Methods Metode Penerapan Unsur Manajemen Pelatihan Terjemah Al-Quran pada

pelatihpengajar yang dapat dikatakan sebagai subjek dari program ini, karena pelatihpengajar yang melakukan dan membimbing dengan baik selama pelatihan sehingga pelaksanaan kegiatan pelatihan berjalan secara efektif, kemudian jika dilihat dari segi material bahan pelatihan dan machines; yang merupakan alat bantu pendukung yang di pergunakan sebagai media dalam proses belajar mengajar peltahihan terjemah Al-Quran, kemudian dari sisi metode; yang merupakan hal yang dipergunakan pelatihpengajar dalam proses belajarberlatih, sehingga metode ini dapat terealisasikan dengan baik sesuai pengaplikasian dan pengimplementasian terhadap peserta pelatihan terjemah Al-Quran, kemudian uang; yang merupakan penentu mengenai aktifitas proses dalam kegiatan pelaihan, dan terakhir adalah marketpasar yang dalam hal ini adalah peserta dapat dikatakan sebagai objek pelatihan, karena peserta yang dijadikan sasaran pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri. 74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan manajemen pelatian terjemah Al-Quran

Dari hasil pembahasan dan teori yang sudah penulis kemukakan di pembahasan sebelumnya, tentang penerapan manajemen pelatihan terjemah Al-Quran maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil temuan penulis tentang penerapan pengelolaan manajemen dalam pelatihan terjemah Al-Quran di lembaga terjemah Al-Quran mandiri TAQUMA sudah cukup dirasakan terorganisir dengan baik. Bisa dilihat dari proses perencanaan dengan penerapan yang cukup baik seperti dalam proses rekrutmen staf pengajar yang di proses dengan serangkaian tes kompetensi sebagai salah satu langkah untuk menghasilkan peserta yang mahir dalam menerjemahkan Al-Quran dengan baik dan benar, kemudian tahapan membuat metode praktis dalam inovasi pelatihan pengajaran terhadap pesertanya, sehingga dalam perencanaannya ini bisa berjalan dengan sebaik-baiknya. Jika dilihat dari segi penerapan pengorganisasian, TAQUMA sendiri melaksanakan kegiatan keorganisasiannya dengan dua hal yang pertama organisasi lembaganya antara ketua, manajer, beserta anggota sudah tersusun dan terjalin dengan cukup baik meski dirasakan belum maksimal. Kemudian yang kedua yaitu penerapan organisasi bagi para