Penerapan strategi partisipatori untuk pembelajaran matematika pokok bahasan pembagian bilangan bulat positif di kelas III SD N Timbulharjo tahun ajaran 2011/2012.
vii
ABSTRAK
Purnama Sari, Albina, 2013. Penerapan Strategi Partisipatori Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Pembagian Bilangan Bulat Positif Di Kelas III SD N TimbulharjoTahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui : (1) Tingkat keterlibatan belajar siswa dengan menerapkan strategi Partisipatori pada pokok bahasan pembagian bilangan bulat positif, (2) Tingkat minat belajar siswa dengan menerapkan strategi Partisipatori pada pokok bahasan pembagian bilangan bulat positif.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas III SD N Timbulharjo, Sleman, Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012, yang terdiri dari 23 siswa. Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD dimulai dari tanggal 9 September 2011 sampai dengan 21 November 2011. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa (1) Data deskripsi hasil pengamatan keterlibatan siswa, (2) Data hasil keterlibatan siswa dikumpulkan dari hasil observasi dan dokumentasi selama penelitian berlangsung, (3) Data angket minat siswa yaitu dikumpulkan dari hasil pengisian angket dari siswa, dan (4) Data hasil wawancara dengan siswa. Sedangkan instrumen pemungutan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah (1) Intrumen pembelajaran yang meliputi Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar kerja siswa dan (2) Instrumen Pemungutan data yang meliputi lembar pengamatan keterlibatan siswa, angket respon dan minat siswa dan wawancara siswa. Setelah pemungutan data selesai data dianalisis dan akan dibahas di BAB IV.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Tingkat keterlibatan siswa dengan penerapan strategi
Partisipatori menunjukkan keterlibatan dalam kriteria cukup (2) Tingkat minat belajar siswa dengan penerapan strategi Partisipatori menunjukkan bahwa minat siswa dalam kriteria berminat.
(2)
viii
ABSTRACT
Purnama Sari, Albina, 2013. Implementation Strategies In Learning Mathematics Participatory Review Of Round Division Of Positive Numbers In Class III In Timbulharjo Elementary School Yogyakarta, In The 2011/2012 School Year. Undergraduate Thesis, Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This study aimed to determine : (1) The level of student engagement with Participatory strategy on the subject of the distribution of positive integers, (2) The level of student interest by applying Participatory strategies on the subject of the division of positive integers.
This research is quantitative descriptive research. Subjects of this study were grade III SD N Timbulharjo, Sleman, Yogyakarta School Year 2011/2012, which consisted of 23 students. The research was conducted in the third grade of elementary school begins on 9 September 2011 to 21 November 2011. The data collected in this study are (1) Data description observations of student engagement, (2) the results of student engagement data collected from the observation and documentation during the study, (3) the student's interest questionnaire data gathered from the results of the questionnaires from students, and (4) Data from interviews with students. While the data collection instruments used in this study were (1) Instruments which includes learning Learning Implementation Plan (RPP) and student worksheet, and (2) Instrument Collection of data that includes student engagement observation checklist, questionnaire responses and interests of students and student interviews. Once the data collection is completed the data will be analyzed and discussed in Chapter IV.
Results of this study indicate that (1) The level of student engagement with the implementation of Participatory strategies show enough involvement in the criteria (2) The level of student interest with Participatory implementation strategy suggests that the interests of students interested in the criteria.
(3)
i
PENERAPAN STRATEGI PARTISIPATORI PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PEMBAGIAN
BILANGAN BULAT POSITIF DI KELAS III SD N TIMBULHARJO
TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh : Albina Purnama Sari NIM : 061414007
Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
(4)
(5)
(6)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Yesterday is already a dream and tomorrow is only a vision but today well lived
make every yesterday a dream of happiness and very tomorrow a vision of hope
Kupersembahkan karyaku ini untuk : Ayah dan ibuku Mas Gigih & Ita
(7)
(8)
(9)
vii
ABSTRAK
Purnama Sari, Albina, 2013. Penerapan Strategi Partisipatori Pada
Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Pembagian Bilangan Bulat Positif
Di Kelas III SD N TimbulharjoTahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui : (1) tingkat keterlibatan belajar siswa dengan menerapkan strategi Partisipatori pada pokok bahasan pembagian bilangan bulat positif, (2) tingkat minat belajar siswa dengan menerapkan strategi Partisipatori pada pokok bahasan pembagian bilangan bulat positif.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas III SD N Timbulharjo, Sleman, Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012, yang terdiri dari 23 siswa. Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD dimulai dari tanggal 9 September 2011 sampai dengan 21 November 2011. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa (1) Data deskripsi hasil pengamatan keterlibatan siswa, (2) Data hasil keterlibatan siswa dikumpulkan dari hasil observasi dan dokumentasi selama penelitian berlangsung, (3) Data angket minat siswa yaitu dikumpulkan dari hasil pengisian angket dari siswa, dan (4) Data hasil wawancara dengan siswa. Sedangkan instrumen pemungutan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah (1) Intrumen pembelajaran yang meliputi Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar kerja siswa dan (2) Instrumen Pemungutan data yang meliputi lembar pengamatan keterlibatan siswa, angket respon dan minat siswa dan wawancara siswa. Setelah pemungutan data selesai data dianalisis dan akan dibahas di BAB IV.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Tingkat keterlibatan siswa dengan penerapan strategi Partisipatori menunjukkan keterlibatan dalam kriteria cukup (2) Tingkat minat belajar siswa denagan penerapan strategi Partisipatori menunjukkan bahwa minat siswa dalam kriteria berminat.
(10)
viii
ABSTRACT
Purnama Sari, Albina, 2013. Implementation strategies in learning
mathematics participatory review of round division of positive numbers in
class III in Timbulharjo Elementary School Yogyakarta, in the 2011/2012
School Year. Undergraduate Thesis, Mathematics Education Study Program,
Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher
Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This study aimed to determine : (1) the level of student engagement with Participatory strategy on the subject of the distribution of positive integers,(2) the level of student interest by applying Participatory strategies on the subject of the division of positive integers.
This research is quantitative descriptive research. Subjects of this study were grade III SD N Timbulharjo, Sleman, Yogyakarta School Year 2011/2012, which consisted of 23 students. The research was conducted in the third grade of elementary school begins on 9 September 2011 to 21 November 2011. The data collected in this study are (1) Data description observations of student engagement, (2) the results of student engagement data collected from the observation and documentation during the study, (3) the student's interest questionnaire data gathered from the results of the questionnaires from students, and (4) Data from interviews with students. While the data collection instruments used in this study were (1) Instruments which includes learning Learning Implementation Plan (RPP) and student worksheet, and (2) Instrument Collection of data that includes student engagement observation checklist, questionnaire responses and interests of students and student interviews. Once the data collection is completed the data will be analyzed and discussed in Chapter IV.
Results of this study indicate that (1) the level of student engagement with the implementation of Participatory strategies show enough involvement in the criteria (2) The level of student interest denagan Participatory implementation strategy suggests that the interests of students interested in the criteria.
(11)
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada ALLAH SWT atas segala karunia dan penyertaan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Penerapan Strategi Partisipatori Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Pembagian Bilangan Bulat Positif Di Kelas III SD N Timbulharjo Tahun Ajaran 2011/2012” ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama penulisan skripsi, berbagai kesulitan dialami oleh penulis. Tetapi karena bantuan dari berbagai pihak akhirnya semua kesulitan dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.
3. Bapak Drs. Thomas Sugiarto P, M.T selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak saran dan kritik yang membangun bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat JPMIPA Universitas Sanata Dharma.
5. Ibu kepala sekolah SD Timbulharjo Sleman yang telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
6. Bapak Agus selaku guru matematika kelas III SD Timbulharjo yang telah membantu penulis selama pelaksanaan penelitian.
7. Siswa siswi kelas III SD Timbulharjo Sleman tahun ajaran 2011/2012 yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.
8. Kedua orang tuaku yang tak henti memberikan doa dan semangat yang luar biasa kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skpsi ini
9. Kakak dan adikku yang selalu mmenghibur dan memberikan dorongan untuk sehingga tidak ada kata putus asa untuk terus mencoba yang terbaik.
10.Mas Cahyadi Putra yang selalu mendukung dan mengerti saya dalam setiap situasi dan kondisi penulis menyelesaikan skripsi ini.
(12)
(13)
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Rumusan Masalah ...4
C. Tujuan Penelitian ...4
D. Batasan Istilah ...5
E. Manfaat Penelitian ...6
F. Sistematika penulisan ...7
(14)
xii
A. Kajian Pustaka ...9
1. Pembelajaran Matematika ...9
2. Teori Belajar Mengajar ...14
3. Keterlibatan Siswa ...17
4. Minat Belajar Siswa ...18
5. Strategi Partisipatori ...20
6. Materi Pembagian ...23
B. Kerangka Berpikir ...24
BAB III METODE PENELITIAN ...26
A. Jenis Penelitian ...26
B. Subyek dan Obyek Penelitian ...26
C. Waktu dan Tempat Penelitian ...26
D. Bentuk Data ...26
E. Metode Pengumpulan Data ...27
F. Rancangan Penelitian ...29
G. Instrumen Penelitian ...30
1. Instrumen Pembelajaran ...30
(15)
xiii
H. Deskripsi Penerapan Pembelajaran Matematika ...36
I. Teknik Analisis Data ...38
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA, ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...42
A. Pelaksanaan Penelitian ...42
1. Tahap Persiapan ...42
2. Pelaksanaan Observasi ...43
B. Data penelitian ...43
1. Data Deskripsi Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa ...43
2. Data Hasil Keterlibatan Siswa ...53
3.Data Angket Minat Siswa ...55
4.Data Hasil Wawancara Dengan Siswa ...55
C. Analisis Hasil Penelitian ...55
1. Analisis Keterlibatan Siswa ...55
2.Analisis Angket Minat Siswa ...59
3. Analisis Hasil Wawancara ...62
(16)
xiv
1. Pembahasan Keterlibatan Siswa ...63
2.Pembahasan Minat Siswa ...81
3.Pembahasan Hasil Wawancara ...82
E. Rangkuman Analisis Dan Pembahasan ...84
F. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian ...84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...85
A. Kesimpulan ...85
B. Saran ...85
DAFTAR PUSTAKA ...87
(17)
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Delapan Tipe Belajar ...13
Tabel 3.1. Peta Konsep Angket Berdasarkan Minat Belajar Siswa ...27
Tabel 3.2. Langkah-langkah Pembelajaran ...29
Tabel 3.3 Hubungan antara Rumusan Masalah dengan Intrumen Penelitian ....31
Tabel 3.4. Pedoman Penyusunan Lembar Pengamatan ...31
Tabel 3.5. Lembar Pengamatan ...32
Tabel 3.6. Rancangan Sebaran Item Angket Minat Belajar Siswa ...33
Tabel 3.7. Lembar Angket Minat Siswa ...34
Tabel 3.8 Tabel Kegiatan Guru dan Kegiatan Siswa ...37
Tabel 3.9 Distribusi Keterlibatans Siswa Pada Pertemuan ...38
Tabel 3.10 Kriteria Keterlibatan Siswa ...39
Tabel 3.11 Kriteria Keterlibatan Seluruh Siswa ...39
Tabel 3.12 Kriteria Minat Siswa ...40
Tabel 3.13 Kriteria Jumlah Minat Belajar Siswa ...41
Tabel 4.1. Jadwal Penelitian ... 42
Tabel 4.2 Distribusi Setiap Siswa Pada Pembelajaran I ... 53
Tabel 4.3 Distribusi Setiap Siswa Pada Pembelajaran II ... 54
Tabel 4.4 Analisis Aktivitas Setiap Siswa Pada Pembelajaran I ... 55
Tabel 4.5 Kriteria Keterlibatan Siswa Pada Pembelajaran I ... 56
Tabel 4.6 Kriteria Keterlibatan Secara Keseluruhan ... 56
(18)
xvi
Tabel 4.8 Kriteria Keterlibatan Siswa Pada Pembelajaran II ... 57
Tabel 4.9 Kriteria Keterlibatan Secara Keseluruhan ... 57
Tabel 4.10 Hasil Analisis Keterlibatan Siswa... 58
Tabel 4.11 Persentase Kriteria Keterlibatan Siswa ... 58
Tabel 4.12 Angket Respon Siswa ... 59
Tabel 4.13 Analisis Data Angket Minat Belajar Matematika Siswa ... 60
Tabel 4.14 Rangkuman Kriteria Minat Belajar Siswa ... 61
Tabel 4.15 Presentasi Minat Siswa ... 61
Tabel 4.16 Keterlibatan Siswa Diskusi Kelompok 1 Pertemuan I... 63
Tabel 4.17 Keterlibatan Siswa Diskusi Kelompok 2 Pertemuan I... 65
Tabel 4.18 Keterlibatan Siswa Diskusi Kelompok 3 Pertemuan I... 67
Tabel 4.19 Keterlibatan Siswa Diskusi Kelompok 4 Pertemuan I... 69
Tabel 4.20 Keterlibatan Siswa Diskusi Kelompok 5 Pertemuan I... 70
Tabel 4.21 Keterlibatan Siswa Diskusi Kelompok 1 Pertemuan II ... 72
Tabel 4.22 Keterlibatan Siswa Diskusi Kelompok 2 Pertemuan II ... 74
Tabel 4.23 Keterlibatan Siswa Diskusi Kelompok 3 Pertemuan II ... 75
Tabel 4.24 Keterlibatan Siswa Diskusi Kelompok 4 Pertemuan II ... 77
Tabel 4.25 Keterlibatan Siswa Diskusi Kelompok 5 Pertemuan II ... 79
Tabel 4.26 Kriteria Minat Siswa ... 81
(19)
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Siswa Mendiskusikan Soal ...45
Gambar 4.2. Siswa Sedang Berdiskusi ...47
Gambar 4.3. Siswa Bertanya Kepada Anggota Kelompok ...47
Gambar 4.4. Siswa Menuliskan Hasil Diskusi Kelompok Di Papan Tulis ...48
Gambar 4.5. Hasil Jawaban Dari Kelompok Diatas ...48
Gambar 4.6. Siswa Menuliskan Hasil Jawaban Diskusi Di Papan Tulis ...49
Gambar 4.7 Hasil Jawaban Siswa Di Papan Tulis ...49
Gambar 4.8 Siswa Memperhatikan Penjelasan Peneliti ...51
Gambar 4.9 SiswaMengerjakan Soal Secara Individu ...51
(20)
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A.1. Daftar Nama Siswa ...89
Lampiran A.2 Daftar Nama Kelompok ...90
Lampiran A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I ...91
Lampiran A.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II ...105
Lampiran B.1 Lembar Pengamatan Keterlibatan Siswa ...113
Lampiran B.2 Angket Minat Siswa ...116
Lampiran C.1 Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa Pembelajaran I ...119
Lampiran C.2 Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa Pembelajaran II ...129
Lampiran C.3 ContohPekerjaan Siswa Pada Lembar Angket Minat ...139
Lampiran D.1 Surat Ijin Penelitian ...151
(21)
I BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belum maksimalnya prestasi belajar siswa di sekolah pada mata pelajaran matematika disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor yaitu memahami konsep dan penyelesaian masalah matematika. Karena matematika adalah ilmu yang berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif (Hudojo, 1988). Maka penting bagi siswa untuk memahami konsep dan penyelesaian masalah matematika pada tingkat Sekolah Dasar. Karakteristik matematika tersebut berhubungan dengan proses pembelajarannya. Pembelajaran matematika dikatakan berhasil bila prosesnya melibatkan intelektual peserta didik secara optimal. Kebanyakan proses pembelajaran matematika di sekolah selama ini kurang melibatkan siswa secara aktif. Siswa langsung mempelajari materi atau teori matematika tanpa melihat terlebih dahulu kaitannya dengan keseharian siswa. Sehingga banyak siswa yang tidak tahu dan bertanya-tanya apa manfaat dari mempelajari berbagai rumus dan teori matematika tersebut (Dr. C.George Boeree, 2010).
Dalam hal ini pihak sekolah dan guru berusaha membuat situasi, pembelajaran yang efektif dan menerapkan strategi kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan bagi siswa. Dengan berbagai macam usaha guru dalam menyampaikan materi terhadap siswa diharapkan minat siswa tinggi sehingga prestasi belajar siswa di sekolah akan lebih baik. Tetapi kurikulum yang padatlah yang menyebabkan pengajaran matematika disekolah cenderung didominasi oleh proses men transfer pengetahuan saja tetapi tidak memberi kesempatan kepada siswanya untuk
(22)
menemukan pengetahuan yang bermakna dari dirinya. Akibatnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran terkadang kurang sebab yang menjadi tolak ukur keberhasilan adalah nilai. Sehingga siswa menjadi kurang kreatif dan cenderung pasif.
Dari observasi peneliti di SDN Timbulharjo pada kelas III tampak bahwa minat siswa dan keterlibatan siswa yang kurang terhadap pelajaran matematika. Hal ini terlihat dari siswa hanya mendengarkan dan menyalin apa yang di jelaskan oleh guru. Siswa juga cenderung lebih asyik sendiri dengan kegiatannya daripada memperhatikan penjelasan dari guru. Hanya sebagian siswa saja yang konsentrasi mendengarkan penjelasan dari guru. Ketika ditanya tentang pelajaran siswa terkadang tidak tahu bagaimana menjawab dan menjelaskan jawaban dari pertanyaan tersebut, mereka hanya dapat menyelesaikan masalah yang diberikan hanya dengan melihat langkah – langkah pekerjaan yang diberikan oleh guru. Disini siswa juga lebih bersikap individual dalam mengerjakan soal yang diberikan. Siswa hanya akan membantu teman dekatnya saja. Akibatnya keterlibatan antar siswa menjadi berkurang.
Dalam pembelajaran yang seperti ini, biasanya guru mendominasi pembelajaran sehingga siswa hanya berperan sebagai pendengar ceramah guru. Keadaan seperti ini sangat mengurangi tanggung jawab siswa dan tugas belajarnya. Siswa juga menjadi sibuk sendiri dengan kegiatannya bersama teman sebangkunya. Siswa seharusnya dituntut untuk mengkonstruksi, menemukan dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya serta dapat mengungkapkan dalam bahasa sendiri tentang apa yang diterimadan diolah selama pembelajaran berlangsung.
Disisi lain strategi ceramah seperti ini semakin melekatkan anggapan siswa terhadap mata pelajaran matematika begitu sulit dan tidak menarik perhatian dari
(23)
siswa tersebut membuat siswa hanya cenderung mendengarkan dan mengikuti langkah-langkah pengerjaan soal yang telah dibahas untuk menyelesaikan soal berikutnya. Ketika soal berbeda kebanyakan siswa menjadi bingung untuk menyelesaikan soal tesebut. Sehingga masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika adalah kurangnya kesadaran siswa dalam mengikuti dan menyelesaikan soal-soal matematika serta karena siswa kurang mempelajari materi dengan sungguh-sungguh dan akhirnya hal tersebut berdampak pada prestasi belajar.
Dengan adanya kenyataan di lapangan seperti yang dipaparkan diatas maka, diperlukan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dengan beberapa pertimbangan antara lain keadaan siswa, keadaan sekolah, serta tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Dalam hal keadaan siswa di kelas terdapat perbedaan antara lain dalam hal motivasi belajar, kemampuan belajar, taraf pengetahuan, latar belakang sosial-ekonomi dan lain sebagainya. Bahkan siswa-siswi dalam satuan kelas yang sama tidak dapat diandaikan berada dalam keadaan yang sama seluruhnya diantaranya siswa-siswa itu terdapat beraneka perbedaan interindividual, misalnya dalam hal kemampuan bahasa, kemampuan belajar, motivasi belajar, kecepatan belajar, kondisi fisik dan lain sebagianya (Winkel, 2007 : 149).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian bagi siswa SDN Timbulharjo pada kelas III. Disini peneliti akan membuat suatu proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Partisipatori pada pokok bahasan pembagian dan meneliti bagaimanakah keterlibatan dan minat siswa kelas III pada pembelajaran matematika dengan strategi pembelajaran Partisipatori untuk materi pembagian bilangan bulat. Judul penelitian tersebut adalah “Penerapan Strategi Partisipatori Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan
(24)
Pembagian Bilangan Positif Di Kelas III SD N Timbulharjo Tahun Ajaran 2011/2012 ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini permasalahan yang dikemukakan adalah:
1. Bagaimana tingkat keterlibatan siswa dalam penerapan strategi Partisipatori untuk pembelajaran matematika pada materi pembagian bilangan bulat di kelas III SD Timbulharjo Yogyakarta?
2. Bagaimana tingkat minat siswa terhadap matematika setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi Partisipatori?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat keterlibatan siswa dalam kelompok dengan penerapan strategi Partisipatori untuk pembelajaran pada materi perkalian bilangan bulat. 2. Untuk mengetahui tingkat minat siswa setelah mengikuti pembelajaran
(25)
D. Batasan istilah
Istilah-istilah dalam pertanyaan dan tujuan didefinisikan sebagai berikut :
1. Siswa adalah subyek penelitian ini. Subyek adalah siswa kelas III SD Timbulharjo pada semester satu tahun ajaran 2011/2012.
2. Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar dalam bidang matematika.
3. Pembagian adalah pengurangan berulang sampai habis.
4. Strategi pembelajaran Partisipatori adalah Strategi yang lebih menekankan keterlibatan siswa secara penuh. Siswa didudukkan sebagai subjek belajar. Dengan berpartisipasi aktif, siswa dapat menemukan hasil belajar.
5. Keterlibatan dalam hal ini diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran selama penelitian berlangsung yaitu aktivitas siswa dalam mengemukakan pendapat, merespon pendapat temannya, bertanya serta dalam mengerjakan soal latihan yang ada.
6. Minat adalah perasaan senang yang dihubungkan dengan perbuatan-perbuatan yang lebih khusus terhadap sesuatu atau keadaan. Menurut Winkel (2007 : 212), minat belajar siswa adalah kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu.
Suatu strategi yang diharapkan dapat membantu kemampuan berpikir dan keterlibatan siswa adalah strategi Partisipatori. Stategi Partisipatori ini lebih menekankan keterlibatan siswa secara penuh. Siswa didudukkan sebagai subjek belajar sehingga siswa menjadi aktif. Siswa di tuntut berperan aktif dalam proses
(26)
pembelajaran. Seperti berdiskusi, membantu teman yang kesulitan dalam mengerjakan soal sehingga siswa merasa dilibatkan dalam pembelajaran. Diharapkan hal ini membuat siswa berminat, karena siswa menjadi aktif dan turut serta dalam proses pembelajaran. Guru disini berperan sebagai motivator dan mediator yang berperan membantu siswa. Tetapi konteks siswa menjadi tumpuan utama. Dengan berpartisipasi aktif, siswa dapat menemukan hasil belajar yang memuaskan.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti dalam dunia pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu sebagai berikut : 1. Sekolah
Memberikan sumbangan pemikiran sebagai alternatif dalam pembelajaran matematika dalam meningkatkan minat dan keterlibatan siswa dan pemotivasi untuk meneliti bidang studi lain serta acuan penelitian berikutnya yanng sejenis. Dan berharap hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan bagi Ilmu pengetahuan, khususnya bidang pendidikan matematika.
2. Siswa
a. Memperkenalkan variasi model pembelajaran pada siswa agar menjadi senang dan tertarik serta terdorong untuk meningkatkan minat terhadap matematika karena siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkontruksi dan belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya masing-masing dan saling membantu dalam kegiatan belajar dalam kelompok agar lebih memahami materi
(27)
c. Mendorong siswa untuk belajar bersosialisasi dan berkomunikasi dengan menjalin hubungan baik antar setiap individu dalam kelas, baik antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru maupun siswa dengan masyarakat.
3. Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang membangun bagi guru untuk dapat merancang pembelajaran yang lebih bervariasai guna meningkatkan kemampuan matematika siswanya sehingga tidak monoton.
4. Peneliti
a. Penelitian ini memberikan pengalaman langsung kepada peneliti sebagai calon guru dalam mengembangkan model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran.
b. Peneliti dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari strategi Partisipatori dalam pembelajaran dan sebagai calon guru peneliti dapat menggunakan strategi Partisipatori ini di kelas sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan minat siswa dan keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika.
F. Sistematika Penulisan
Pada penulisan ini dibagi menjadi 5 bab. Bab I berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan istilah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II berisi tentang kajian pustaka yang digunakan sebagai dasar penulisan yang meliputi pembelajaran matematika, teori belajar mengajar matematika, keterlibatan siswa, minat belajar siswa, strategi Partisipatori, dan materi pembagian. Sedangkan bab III berisi tentang yrutan metode penelitian yang meliputi
(28)
jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, waktu dan tempat penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data, rancangan penelitian, instrumen penelitian, dan teknik analisisa data.
Bab IV berisi tentang pelaksaaan penelitian yang berupa tahap persiapan dan pelaksaan observasi ; data penelitian yang berupa data deskripsi hasil pengamatan keterlibatan siswa di kelas, data hasil keterlibatan siswa, data angket minat siswa,
data hasil wawancara dengan siswa ; analisis hasil penelitian yang berupa analisis keterlibatan siswa, analisis angket siswa, dan analisis hasil wawancara; pembahasan yang berupa pembahahasan keterlibatan siswa, minat siswa dan hasil wawancara siswa ; dan yang terakhir rangkuman hasil analisis, pembahasan serta kekurangan dan kelebihan penelitian. Sedangkan Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran.
(29)
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran Matematika
i. Pengertian Pembelajaran Matematika
Istilah pembelajaran dipakai untuk menunjuk pada konteks yg menekankan pada pola interaksi guru dan siswa. Menurut Moh. Uzer Usman (2009:4), pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan.
Menurut Marpaung (2002) pembelajaran adalah membimbing siswa mengikuti jalur belajarnya (track) menuju tujuan, mendorong mereka aktif mengolah atau memproses informasi, mendorong mereka berani mengutarakan ide-idenya, mau belajar dari kesalahan, berdiskusi dengan siswa dan guru. Melalui proses ini siswa memiliki kesempatan lebih besar mengembangkan dirinya menjadi manusia yang lebih mandiri, demokratis, berpikir variatif dan bersikap kritis.
Pembelajaran menekankan pada kegiatan atau keaktifan siswa, bukan kegiatan guru (Kartika Budi : 2001 : 46). Ukuran dari kualitas pembelajaran tidak terletak pada baiknya guru menerangkan, tetapi pada kualitas dan kuantitas belajar siswa, dalam arti seberapa banyak siswa terlibat aktif. Peran guru yang pokok adalah menciptakan situasi, menyediakan kemudahan, merancang kegiatan, dan membimbing siswa agar terlibat dalam proses belajar secara berkesinambungan.
(30)
Menurut Robert M. Gagne, peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum dan selama orang melakukan kegiatan belajar akan mempengaruhi kegiatan orang yang belajar itu.
Menurut Gagne ada delapan peristiwa pembelajaran untuk belajar yaitu : i. Menumbuhkan motivasi
ii. Memberitahukan tujuan belajar iii. Mengarahkan perhatian
iv. Merangsang mengenal kembali v. Memberikan pedoman belajar vi. Menambahkan pemantapan
vii. Mendorong transfer atau alihan belajar
viii. Menampilkan kinerja, memberikan balikan (membuat siswa aktif).
Dalam bahasa latin, kata matematika berasal dari kata manthanein atau mathema yang artinya belajar tau hal yang dipelajari. Sedangkan dalam bahasa Belanda matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten (Depdiknas, 2003)
Dengan demikian pembelajaran matematika adalah proses aktif individu siswa yang bersosialisasi dengan guru, sumber atau bahan belajar, teman dalam memperoleh pengetahuan baru. Proses aktif tersebut menyebabkan perubahan tingkah laku, misalnya setelah belajar matematika siswa mampu mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilannya dimana sebelumnya ia tidak dapat melakukannya. ( Herman Hudojo, 2001 : 92).
(31)
ii. Tujuan Pembelajaran Matematika
Tujuan dari pembelajaran matematika yaitu (Depdiknas, 2003) :
i. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan dan perbedaan.
ii. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan pendugaan, serta mencoba-coba.
iii. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
iv. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan.
iii. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Selama ini kita mendengar pendapat yang menyatakan bahwa matematika itu diajarkan karena dianggap dapat mendisiplinkan orang yang mempelajarinya. Berbeda halnya dengan pendapat sebelumnya, Sujono (1988) lebih menekankan matematika ditinjau dari segi kegunaannya. Menurut Sujono (1988) keterampilan dalam matematika merupakan salah satu kunci untuk mencapai sukses dalam berbagai macam tugas penting di dalam masyarakat yang semakin diliputi teknologi yang semakin tinggi. Tetapi ternyata tidak banyak orang takut terhadap matematika dan sejauh mungkin akan berusaha menghindari bilangan dan operasi-operasi bilangan. Menurut Sujono (1988:14) sekarang masih banyak orang yang berpendapat bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit untuk mempelajarinya dibutuhkan kemauan, kemapuan dan kecerdasan tertentu. Pernyataan ini didukung oleh fakta yang diungkapkan oleh
(32)
Moeharti (2000:1) yang mengatakan bahwa sekarang matematika sering di anggap sebagi sesuatu yang menakutkan oleh sebagian siswa Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah.
Mengingat pentingnya matematika dan mengingat pula kenyataan bahwa sampai sekarang masih banyak orang yang mengalamikesulitan dalam belajar matematika, maka pelajaran matematika perlu diberikan sejak anak masuk Pendidikan Dasar.
Tujuan umum pembelajaran matematika di Sekolah Dasar. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan 2006 agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
i. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah. ii. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
iii. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
iv. Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, table, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
v. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika serta sifat-sifat ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
(33)
Selain tujuan umum yang menekankan pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta memberikan tekanan pada keterampilan dalam penerapan matematika juga memuat tujuan khusus matematika SD yaitu :
i. Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung sebagai latihan dalam kehidupan sehari-hari.
ii. Menumbuhkan kemampuan siswa, yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika.
iii. Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut.
iv. Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.
(http://www.sekolahdasar.net/2011/07/pembelajaran-matematika-di-sekolah.html)
Dari uraian diatas menggambarakan pentingnya pendekatan-pendekatan konkret ( suatu yang nyata ) untuk diterima dalam pemikiran bagi mereka yang masih berada dalam tahap berpikir operasi konkret. Sebab dalam tahap ini pemikiran anak masih terbatas pada benda atau situasi-situasi nyata yang dijumpai dari pengalamn-pengalaman langsung. Hal ini sesuai dengan pendapat Heman Hudoyo (1988:95), walaupun matematika itu abstrak, pendekatan konkret perlu disajikan terlebih dahulu sehingga pengalaman konkret itu merupakan jembatan untuk dapat meningkat ke penyajian yang abstrak
(34)
2. Teori Belajar Mengajar Matematika
i. Belajar
Menurut W.S. Winkel (1995:53), belajar adalah suatu aktifitas mental/fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai sikap. Perubahan-perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.proses perubahan itu terjadi selama jangka waktu tertentu. Adanya perubahan dalam pola perilaku inilah yang menandakan telah terjadi belajar.
Menurut Robert M. Gagne (dalam buku “Psikologi Pembelajaran”) ada delapan tipe dasar belajar yaitu :
Tabel 2.1. Delapan Tipe Dasar Belajar
No Tipe belajar Hasil Belajar (kemampuan internal) 1 Belajar memecahkan masalah
(problem solving)
Menggabungkan beberapa kaidah menjadi prinsip (pemecahan) 2 Belajar kaidah (rule learning) Menghubungkan beberapa konsep 3 Belajar konsep (concept
learning)
Menempatkan obyek-obyek dalam kelompok tertentu
4 Belajar diskriminasi jamak (multiple discrimination)
Memberikan reaksi yang berbeda pada stimulus-stimulus yang mempunyai kesamaan atau kemiripan
5 Belajar asosiasi (chaining verbal)
Memberikan reaksi verbal pada stimulus 6 Belajar membentuk rangkaian
gerak-gerik (chaining motorik)
Menghubungkan gerakan yang satu dengan yang lain
7 Belajar perangsang-reaksi,dengan mendapat penguat/peneguhan (conditioning ala skinner)
Memberikan reaksi pada perangsang / stimulus
8 Belajar sinyal (conditioning ala pavlov)
Memberikan reaksi pada perangsang/stimulus
(35)
ii. Mengajar
Menurut Bruner, (Dalam Wens Tanlain . 2007) : “Mengajar merupakan proses guru menyajikan konsep dan masalah secara bertahap dalam bentuk yang mudah dipahami oleh siswa dengan menggunakan teknik tertentu.
i. Ada tiga teknik mengajar secara berurutan yaitu :
a) Teknik enaktif artinya bahan ajar disajikan dalam bentuk fisik, konkrit yang merangsang siswa melakukan kegiatan senso-motorik terhadap benda tersebut untuk pembentukan gambaran.
b) Teknik ikonik artinya bahan ajar disajikan dalam bentuk gambar yang merangsang siswa melakukan kegiatan penalaran seperti menguraikan, melihat hubungan, melihat perbedaan dan menggolongkan.
c) Teknik simbolik artinya bahan ajar disajikan dalam bentuk bahasa yang merangsanag siswa menyusun rumusan pengertian dan menyusun kesimpulan.
ii. Unsur-unsur mengajar yaitu:
a) Unsur tujuan pengajaran artinya kemampuan - kemampuan yang hendak dicapai siswa dalam kegiatan pengajaran.
b) Unsur keadaan awal siswa atau kemampuan awal siswa artinya kemampuan-kemampuan mana yang sudah dikuasai siswa sebelum melakukan kegiatan pengajaran.
c) Unsur latar belakang sosia-budaya siswa artinya bahan-bahan apa yang harus dikomunikasikan kepada siswa, yang ia butuhkan dalam kehidupannya.
d) Unsur metodologis artinya bagaimanakah cara yan ditempuh guru dan siswa dalam mengolah bahan pelajaran untuk mencapai tujuan mengajar.
(36)
iii. Tingkat Perkembangan Kognitif Siswa Sekolah Dasar
Piaget dalam teorinya mengemukakan bahwa tahap perkembangan kognitif atau taraf kemampuan berfikif setiap individu tidak sama tergantung usianaya. Dalam teorinyya tersebut,piaget membagi perkembangan kognitif individu menjadi empat tahap menurut usianya yaitu (Ruseffendi, 1980:59) :
i. Tahap sensori motor (dari lahir sampai usia sekitar 2 tahun )
ii. Tahap praoperasional (usia dari sekitar 2 tahun samapi sekitar 7 tahun) iii. Tahap operasi konkrit (usia dari sekitar 7 tahun samapia sekitar 11 tahun) iv. Tahap operasi formal (usia dari sekitar 11 tahun sampai dewasa)
Siswa dasar (SD) pada umumunya berusia 7 sampai 12 tahun. Sesuai dengan teori Piaget diatas siswa sekolah dasar berada pada tahap berpikir praoperasional dan operasi konkrit.dikatakan operasi konkrit sebab berpikir logisnya didsrkan atas manipulasi fisik dari objek-objek konkrit. yang dipikirkan anak masih terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan sesuatu yang konkrit, sustu realitas fisik, benda-benda secara nyata. Benda-benda atau kejadian-kejadian yang tidak ada hubungannya secara jelas dan konkrit dengan realitas, masih sulit dipirkan anak.
Usai fase operasi konkret, secara bertahap ia akan memasuki fase operasi formal. Pada fase terakhir ini siswa dapat mengembangkan pola-pola berpikir formal sepenuhnya. Mereka mampu memperoleh strategi yang logis,rasional, dan abstrak.mereka juga dapat menangkap arti simbol, arti kiasan, kesamaan dan perbedaan, dan dapat menyimpulkan sesuatu dari masalah.
(37)
3. Keterlibatan Siswa
Belajar merupakan suatu proses aktif, siswa harus berpartisipasi aktif dalam belajar. Dalam pembelajaran jika siswa aktif berpartisipasi maka siswa akan terlibat secara psikologis dalam proses belajar mengajar. Keterlibatan psikologis itu berarti pembangkitan motivasi siswa untuk belajar. Pengalaman belajar yang demikian, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari penyelesaian suatu masalah baik secara individual maupun kelompok. Hal yang demikian ini akan menantang intelektual siswa dari pada bila siswa hanya mendengarkan kemudian mencerna informasi yang diberikan dari guru secara satu arah.
Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengejar dengan menggunakan strategi Partisipatori dalam penelitian ini di ukur melalui :
a. Keterlibatan siswa dalam mengemukakan pendapatnya tanpa diminta b. Keterlibatan siswa dalam merespon pendapat temannya
c. Keterlibatan siswa dalam bertanya
d. Keterlibatan siswa dalam mengerjakan soal latihan
Siswa dikatakan terlibat, jika siswa tersebut sudah melakukan lebih dari satu aspek keaktifan yang diukur dalam penelitian ini.
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran adalah inti dari proses pembelajaran. Keterlibatan menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran tersebut. Disini di tuntut siswa untuk berpartisipasi aktif saat proses belajar mengajar berlangsung di dalam kelas.
Keterlibatan siswa bergantung juga kepada minat siswa untuk mengikuti pembelajaran.Dengan minat yang tinggi, seorang pembelajar akan menjadi lebih aktif dan terlibat secara individual atau bersama-sama dalam menggali kekayaan informasi yang ingin diperolehnya,. Oleh karena itu ia tidak akan puas oleh
(38)
beberapa informasi saja dan ia akan terus mencari informasi sebanyak banyaknya untuk menambah dan melengkapi pengetahuannya.
Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran disekolah, siswa akan lebih terlibat dalam proses pembelajaran apabila ia memiliki minat belajar yang tinggi. Dengan minat siswa akan terlibat dalam hal berkonsentrasi, memperkuat bahan pelajaran dalam ingatan, memberi pertanyaan, menjawab pertanyaan dan menghasilkan sesuatu yang baik dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal diatas keterlibatan dalam proses pembelajaran adalah keikutsertaan untuk aktif ambil bagian dalam proses pembelajaran oleh karena adanya minat.
Yang dimaksud keterlibatan dalam penelitian ini adalah cara-cara keikutsertaan siswa dalam melakukan atau berbuat sesuatu secara aktif untuk memperoleh ilmu yang mereka inginkan terutama dalam kelompok. Jadi fokus penelitian ini adalah siswa yang bekerja dalam kelompok.
4. Minat Belajar Siswa
a. Pengertian Minat
Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Winkel (2007 : 212) mengemukakan bahwa minat dapat diartikan sebagai kecenderungan yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Tumbuh dan berkembangnya minat seseorang sangat dipengaruhi oleh banyak faktor yang pada garis besarnya berasal dari dalam dan dari luar diri seseorang. Salah satuya faktor senang, karena antara minat dan perasaan senang terdapat hubungan timbal balik , sehingga tidak mengherankan kalau siswa yang berperasaan tidak senang, juga akan kurang berminat, dan sebaliknya.
(39)
Perasaan tidak senang menghambat dalam belajar karena tidak menumbuhkan sikap positif dan menunjang minat belajar sehingga motivasi instrinsik juga akan sulit berkembang. Dengan demikian suatu sumber gairah belajar yang seharusnya ada menjadi tidak ada.
Minat yang dipahami dan dipakai oleh siswa selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi tertentu. (Muhibbi Syah 1995 : 136). Bila seseorang siswa menaruh minat besar terhadap matematika maka ia akan memusatkan perhatian yang lebih banyak terhadap matematika. Pemusatan perhatian intensif terhadap materi itulah memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
Agar kegiatan pembelajaran dapat berhasil dengan baik, maka guru harus dapat membuat siswa senang dalam belajar. Menurut Winkel ( 1986 : 31), cara guru membuat senang dalam belajar adalah :
i. Membina hubungan yang akrab dengan siswa
ii. Menyajikan bahan pelajaran yang tidak terlalu sulit, namun tidak terlalu sukar. iii. Menggunakan alat-alat pelajaran yang menunjang proses belajar.
iv. Bervariasi dalam cara-cara mengajar, namun tidak berganti-ganti metode.
b. Minat Siswa Terhadap Matematika
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa, baik itu faktor eksternal maupun internal. Salah satu faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa adalah minat, minat main peranan terhadap proses belajar mengajar. Berdasarkan definisi W. S. Winkel, maka minat siswa terhadap matematika merupakan kecenderungan yang agak menetap dalam diri siswa untuk merasa tertarik pada matematika dan merasa senang berkecimpung dalam matematika.
(40)
Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Semakin besar minat siswa untuk mendalami matematika, semakin besar pula usaha yang dikeluarkan dari dalam dirinya untul memusatkan perhatian terhadap matematika. Ia akan belajar sebaik-baiknya dan berusaha mencapai hasil belahjar yang terbaik. Indikator minat terhadap matematika menurut Djemari adalah sebagai berikut :
i. Manfaat belajar matematika ii. Usaha memahami matematika iii. Membaca buku matematika iv. Bertanya di kelas
v. Bertanya pada teamn vi. Bertanya pada orang lain vii. Mengerjakan soal matematika
Dari pengertian minat di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar matematika adalah perasaan senang yang dihubungkan dengan perbuatan-perbuatan yang lebih khusus terhadap pelajaran matematika. Minat siswa dalam kegiatan belajar mengajar pembagian dengan strategi Partisipatori diukur dengan memberikan kuisioner pada setiap siswa, melakukan pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran dan melakukan wawancara terhadap siswa tentang minat mereka mengenai strategi Partisipatori yang digunakan.
5. Strategi Partisipatori
Berkomunikasi secara cermat, tepat, sistematis dan efisien yang “dilatih” melalui pembelajaran matematika realistik, dan dikondisikan dalam sebuah komunitas matematika yang bertumpu pada komunikasi yang efektif, diharapkan dapat menjadi
(41)
sebuah kebiasaan yang dimiliki siswa dalam kehidupan keseharian mereka. Hal ini tentunya juga akan menumbuhkembangkan social skills mereka.
Strategi pembelajaran Partisipatori lebih menekankan keterlibatan siswa secara penuh. Siswa dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar. Guru hanya bersifat sebagai pemandu atau fasilitator. Dalam Strategi pembelajaran Partisipatori, siswa aktif, dinamis, dan berlaku sebagai subjek. Namun bukan guru harus pasif, tetapi guru juga aktif dalam memfasilitasi dengan suara, gambar, tulisan dinding dan sebagainya. Guru berperan sebagai pemandu yang penuh dengan motivasi, pandai berperan sebagai mediator dan kreatif.
a. Strategi pembelajaran Partisipatori mempunyai ciri-ciri pokok: i. Belajar dari realitas atau pengalaman
Siswa di ajak untuk menyelesaikan dan mengenal suatu masalah dari masalah pada kehidupan nyata yang mereka alami.
ii. Tidak menggurui
Peran guru disini adalah memotivasi siswa dalam pembelajaran matematika. Misalnya dalam kelompok dimana ada seorang anak yang dominan, akan membuat anak-anak lainyang lebih pemalu untuk berdiam diri. Untuk menghindari hal ini, maka guru perlu memberikan tugas dalam kelompok untuk setiap anak. Misalnya ada yang berperan sebagai ketua/moderator yang memberikan petunjuk atau mengarahkan tahapan - tahapan yang harus dikerjakan, ada yang sebagai penulis yang melaporkan berjalannya diskusi, ada yang sebagai penanya, yaitu yang menanyakan kepada kawan - kawannya yang belum terlibat, ada yang sebagai juru bicara yang melaporkan hasil kerja kelompoknya dan sebagainya, sehingga setiap anak merasa mendapatkan
(42)
tugasnya. Hal ini dapat memberikan peluang bagi setiap anak untuk memainkan berbagai peran untuk menjadi pemimpin.
iii. Dialogis
Dalam tahap ini siswa di harapkan mampu berbicara dan berani mengungkapkan pendapat dalam menyelesaikan masalah. Misalkan memberikan kesempatan siswa untuk memperesentasikan hasil penyelesaian masalah didepan kelas. Hal ini dapat dilakukan dengan cara bergiliran, sehingga setiap anak nantinya terbiasa untuk berani tampil di depan umum dan berani mengungkapkan pendapatnya.
b. Tujuan yang akan dicapai dari strategi ini adalah :
i. Untuk mengetahui sampai sejauh mana siswa terlibat dalam pembelajaran. ii. Untuk merangsang siswa berpikir.
iii. Memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum dipahami.
c. Langkah-langkah pembelajaran strategi Partisipatori : i. Tahap persiapan
a) Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses pembelajaran
b) Mempersiapkan garis besar langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan
c) Melakukan uji coba pembelajaran.
ii. Tahap pelaksanaan
a) Mengatur tempat duduk siswa yang memungkinkan siswa dapat memperhatikan pembelajaran yang diberikan.
(43)
b) Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
c) Mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa.
d) Memulai pembelajaran dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir.
e) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang diterima dari kegiatan pembelajaran yang diberikan.
iii. Tahap penutup
a) Meminta siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan b) Melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses pembelajaran.
6. Materi Pembagian
Pembagian adalah pengurangan berulang sampai habis. Menurut wikipedia Pembagian adalah operasi aritmatika dasar yang merupakan kebalikan dari operasi perkalian. Perkalian. Operasi pembagian ini dinotasikan dengan tanda ( )
(division) atau (/) (slash).
Jika operasi perkalian c kali b sama dengan a dirumuskan sebagai dengan b tidak boleh sama dengan nol, maka operasi pembagian a dibagi b sama dengan c, dirumuskan sebagai .
Sifat – sifat pembagian pada bilangan bulat :
a. Pembagian bilangan positif dengan bilangan positif, hasilnya positif. b. Pembagian bilangan positif dengan bilangan negatif, hasilnya negatif. c. Pembagian bilangannegatif dengan bilangan positif, hasilnyanegatif. d. Pembagian bilangan negatif dengan bilangan negatif, hasilnya positif.
(44)
B. Kerangka Berpikir
Rendahnya minat siswa terhadap pelajaran matematika mempengaruhi tingkat keterlibatan siswa dalam mengikuti pelajaran matematika di sekolah. Sehingga sebagian besar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa tersebut. Minat awal siswa rendah karena siswa menganggap pelajaran matematika sulit dan kecenderungan membosankan. Dalam menyelesaikan suatu masalah matematika biasanya siswa hanya mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan oleh guru. Jika masalah yang diberikan berbeda, siswa menjadi bingung untuk mengerjakan masalah yang diberikan. Siswa juga cenderung tidak dapat menjelaskan dan menyimpulkan sendiri penyelesaian dari masalah tersebut.
Hal ini merupakan permasalahan umum di dalam pembelajaran matematika. Akibat kurangnya minat siswa dalam menyelesaikan masalah atau soal matematika, siswa menjadi kurang terlibat dan berpartisipasi aktif di dalam pembelajaran. Untuk itu guru berusaha mencari cara yang tepat untuk lebih membuat siswa senang mempelajari matematika. Salah satunya adalah dengan menerapkan proses belajar mengajar yang berbeda dari biasanya agar menjadikan siswa tidak bosan. Karena itu peneliti menerapkan strategi Partisipatori dapat dilakukan agar menjadi salah satu alternatif kegiatan pembelajaran di sekolah untuk menjadikan siswa lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran.
Strategi Partisipatori disini diharapkan mampu meningkatkan minat dan keterlibatan siswa terhadap pembelajaran matematika. Di dalam strategi Partisipatori siswa dituntut untuk bertanya dan berdiskusi dengan teman maupun kelompok belajar mengenai masalah yang diberikan. Siswa juga dituntut untuk dapat mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat di depan kelompok belajar maupun teman – teman di kelas mengenai hasil diskusi dan masalah yang telah diberikan. Dari
(45)
kegiatan inilah siswa dapat berinteraksi satu sama lain, sehingga siswa dapat menemukan dan memecahkan masalah yang diberikan bersama - sama. Dengan kegiatan seperti ini siswa jadi menemukan sendiri jawaban atas masalah yang diberikan dan ini membuat siswa menjadi mandiri dan tidak perlu lagi hanya menghafal langkah – langkah yang diberikan oleh guru. Siswa juga menjadi lebih termotivasi dan tidak menjadi bosan dengan proses pembelajaran matematika yang berlangsung karena ikut terlibat langsung.
Berikut adalah diagram proses pembelajaran menggunakan strategi Partisipatori dengan kondisi awal minat dan keterlibatan siswa yang berpengaruh pada meningkatnya kondisi akhir minat dan keterlibatan siswa.
Kondisi Awal (minat, Keterlibatan)
Strategi Partisipatori
Minat Belajar Matematika Keterlibatan Sswa
Dalam Pembelajaran
(46)
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan oleh peneliti ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif dimana peneliti mencoba untuk mendeskripsikan kejadian dengan cara mengamati dan mengumpulkan data kuantitatif. Dalam penelitian ini, data tidak mengalami manipulasi. Semua data yang ada akan diolah secara deskriptif yang kemudian akan ditarik kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah yang ada.
B. Subjek dan Objek
Subjek pada penelitian ini adalah adalah siswa kelas III SD Timbulharjo Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 22 orang. Objek dalam penelitian ini mengenai minat dan keterlibatan siswa melalui pemanfaatan strategi Partisipatori pada pembelajaran matematika pada materi pembagian bilangan bulat positif di kelas III SD.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada jam pelajaran matematika di sekolah dan dilaksanakan di dalam ruangan kelas III SD N Timbulharjo. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2011.
D. Bentuk Data
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah hasil observasi keterlibatan siswa, data angket minat siswa dan hasil wawancara dengan siswa serta didukung dengan data tambahan berupa rekaman video dan foto
(47)
E. Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini adalah data mengenai keterlibatan dan minat siswa terhadap pembelajaran matematika yang menggunakan strategi Partisipatori. Data yang diperoleh dari rekaman video dan hasil wawancara. Untuk data hasil observasi dan angket minat siswa dilakukan dengan presentasi.
1. Data Mengenai Minat Belajar Matematika Siswa Dilampirkan Melalui :
a. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden yang ingin diketahui. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui sejauh mana minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika pada pokok bahasan pembagian.
Tabel 3.1. Peta Konsep Angket Berdasarkan Minat Belajar Siswa
No Indikator Aspek No Item
Angket
1
Keingintahuan a. Bertanya pada guru (+) 12
( - ) -
b. Bertanya pada teman (+) 10
( - ) - c. Tertarik pada materi yang
diajarkan maupun metode mengajar yang digunakan
(+) 1, 17 ( - ) 18, 19, 21, 23, 15
2
Rasa Senang a. Senang dalam mengikuti
aktivitas pembelajran
matematika dengan
menggunakan strategi
Parsipatori secara klasikal
(+) 2, 20, 22, 30 ( - ) 25
b. Senang dalam mengikuti
aktivitas pembelajaran
matematika dengan
menggunakan strategi
Parsipatori secara kelompok
(+) 8, 14, 16 ( - ) 9, 11, 13
3
Perhatian a. Mempunyai catatan hal-hal
penting tentang materi pelajaran
(+) - ( - ) 5 b. Mendengarkan pada waktu
guru atau teman menjelaskan
(+) 3, 4 ( - ) 6 c. Menciptakan suasana belajaran
yang kondusif
(+) 24, 26 ( - ) 7, 27, 28, 29
(48)
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu metode untuk mendapatkan suatu informasi dengan cara tanya jawab secara lisan. Hasil wawancara digunakan untuk mendukung hasil analisis data angket dan lembar observasi.
2. Data Mengenai Keterlibatan Siswa Dilampirkan Melalui : a. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai keterlibatan siswa dalam pembelajaran di kelas yang menggunakan strategi Partisipatori dengan mengunakan lembar observasi keterlibatan siswa.
Aspek- aspek keterlibatan siswa meliputi : i. Siswa memperhatikan penjelasan guru
a) Ketika guru menjelaskan siswa tidak berbicara sendiri b) Siswa mencatat penjelasan guru
c) Siswa dapat menjawab pertanyaan guru berkaitan dengan materi yang telah dijelaskan
ii. Siswa dapat mengemukakan pendapat
a) Siswa menemukan cara lain dalam menyelesaikan soal b) Berani mengutarakan cara yang berbeda dengan teman iii. Siswa merespon pendapat temannya
a) Siswa tidak setuju dengan cara yang digunakan oleh temannya b) Siswa memiliki ide lain dalam menyelesaikan suatu soal iv.Siswa bertanya materi
(49)
b) Siswa bertanya ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal v. Siswa mengerjakan soal-soal latihan
a) Siswa mengerjakan soal di papan tulis b) Siswa mengerjakan soal-soal latihan b. Dokumentasi
Dokumentasi menggunakan rekaman video dan foto mengenai gambaran kegiatan individual maupun kelompok siswa.
F. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengajar sendiri dalam kelas. Penelitian untuk mendapatkan data yang diinginkan. Pembelajaran yang dilakukan pada subyek adalah dengan melibatkan siswa III SD N Timbulharjo pada proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Partisipatori pada pokok bahasan pembagian.
Urutan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2. Langkah- Langkah Pembelajaran Instrumen
Pembelajaran
Komponen strategi Partisipatori Kegiatan Belajar
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 dan Rencara Pelaksanaan Pembelajaran 2
Pembentukan kelompok 1. Siswa di bagi dalam
beberapa kelompok, yang terdiri dari 4-5 orang Pemberian materi secara singkat dari guru 2. Kegiatan diawali dengan
bertanya tentang materi
sebelumnya kemudian
membahas materi
pembagian
Pelaksanaan tugas oleh siswa 3. Siswa melakukan kegiatan
belajar indikator dalam
kelompok dengan
menyelesaikan soal-soal latihan
4. Siswa diminta untuk berdiskusi
Tahapan tindakan belajar siswa dalam siswa dalam kelompok
5. Siswa diarahkan kembali untuk saling memeriksa anggota kelompok apakah ada anggota kelompok yang belum memahami materi atau belum.
Tahapan siswa bertanya pada guru 6. Siswa diberi kesempatan
untuk melakukan tanya jawab kepada guru dan
(50)
teman Tahapan siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompok kepada kelompok lain di depan kelas
7. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok
G. Instrumen Penelitian 1. Intrumen Pembelajaran
Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini disusun dengan tujuan untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran dengan metode Partisipatori. Adapun perangkat pembelajaran yang disusun yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).
a. Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pembelajaran ini dimuat berdasarkan Kurikulum Tiap Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 dengan strategi Partisipatori. Rencana pembelajaran yang digunakan dapat dilihat pada lampiran.
i. RPP 1
Indikator : Siswa dapat membagi bilangan dua angka dengan satu angka Materi : menyelesaikan pembagian bilangan tiga angka
ii. RPP 2
Indikator : siswa dapat membagi bilangan tiga angka Materi : menyelesaikan pembagian bilangan tiga angka b. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa ini berisi masalah-masalah yang mengacu pada indikator kemampuan berpikir dan berkomunikasi dalam matematika khususnya melihat komunikasi dan keterlibatan antar siswa. Komunikasi siswa untuk menjelaskan dan berdiskusi masalah matematika terutama pada pokok bahasan pembagian. Lembar kerja siswa dapat dilihat pada lampiran.
(51)
2. Intrumen Pemungutan Data
Tabel 3.3. Hubungan Antara Rumusan Masalah Dengan Instrumen Pemungutan Data
No Rumusan masalah Instrumen terkait
1. Bagaimana keterlibatan siswa dalam
penerapan strategi partisipatori untuk pembelajaran matematika pada materi pembagian bilangan bulat di kelas III SD Timbulharjo Yogyakarta?
Soal latihan,
Lembar pengamatan keterlibatan siswa
hasil rekaman video
2. Bagaimanakah minat siswa terhadap
matematika setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi partisipatori?
Angket minat siswa Wawancara siswa
Instrumen pemungutan data yang digunakan berupa lembar pengamatan, angket respon siswa, dan pedoman wawancara.
1. Lembar Pengamatan Keterlibatan Siswa
Lembar pengamatan digunakan oleh peneliti untuk mengetahui ada tidaknya kegiatan yang telah direncanakan di RPP dan untuk melihat kesesuaian kegiatan yang terekam dalam video. Lembar pengamatan ini berupa isian berbentuk cheklist. Pengamatan dilakukan oleh satu orang pengamat.
Tabel 3.4. Pedoman Penyusunan Lembar Pengamatan
No Kisi – Kisi Indikator
1. Aktifitas siswa dalam
memperhatikan penjelasan guru
a. Siswa tidak berbicara sendiri b. Siswa mencatat penjelasan guru
c. Siswa dapat menjawab pertanyaan guru berkaitan dengan materi yang telah dijelaskan
2. Aktifitas siswa mengemukakan pendapat
a. Siswa menemukan cara lain dalam menyelesaikan soal
b. Berani mengutarakan cara yang berbeda dengan teman
3. Aktifitas siswa merespon pendapat temannya
a. Siswa tidak setuju dengan cara yang digunakan oleh temannya
b. Siswa memiliki ide lain dalam menyelesaikan suatu soal
4. Aktifitas siswa bertanya
a. siswa bertanya materi yang belum jelas
b. siswa bertanya ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
5. Aktifitas siswa mengerjakan soal-soal latihan
a. siswa mengerjakan soal di papan tulis b. siswa mengerjakan soal-soal latihan
(52)
Tabel 3.5. Lembar Pengamatan
2. Angket Respon dan Minat Siswa
Angket respon dan minat siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan dan minat siswa terhadap metode Partisipatori yang digunakan dalam pembelajaran matematika. Lembar angket ini terdiri dari 30 pertanyaan atau pernyataan. Ada pertanyaan/pernyataan kuisioner positif dan pertanyaan atau pernyataan negatif.
Untuk pertanyaan atau pernyataan kuisioner positif siswa yang menjawab untuk pilihan “sangat setuju” diberi skor “4”, untuk pilihan “setuju” diberi skor “3”, untuk pilihan “tidak setuju” diberi skor “2”, dan untuk pilihan “sangat tidak setuju” diberi skor “ 1”. Sedangkan untuk pertanyaan atau pernyataan kuisioner negatif siswa yang menjawab untuk pilihan “ sangat setuju ” diberi skor “ 1 ”, untuk pilihan “ setuju ” diberi skor “ 2 ”, untuk pilihan “ tidak setuju ” diberi skor “ 3 ”, dan untuk pilihan “ sangat tidak setuju ” diberi skor “ 4 ”.
No Indikator Hal yang diamati Siswa Frekuensi
1 2 3 4 5
1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
a. Ketika guru menjelaskan siswa tidak berbicara sendiri
b. Siswa mencatat penjelasan guru
c. Siswa dapat menjawab
pertanyaan guru berkaitan dengan materi yang telah dijelaskan
2. Siswa
mengemukakan pendapat
a. Siswa menemukan cara lain dalam menyelesaikan soal b. Berani mengutarakan cara yang
berbeda dengan teman
3. Siswa
merespon pendapat temannya
a. Siswa tidak setuju dengan cara yang digunakan oleh temannya b. Siswa memiliki ide lain dalam
menyelesaikan suatu soal 4. Siswa bertanya a. Siswa bertanya materi yang
belum jelas
b. Siswa bertanya ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
5. Siswa
mengerjakan soal-soal latihan
a. Siswa mengerjakan soal di papan tulis
b. Siswa mengerjakan soal-soal latihan
(53)
Sehingga dengan 30 pertanyaan atau pernyataan, skor terendah yang mungkin dicapai siswa adalah 30 dan skor tertinggi yang mungkin dicapai siswa adalah 120.
Aspek yang ditanyakan dalam angket ini meliputi rasa ketertarikan yang ditunjukkan dari rasa perhatian, keingintahuan siswa dan juga rasa senang siswa. Kategori respon dan minat siswa dikategorikan dalam 5 kategori yaitu sangat rendah, rendah, cukup, tinggi,dan sangat tinggi.
Tabel 3.6. Rancangan Sebaran Item Angket Minat Belajar Siswa
No Indikator Aspek Nomer Item Jumlah
Positif Negatif
1. Keingintahu an
a. Bertanya pada guru 12 - 1
b. Bertanya pada teman 10 - 1
c. Tertarik pada materi yang diajarkan maupun metode mengajar yang digunakan
1, 17 18, 19,
21, 23, 15
7
2.
Rasa Senang a. Senang dalam mengikuti aktivitas pembelajran matematika dengan menggunakan strategi Parsipatori secara klasikal
2, 20, 22, 30
25 5
b. Senang dalam mengikuti aktivitas pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi Parsipatori secara kelompok
8, 14, 16 9, 11, 13
6
3. Perhatian a. Mempunyai catatan hal-hal penting tentang materi pelajaran
- 5 1
b. Mendengarkan pada waktu guru atau teman menjelaskan
3, 4 6 3
c. Menciptakan suasana belajaran yang kondusif
24, 28 7, 27, 26, 29
6
(54)
Tabel 3.7. Lembar Angket Minat Siswa
No
Persyaratan Jawaban
SS S SS TS
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pembagian
menggunakan metose partisipatori, saya menjadi tertarik untuk mengikuti materi tersebut
4 3 2 1
2. Saya merasa senang mengikuti pelajaran metematika materi pembagian dengan menggunakan strategi partisipatori
4 3 2 1
3. Saya memperhatikan penjelasan tentang ketentuan pembelajaran matematika dengan strategi partisipatori
4 3 2 1
4. Pada waktu guru menjelaskan materi pembagian saya selalu berusaha memperhatikan
4 3 2 1
5. Saya tidak memiliki catatan-catatan pribadi mengenai materi pembagian, karena menurut saya rangkuman dalam LKS sudah lengkap dan jelas
1 2 3 4
6 Saya menanggapi teman yang mengajak bicara pada saat guru menjelaskan materi pembagian
1 2 3 4
7. Di dalam kelompok jika ada teman yang bermain dan mengobrol sendiri, saya tetap serius belajar
1 2 3 4
8. Saya senang dengan adanya pembentukan kelompok dalam mengerjakan soal-soal materi pembagian karena saya dapat bertukar pikiran dengan temann saya
4 3 2 1
9. Saya lebih senang menjadi pendengar dalam diskusi kelompok 1 2 3 4
10. Pada waktu belajar dalam kelompok jika saya mengalami kesulitan maka saya bertanya pada teman satu kelompok
4 3 2 1
11. Saya merasa kurang berani untuk menemukakan ide dalam diskusi kelompok
1 2 3 4
12 Pada waktu saya mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pembagian saya berusaha bertanya kepada guru
4 3 2 1
13. Saya merasa terganggu pada waktu diminta untuk menjelaskan hasil pekerjaan saya pada teman-teman dalam kelompok
1 2 3 4
14. Pada waktu belajar kelompok jika saya mengalami kesulitan maka saya mendiskusikannya dengan teman dalam kelompok
4 3 2 1
15. Saya hanya membaca buku dan sumber belajar yang diberikan guru
1 2 3 4
16. Saya merasa tertantang untuk menyelesaikan soal-soal pada lembar kerja yang diberikan dengan menentukan sendiri cara penyelesaian masalah berdasarkan apa yang sudah saya pelajari.
4 3 2 1
17. Ketika salah seorang teman mengemukakan ide dalam
menyelesaikan lembar kerja, saya tertarik untuk mendengarkan dan menanggapinya
4 3 2 1
18. Saya merasa terbebani dalam mengerjakan soal-soal latihan materi pembagian yang terdapat pada lembar kerja kelompok
1 2 3 4
19. Saya hanya mengerjakan soal-soal yang menurut saya mudah 1 2 3 4
20. Saya senang menempuh tes-tes matematika karena hal itu berguna untuk mendorong saya agar belajar lebih banyak
4 3 2 1
21. Dalam mengerjakan soal-soal latihan saya cenderung mengikuti langkah-langkah yang digunakan teman
1 2 3 4
22. Saya mengerjakan sendiri semua tes yang yang diberikan oleh guru
4 3 2 1
23. Saya hanya mempelajrai buku dan catatan matematika saat pembelajaran dalam kelas
1 2 3 4
24. Saya merasa keberatan jika ada teman yang hanya mencotek pekerjaan saya
4 3 2 1
25. Saya akan menghindari tugas-tugas matematika yang menuntut kerja keras
1 2 3 4
(55)
yang mengalami kesulitan, jika mereka menyampaikan kesulitannya pada saya
27. Saya seringkali tidak bersemangat untuk belajar matematika adalah pelajaran yang sulit
1 2 3 4
28. Saya berusaha mengingatkan teman-teman dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru
4 3 2 1
29. Saya hanya akan memberikan bantuan jika ada teman yang meminta
1 2 3 4
30. Saya menginginkan dalam pembelajaran matematika guru menggunakan strategi parsipatori
4 3 2 1
3. Pedoman Wawancara
Bentuk wawancara ini bebas terpimpin. Peneliti bebas mengajukan pertanyaan apapun untuk mendukung penelitian ini. Wawancara melibatkan 2 pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2007). Tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui kekurangan pembelajaran pada pertemuan tersebut dan dapat menjadi bahan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. Selain itu wawncara juga bertujuan untuk menggali informasi mengenai keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
.Wawancara dilakukan dengan cara menanyakan hal-hal yang tidak dapat diamati oleh peneliti ketika melakukan pengamatan dan digunakan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran matematika melalui metode Partisipatori. Kisi-kisi pertannyaan wawancara sebagai berikut :
a. Pendapat, perasaan dan kinerja siswa dalam mempelajari mata pelajaran matematika untuk mengetahui sejauh mana minat awal siswa terhadap pelajaran matematika sebelum kegiatan pembelajaran menggunakan strategi Partisipatori.
b. Pendapat siswa mengenai interaksi dan kinerja dalam kelompok serta manfaat yang dirasakan saat mempelajari mata pelajaran, untuk mengetahui
(56)
sejauh mana peran serta siswa dalam kelompok, interaksi yang terjadi dalam kelompoknya dan pengaruhnya terhadap kemampuan siswa.
c. Pendapat siswa atau saran-saran selama mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi Partisipatori.
4. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, peneliti membuat dokumentasi berupa foto dan rekaman video, rekaman suara serta arsip-arsip pekerjaan siswa. Untuk memberikan gambaran mengenai kegiatan individual maupun kelompok siswa digunakan dokumentasi video dan foto.Foto dan rekaman video dibuat pada saat pembelajaran berlangsung, sedangkan rekaman suara dibuat saat peneliti melakukan wawancara. Hasil rekaman video akan digunakan untuk melihat keterlibatan siswa selama pembelajaran dengan menggunakan strategi partisipatori. Selain itu potongangambar dari rekaman video juga digunakan sebagai bukti dan penguat dalam mendeskripsikan hasil rekaman video.
H. Deskripsi Penerapan Pembelajaran Matematika
Penelitian ini akan dilakukan oleh peneliti dalam penerapan strategi Partisipatori untuk mengetahui pengaruhnya terhadap minat dan keterlibatan siswa pada pembelajaran matematika di SD N Timbulharjo yang dilakukan pada kelas III pada materi pembagian sehingga peneliti mencoba menyusun model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang tepat dan memodifikasi sesuai dengan kebutuhan keadaan di lapangan.
(57)
Tabel 3.8 Tabel Kegiatan Guru dan Kegiatan Siswa
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kegiatan pembelajaran 1
1. Guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Siswa dipilih secara acak.
Siswa masuk dalam kelompok
2. Guru menjelaskan secara singkat materi pembagian
Siswa menyimak dan melakukan tanya jawab
3. Guru mengarahkan siswa untuk memahami materi pada Lembar Kerja Siswa secara individual
Siswa mempelajari dan
mengerjakan soal-soal mengenai materi pembagian dalam Lembar Kerja Siswa secara individu
4. Guru mengarahkan siswa berdiskusi
kelompok mengenai soal-soal pada Lembar Kerja Siswa
Dari hasil kegiatan belajar individu, siswa diminta agar menuangkan idenya dalam diskusi kelompok untuk menyelesaikan soal-soal
dalam Lember Kerja Siswa
mengenai materi pembagian
5. Guru mengarahkan siswa untuk saling
memeriksa jawaban Lembar Kerja Siswa masing-masing anggota kelompok
Siswa diarahkan untuk melihat kembali jawaban Lembar Kerja Siswa yang telah dikerjakan secara individual. Setiap anggota kelompok saling memeriksa dan mendiskusikan hasil jawabannya, serta saling membantu mengarahkan bila ada anggota kelompok yang masih kesulitan dalam mempelajari materi dan mengerjakan soal-soal di Lembar Kerja Siswa
6. Guru memberikan bantuan secara klasikal maupun individual kepada siswa yang mengalami kesulitan
Siswa dan kelompok masing-masing mengemukakan hambatan yang terjadi selama proses diskusi 7. Guru melakukan diskusi kelas bersama siswa
untuk merangkum keseluruhan materi yang telah dipelajari.
Siswa melakukan diskusi kelas dan tanya jawab dengan guru.
Kegiatan Pembelajaran 2
1. Guru meminta siswa kembali dalam kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya.
Siswa membentuk kelompok, dan mengatur kelompoknya masing-masing.
2. Guru meminta siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Siswa mengajukan pertanyaan dari materi yang dirasa masih sangat sulit untuk dimengerti
3. Guru memberikan bahan materi kepada siswa, kemudian siswa mempelajari materi tersebut dengan berdiskusi pada kelompok.
Siswa memperhatikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari. 4. Guru memberikan latihan kepada siswa untuk
didiskusikan dan dikerjakan
Siswa mengerjakan latihan dan
berdiskusi bersama dengan
kelompoknya masing-masing.
8. Guru mempersilahkan siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, kemudian mengajak siswa untuk tanya jawab mengenai materi dan latihan yang dipelajari dan
Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas
(58)
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Keterlibatan Siswa
Keterlibatan siswa yang diamati adalah keterlibatan siswa secara keseluruhan. Keterlibatab siswa dalam pembelajaran dianalisis melalui hasil pengamatan selama proses pembelajaran. Bila siswa terlibat diberi skor “ 1 “ dan bila tidak “ 0 “. Skor maksimum semua keterlibatan siswa adalah “ 11 “. Disini peneliti membedakan menjadi 4 kriteria yaitu : sangat terlibat, terlibat, kurang terlibat dan tidak terlibat.
Untuk menghitung presentasi jumlah skor perorangan maupun seluruh siswa, yaitu dengan cara membagi jumlah skor yang dicapai dengan skor total dikalikan 100 % . Jumlah skor maksimal untuk perorangan 11, sedangkan untuk keseluruhan siswa adalah 242 (11 x 22 jumlah siswa).
Untuk mengetahui presentasi keterlibatan perorangan maupun seluruh siswa digunakan rumus :
ㄳ Tabel 3.9 Distribusi Keterlibatans Siswa Pada Pertemuan
Nama Siswa
Jenis Keterlibatan
Skor (%)
I II III IV V
Untuk menentukan kriteria aktivitas siswa dipakai kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2007:71), yaitu :
(59)
Tabel 3.10 Kriteria keterlibatan siswa
Skor Kriteria
80 - 100 Aktivitas siswa sangat tinggi
60 - 79 Aktivitas siswa tinggi
40 - 59 Aktivitas siswa cukup
20 - 39 Aktivitas siswa rendah
0 - 19 Aktivitas siswa sangat rendah
Sedangkan persentase kriteria keterlibatan banyaknya siswa dalam kriteria tertentu dihitung sebagai berikut :
Selanjutnya dapat ditentukan kriteria keterlibatan siswa secara keseluruhan, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.11 Kriteria Keterlibatan Seluruh Siswa Jumlah yang termotivasi
Motivasi
ST ST + T ST + T + C ST + T +
C + R
ST + T + C + R + SR
≥ 75% Sangat Tinggi
≥ 75% Tinggi
≥ 65% Cukup
≥ 65% Rendah
≥ 65% Sangat Rendah
(60)
2. Analisis Hasil Angket Minat
Data yang berasal dari angket siswa di analisis secara deskriptif kuantitatif. Angket tersebut disebarkan kepada responden. Angket disebarkan setelah proses pembelajaran berakhir. Pertanyaan yang diajukan dalam angket minat terdiri dari 30 butir pertanyaan . Sebelum dianalisis dapat ditabulasi sebagai berikut :
Jumlah skor yang mungkin dapat dicapai siswa yaitu (skor tertinggi tiap item = 4) x ( jumlah item = 30 ) adalah 120
Selanjutnya skor minat setiap siswa dikelompokkan menurut kriteria berikut :
Skor yang diperoleh siswa dalam bentuk persentase tersebut dikualifikasikan menurut kriteria minat seperti pada tabel berikut ini (Kartika Budi, 2001:5):
Tabel 3.12 Kriteria Minat Siswa
Skor (%) Klasifikasi Minat
Tidak Berminat (TM)
21 – 40 Kurang Berminat (KM) 41 – 60 Cukup Berminat (CM)
61 – 80 Berminat (M)
81 – 100 Sangat Berminat (SM)
Sedangkan persentase kriteria minat banyaknya siswa dalam kriteria tertentu dihitung sebagai berikut :
(61)
Selanjutnya dapat ditentukan minat siswa secara keseluruhan digunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.13 Kriteria Jumlah Minat Belajar Siswa
SM SM + M SM + M +
CM
SM + M + CM + KM
SM + M + CM + KM +
TM
Minat
Sangat Berminat
Berminat
Cukup Berminat
Tidak Berminat
Tidak Berminat Sumber : (Kartika Budi, 2001 : 4 )
3. Analisis Hasil Wawancara
Hasil wawancara akan di analisis secara deskriptif. Wawancara sebagai salah satu alat untuk mengevaluasi dan merefleksi kegiatan yang telah berlangsung serta mendukung data menenai minat siswa.
(62)
42
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan
Penelitian dilakukan di SD N Timbulharjo, dan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan segala hal yang diperlukan agar penelitian dapat berjalan dengan baik yaitu berupa instrumen penelitian dan surat izin penelitian. Instrumen penelitian tersebut meliputi : Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran menggunakan strategi Partisipatori, Lembar Kerja Siswa, lembar pengamatan keterlibatan siswa, angket minat dan wawancara siswa. Setelah mendapatkan surat izin penelitian dari kampus dan pihak sekolah juga telah memberikan izin untuk dilaksanakannya penelitian, peneliti mulai melakukan observasi pada bulan September di SD N Timbulharjo. Penelitian akan dilakukan pada kelas III SD N Timbulharjo.
Pada penelitian ini subjek yang diambil oleh peneliti adalah siswa kelas III SD N Timbulharjo yang berjunlah sebanyak 23 siswa dan pokok bahasan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah pembagian bilangan positif. Tahap selanjutnya, adalah observasi siswa kelas III SD Timbulharjo tahun ajaran 2011/2012.
Tabel 4.1. Jadwal Penelitian
No Tanggal Kegiatan Keterangan
1. 9 September 2011 Meminta ijin penelitian di SD N Timbulharjo 2. 10 September 2011 Menemui guru yang matematika kelas III SD untuk
meminta jadwal pelajaran matematika
3. 12 September 2011 Observasi siswa di kelas III SD, peneliti sebagai pengamat
4. 14 September 2011 Peneliti mengajar di bantu oleh guru bidang study dengan materi perkalian di kelas III sambil mempelajari situasi kelas
5. 15 September 2011 Peneliti mengajar materi perkalian dan mengenalkan materi pembagian.
6. 7 november 2011 Peneliti mengajar materi pembagian pembelajaran I 7. 10 November 2011 Peneliti mengajar materi pembagian pembelajaran II
8. 14 november 2011 peneliti meminta siswa mengisi angket minat siswa Pada jam tambahan sekolah, karena siswa dibagi menjadi 2 kelas maka pengisian angket dilakukan 2 kali 9. 15 november 2011 peneliti meminta siswa mengisi angket minat siswa Pada jam tambahan sekolah 10. 21 november 2011 Peneliti melakukan wawancara kepada siswa
mengenai kesan dan tanggapan siswa tentang pembelajaran matematika yang menggunakan strategi Partisipatori
(1)
147 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
(3)
149 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
(5)
151 Surat Ijin Penelitian
LAMPIRAN D.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
Surat Keterangan Penelitian