Pelaksanaan manajemen pelatian terjemah Al-Quran

pelatihnya. kemudian market disini adalah sasaran dari pada pelatihan terjemah Al-Quran itu sendiri yang penulis simpulkan bahwasanya pesertanya cukup banyak peminatnya meski penerapan pemasarannya tidak terlalu banyak. Dari penerapan manajemen pelatihan terjemah Al-Quran yang telah dilakukan lembaga TAQUMA ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Lembaga TAQUMA ini bisa menghasilkan atau mencetak peserta dan pelatih pengajar yang benar-benar menguasai Al-Quran baik dari segi bacaan lafadznya, nahwu shorofnya. dan bukan hanya itu saja, para pesertapun sudah bisa mengartikan ayat demi ayat dengan sendirinya, dan bahkan ketika para peserta sudah selesai dinyatakan lulus oleh lembaga TAQUMA maka para peserta ini pun bisa mengajarkan kepada para peserta yang baru atau masyarakat yang ingin mempelajari terjemah Al- Quran. Maka dari pada itu penulis menyatakan bahwasanya lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri TAQUMA dalam kegiatan pelatihan terjemah Al-Quran telah menjalankan dan melaksanakan pengelolaan manajemen pelatihan dengan cukup baik sesuai dengan visi dan misi yang telah ditentukan sebelumnya, karna lembaga ini sangat menunjang demi kepentingan umat islam.

B. Saran

1. Kepada pihak Lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri penulis menyarankan untuk menambah pengajar pelatih untuk menghindari tumpang tindih tugas atau wewenang, dan untuk peningkatan kualitas SDM agar diadakannya pelatihan-pelatihan kepada para calon pengajar pelatih terjemah Al-Quran mandiri sehingga kemampuan para pengajar pelatih dalam menterterjemahkan Al-Quran semakin bertambah baik dari segi penerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, agar bisa lebih paham betul dengan tatanan nahwu shorofnya, sekaligus makna dari ayat dan isi kandungan surat yang tedapat di dalam Al-Quran sendiri. 2. Karena banyaknya kompetitor yang ada, maka Lembaga Terjemah Al- Quran Mandiri harus lebih meningkatkan program-program yang sudah ada dan mencari serta membuat program-program baru sebagai daya tarik bagi para calon peserta yang ingin belajar di lembaga TAQUMA. 3. Harus lebih baik lagi dalam memberikan palayanan kepada para pesetta, baik dari segi metode pengajaran, tahapan-tahapannya maupun sarana dan prasarana dalam pencapain tujuan dakwahnya. 4. Hendaknya agar selalau menjaga konsistensinya dalam memberikan pemahaman tentang Al-Quran dan pemberian motivasi baik kepada para pengajar, anggota organisasinya, maupun pemberian motivasi kepada para peserta agar mereka lebih bersemangat dalam menyampaikan pelatihan terjemah Al-Quran. 5. Penulis menyarankan dalam penyampaian materi kepada para santri setidaknya lembaga TAQUMA harus benar-benar berperan umtuk meneliti atau meninjau kembali evaluasi belajar kepada santrinya sehingga mereka benar-benar bisa, paham , dan mengerti tentang apa yang telah di ajarkan sehingga manfaat dan tujuan dakwahnya benar-benar telrealisasikan dengan baik dan benar. 6. Dari segi pemasarannya penulis menyarankan untuk lebih giat lagi dalam memasarkan produk metode terjemah Al-Quran yang berada di lembaga terjemah Al-Quran Mandiri kepada seluruh lapisan masyarakat islam khususnya, baik pemasaran melalui media elektronik maupun cetak, seperti iklan di televisi, radio, koran, majalah, pamplet, spanduk-spanduk, dan brosur sehingga masyarakat lebih mengetahui tujuan dan manfaat dari pada lembaga TAQUMA ini, hingga akhirnya bisa mendorong dan menggugah minat para calon santri yang ingin menimba ilmu di lembaga TAQUMA. 7. Kepada pihak Lembaga Terjemah Al-Quran TAQUMA penulis menyarankan untuk bekerjasama dengan pemerintah setempat agar peranan dalam penyampaian media dakwahnya benar-benar terealisasiakan dengan baik karna dengan adanya dukungan dari pemerintah maka akan lebih menunjang tujuan dakwahnya baik dari segi dukungan moral maupun materil, sehingga bukan hanya kalangan masyarakat yang mampu maupun perkantoran kelas menengah keatas atas saja yang dapat merasakan manfaat dan hasil dari proses pelaksanaan