4.1. Siswa Mendiskusikan Soal
Cuplikan hasil pembicaraan siswa yang sedang berdiskusi dan mengerjakan soal pada gambar di atas :
Kurnia : 56 dibagi 7, berarti 56
– 7 sampai habis sambil menghitung menggunakan jari
Dedek :iya berarti 8
Rizki :menghitung
Ikhsan : kok bisa?
Kurnia : kan 56 harus habis dibagi 7 jadi hasilnya 8, ayo di tulis
Dari transkrip
tersebut tampak
masing-masing mencoba
mengerjakan bersama sambil berdiskusi untuk menyelesaikan soal yang diberikan. Siswa juga terlihat paham akan materi tersebut dan tampak
tidak kesusahan saat mengerjakannya. Siswa yang lain juga ikut membantu kecuali Ikhsan yang masih kesulitan untuk mengerti
sehingga ia mencoba untuk bertanya. Tampak disini teman yang lain juga membantu ketika anggota kelompok mengalami kesulitan hal ini
menunjukkan salah satu sifat kerja sama dalam kelompok. dalam memecahkan soal siswa tidak mengalami kesulitan kecuali
masalah kerja sama. salah satu transkrip lain yang memberi gambaran siswa kesulitan :
Kiki : ini gimana mbak?
Peneliti : 48 dibagi 8 berarti apa?
Kiki : apa mbak?
Peneliti : ini ada perintahnya, jadi 48 dibagi 8 gimana?
Kiki : pengurangan berulang ya mbak?
Peneliti : iya betul, jadi gimana?
Kiki : 48-8-8-8 ya mbak?
Peneliti : iya, terus?
Kiki : sampe nol ya mbak?
Peneliti : iya, sekarang dihitung berapa kali 48 - 8 nya?
Kiki : sambil menghitung 6 mbak?
Peneliti : iya betul, dicoba lagi ya
Dari transkrip diatas tampak siswa masih kebingungan dalam mengerjakan soal yang diberikan. Jadi siswa berinisiatif bertanya kepada
peneliti. Karena siswa ini juga sangat susah berdiskusi dalam kelompok, karena sering tidak memperhatikan dan asyik sendiri.
Tanskrip dibawah ini menunjukkan bahwa siswa kurang bekerja sama dengan kelompoknya. Siswa yang lain juga tidak membantu
teman yang kesulitan jika tidak diminta oleh peneliti. Misalnya pada kelompok berikut yang terdiri dari Tegar, Indra, Rizal dan Bagas.
Berikut cuplikan pembicaraan dengan siswa tersebut :
Peneliti : gimana ada yang sulit ga? Rizal : ini mbak 56 dibagi 7 gimana?
Peneliti : ayo coba didiskusikan sama teman, siapa yang bisa? Bagas : ini aku udah mbak..
Peneliti : ayo dibantu temannya yah Bagas : 56 dibagi 7 itu ya 56 dikurangi 7 sampai habis
Peneliti : diajarin yah temennya
Selanjutnya kelompok yang beranggotakan Alfian, Galang, Annisa dan Mela :
Gambar 4.2. Siswa Sedang Berdiskusi
Dari gambar diatas tampak suasana siswa berdiskusi aktif dengan teman dan dapat bekerjasama dalam menyelesaikan masalah. Siswa
tampak memperhatikan penjelasan dari teman yang lain.
Gambar 4.3. Siswa Bertanya Kepada Anggota Kelompok
Dari gambar diatas tampak siswa membantu teman lain yang kurang memahami materi. Disini tampak sekali partisipasi dan
kerjasama antar kelompok. Pembelajaran berikutnya adalah diskusi kelas atau presentasi hasil
diskusi siswa. Pada saat mulai presentasi pada pertemuan pertama ini ada satu kelompok yang sangat antusias dalam mengutarakan idenya
kepada kelompok lain, hal ini terlihat dari mereka berlomba untuk terlebih dahulu maju dan mengerjakan soal-soal.