b Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
c Mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa.
d Memulai pembelajaran dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa
untuk berpikir. e
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang diterima dari kegiatan pembelajaran
yang diberikan. iii.
Tahap penutup a
Meminta siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan b
Melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses pembelajaran.
6. Materi Pembagian
Pembagian adalah pengurangan berulang sampai habis. Menurut wikipedia Pembagian adalah operasi aritmatika dasar yang merupakan kebalikan dari operasi
perkalian. Perkalian. Operasi pembagian ini dinotasikan dengan tanda division atau slash.
Jika operasi perkalian c kali b sama dengan a dirumuskan sebagai dengan b tidak boleh sama dengan nol, maka operasi pembagian a dibagi b sama
dengan c, dirumuskan sebagai .
Sifat – sifat pembagian pada bilangan bulat :
a. Pembagian bilangan positif dengan bilangan positif, hasilnya positif.
b. Pembagian bilangan positif dengan bilangan negatif, hasilnya negatif.
c. Pembagian bilangannegatif dengan bilangan positif, hasilnyanegatif.
d. Pembagian bilangan negatif dengan bilangan negatif, hasilnya positif.
B. Kerangka Berpikir
Rendahnya minat siswa terhadap pelajaran matematika mempengaruhi tingkat keterlibatan siswa dalam mengikuti pelajaran matematika di sekolah. Sehingga
sebagian besar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa tersebut. Minat awal siswa rendah karena siswa menganggap pelajaran matematika sulit dan kecenderungan
membosankan. Dalam menyelesaikan suatu masalah matematika biasanya siswa hanya mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan oleh guru. Jika masalah yang
diberikan berbeda, siswa menjadi bingung untuk mengerjakan masalah yang diberikan. Siswa juga cenderung tidak dapat menjelaskan dan menyimpulkan sendiri
penyelesaian dari masalah tersebut. Hal ini merupakan permasalahan umum di dalam pembelajaran matematika.
Akibat kurangnya minat siswa dalam menyelesaikan masalah atau soal matematika, siswa menjadi kurang terlibat dan berpartisipasi aktif di dalam pembelajaran. Untuk
itu guru berusaha mencari cara yang tepat untuk lebih membuat siswa senang mempelajari matematika. Salah satunya adalah dengan menerapkan proses belajar
mengajar yang berbeda dari biasanya agar menjadikan siswa tidak bosan. Karena itu peneliti menerapkan strategi Partisipatori dapat dilakukan agar menjadi salah satu
alternatif kegiatan pembelajaran di sekolah untuk menjadikan siswa lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran.
Strategi Partisipatori disini diharapkan mampu meningkatkan minat dan keterlibatan siswa terhadap pembelajaran matematika. Di dalam strategi Partisipatori
siswa dituntut untuk bertanya dan berdiskusi dengan teman maupun kelompok belajar mengenai masalah yang diberikan. Siswa juga dituntut untuk dapat mengajukan
pertanyaan dan mengemukakan pendapat di depan kelompok belajar maupun teman –
teman di kelas mengenai hasil diskusi dan masalah yang telah diberikan. Dari
kegiatan inilah siswa dapat berinteraksi satu sama lain, sehingga siswa dapat menemukan dan memecahkan masalah yang diberikan bersama - sama. Dengan
kegiatan seperti ini siswa jadi menemukan sendiri jawaban atas masalah yang diberikan dan ini membuat siswa menjadi mandiri dan tidak perlu lagi hanya
menghafal langkah – langkah yang diberikan oleh guru. Siswa juga menjadi lebih
termotivasi dan tidak menjadi bosan dengan proses pembelajaran matematika yang berlangsung karena ikut terlibat langsung.
Berikut adalah diagram proses pembelajaran menggunakan strategi Partisipatori
dengan kondisi awal minat dan keterlibatan siswa yang berpengaruh pada meningkatnya kondisi akhir minat dan keterlibatan siswa.
Kondisi Awal minat,
Keterlibatan Strategi
Partisipatori Minat Belajar
Matematika Keterlibatan Sswa
Dalam Pembelajaran