Pengertian Manajemen Pelatihan MANAJEMEN PELATIHAN

pelaksanaan pelatihan bisa berjalan dengan maksimal sesuai dengan apa yang di harapan. Berdasarkan pendapat Drs. H. Ibrahim Lubis, unsur-unsur manajemen ada enam yang dapat pula dikatakan bahwa ke enam unsur ini merupakan gabungan dari unsur-unsur majemen yang di kemukakan oleh M. Manulang dan George R. Terry. Keenam unsur tersebut meliputi : 1 Men orang, 2 Material bahan, 3 Machines mesin, 4 Methods metode, 5 Money uang, dan 6 Markets pasar 23 a. Men Pelatih Men adalah tenaga orang yang terlibat dalam sebuah kegiatan. Dalam manajemen pelatihan, Men dapat diaplikasikan pada pelatih, karena pelatih merupakan orang yang terlibat dalam kegiatan pelatihan ini. Dimana Pelatih memegang peran yang cukup penting terhadap kelancaran dan keberhasilan program pelatihan. Itu sebabnya perlu dipilih pelatih yang ahli, dan berkualifikasi profesional. Berikut ini beberapa syarat seorang penatar atau pelatih yang baik, sebagai berikut: 24 1 Teaching Skills : Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan untuk mendidik atau mengajarkan, membimbing, memberikan petunjuk, dan mentransfer pengetahuannya kepada peserta. Ia harus dapat memberikan semangat, membina dan mengembangkan agar 23 Panji Anoraga, Manajemen Bisnis, cet. 3, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004, h. 110- 111. 24 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumberdaya Manusia, Jakarta : Bumi Aksara, 2007, cet. 10, h. 74-75. peserta mampu untuk bekerja mandiri serta dapat menumbuhkan kepercayaan pada dirinnya. 2 Communication Skills : Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tulisan Jadi suaranya jelas, tulisannya baik, dan kata-katannya mudah dipahami peserta. 3 Personality Authority : Seorang pelatih harus memiliki kewibawaan terhadap peserta. Ia harus berprilaku baik, sifat dan kepribadiannya disenangi, kemampuan dan kecakapannya diakui. 4 Social Skills : Seorang pelatih harus mempunyai kemahiran dalam bidang sosial agar terjamin kepercayaan dari para peserta. Ia harus suka menolong, objektif, dan senang jika anak didiknya maju serta dapat menghargai pendapat orang lain. 5 Technical Competent : Seorang pelatih harus berkemampuan teknis, kecakapan teoritis, dan tangkas dalam mengambil keputusan. Stabilitas Emosi : Seorang pelatih tidak boleh berprasangka jelek terhadap anak didiknya, tidak boleh cepat marah, mempunyai sifat kebapakkankeibuan, keterbukaan, tidak pendendam, serta mampu memberikan penilaian yang objektif. b. Material Bahan Pelatihan Bahan pelatihan sebaiknya disiapkan secara tertulis agar mudah dipelajari oleh para peserta. Penulisan bahan dapat ditulis dalam bentuk buku paket yang berisi materi pelatihan dengan memperhatikan faktor- faktor : tujuan pelatihan, tingkatan peserta pelatihan, harapan lembaga penyelenggara pelatihan, dan lamanya latihan. 25 c. Machines Mesin Machines adalah alat yang yang di pergunakan dalam produksi ataupun kegiata, karena dalam hal ini adalah kegiatan pelatihan maka alat yang di pergunakan dalam kegiatan ini adalah : meja, kursi, papan tulis, dll. d. Methods Metode Metode manajemen pelatihan terbagi dua, yaitu berdasarkan bentuk dan berdasarkan jenis metode yang di lakukan. Berdasarkan bentuk, metode manajemen pelatihan meliputi : 26 1 Belajar sambil bekerja learning on the job. 2 Belajar melalui observasi asisten yang diperbantukan. 3 Kuliah lectures. 4 Pemecahan masalah problem solving. 5 Bacan-bacan khusus yang direncanakan. 6 Kursus studi studi course. 7 Konferensi dan seminar. 8 Pengajaran dengan mesin teaching machine. Kepanitiaan committee. 9 Pertemuan-pertemuan khusus. 10 Rotasi jabatan. 11 Keanggotaan dalam asosiasi profesional, dll. 25 Oemar Hamalik, Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, jakarta: Bumi Aksara, 2007, cet 4, h. 36. 26 Ibid, h. 36-37.