Perencanaan Planning Penerapan Fungsi Manajemen Pelatihan Terjemah Al-Quran pada

penjadwalannya ditentukan oleh kedua belah pihak antara calon peserta yang ingin mendapatkan pelatihan di lembaga TAQUMA dengan pelatih atau pengajar pelatih sebelum pelatihan dimulai, dan biasanya penjadwalan ini hanya dikenakan bagi para peserta dari guru TPATPQ yang ingin mempelajari pelatihan terjemah Al-Quran. d. Budgeting penganggaran Dalam setiap kegiatan anggaran merupakan yang tidak boleh dilupakan. Karenanya penyusunan anggaran harus di lakukan pada saat perencanaan, agar dalam pelaksanaannya seorang manajer sudah mengetahui pos-pos pemasukan dan pos-pos pengeluaran yang nantinnya akan terjadi, sehingga apabila anggaran yang nantinya diterima atau dikeluarkan tidak kurang atau tidak melebihi anggaran yang talah ditetapkan sebelumnya. Asal pendanaan program ini berasal dari para peserta yang melaksanakan pelatihan di lembaga TAQUMA, namun pemberian dana yang diberikan oleh peserta terhadap para pengajar atau pelatih tidak dipatok harga harus sekian dan sekian namun lebih bersifat sukarela, terkecuali pembelian buku latihan terjemah Al- Quran yaitu sebesar Rp 25.000,- untuk harga satu paket juz I, begitu juga dengan buku paket panduan latihan Juz II dan Juz III sebesar Rp 25.000,- perpaket. Jadi totalnya jika ingin mempelajari dan membeli buku latihan juz I, II, dan III maka dikenakan tarif harga buku latihan sebesar Rp 75.000,- . Maka dari pendanaan inilah yang akhirnya lembaga ini bisa melaksanakan kegiatannya dengan mengelola keuangan yang ada dengan sebaik-baiknya.

2. Pengorganisasian Organizing

pengorganisasian merupakan penentuan, pengelompokan, dan pengaturan berbagai kegiatan yang dianggap perlu untuk menunjukkan hubungan kewenangan setiap individu. Adapun langkah-langkah pengorganisasian adalah sebagai berikut : a. Menerapkan tujuan organisasi yang ingin dicapai. Sebelum seorang manajer melakukan pengorganisasian, maka dia harus terlebih dahulu mengetahui tujuan orgasisasi yang dipimpinnya yang dalam hal ini dengan tujuan memberikan sumbangsih nilai positif bagi anggota pelatih terjemah Al-Quran TAQUMA maupun kepada peserta didik pelatihan dan memberi kontribusi nilai-nilai Islami dalam pelaksanaan kegiatan terjemah Al-Quran sehingga baik anggota pelatih maupun pesertanya bisa mengerti dan bahkan mengartikan akan tulisan bahasa Arab Al-Quran kedalam bahasa indonesia dengan sebaik-baiknya. Maka ini lah penerapan yang dilakukan oleh lembaga TAQUMA dalam tujuan organisasinya dan dilaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan. b. Penentuan kegiatan-kegiatan. Pada langkah ini seorang manajer harus mengetahui, merumuskan, dan menspesifikasikan kegiatan-kegiatan dalam pelatihan terjemah Al- Quran yang akan dilakukan. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh lembaga TAQUMA hanya sebatas mengajarkan pelatihan terjemah Al-Quran dengan kompetensi yang ditentukan oleh lembaga dan kemudian diajarkan oleh pelatih kepada para pesertanya sampai peserta tersebut benar-benar memahami dan bisa mengartikan Al-Quran kedalam bahasa indonesia. c. Pendelegasian wewenang. Dalam wewenang terhadap pelatih dan peserta pelatihan pada lembaga TAQUMA dalam pelaksanaaannya menetapkan tiga tahapan yaitu pelatihan Juz I, II dan III pada setiap mata kurikulum yang ditentukan sesuai standarisasi yang diharapkan oleh lembaga TAQUMA yaitu peserta bisa mengartikan Al-Quran dengan benar. Namun ketika ada pelatih yang tidak bisa hadir dalam pelatihan terjemah Al-Quran yang disampaikan kepada para peserta didiknya maka H. Syarifudin Radin,Lc.MEI. Sebagai ketua sekaligus manajer, mendelegasikan kepada anggota pelatih yang lain untuk menggantikan pelaih yang tidak bisa hadir tersebut , sehingga proses pelaksanaan pelatihan terjemah Al-Quran teteap terlaksana sebagaimana mestinya. Namun itu pun sanagat jarang sekali dilakukan karna para anggota pelatih telah diberikan wewenang sesuai dengan Berikut ini akan penulis jelaskan tentang beberapa kewenangan lembaga TAQUMA terhadap pesertanya begitu juga sebaliknya kewenangan peserta terhadap lembaga TAQUMA karna pelatih dan peserta sama-sama memiliki wewenang yang jelas, yaitu : 1. Kewenangan pelatih terhadap pesertanya Peserta wajib mengikuti proses pelatihan yang dilakukan oleh lembaga TAQUMA melalui pelatih atau ustadz dari awal sampai akhir pelatihan, pelatih memiliki wewenang untuk menjelaskan dengan baik, benar dan semaksimal mungkin kepada para peserta tentang pelatihan yang diterangkan dan diajarkan sampai peserta benar-benar mengerti dan paham betul tentang pembelajaran yang dilatihnya, pelatih berhak mengevaluasi pelatihan terjemah Al- Quran yang sudah diberikan kepada peserta sehingga pelatih mengetahui sejauh mana kemampuan yang telah dimiliki dalam menyerap pembelajaran pelatihan terjemah Al-Quran. 2. Kewenangan peserta terhadap pelatih Peserta pelatihan berkewenangan menanyakan tentang proses pelatihan jika peserta belum mengerti tentang pelatihan yang disampaikan oleh pelatih. Peserta juga memiliki kewenangan untuk mengajukan kritik dan saran kepada pelatih pembelajaran terjemah Al-Quran, sehingga dengan adanya kritik dan saran ini lembaga TAQUMA khususnya terhadap pelatih pembelajaran lebih meningkatkan mutu pelayanan pelatihan terhadap pesertanya.

3. Penggerakan Actuating

Pada fungsi ini, seorang manajer tidak dapat bekerja sendiri. Karena pada fungsi ini, semua yang telah dilakukan pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian dilakukan sehingga seorang manajer memerlukan cukup banyak orang terutama bila ingin mencapai tujuan yang diingunkan. Karena ini merupakan program pelatihan terjemah Al-Quran, maka pada penggerakannya bukan hanya pihak penyelenggara saja yang terlibat, akan tetapi juga para pelatih dan peserta pelatihan. Di mana tentunya pelatih dilibatkan dalam proses pentransferan ilmu yang dalam hal ini adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan penerjemahan Al-Quran kedalam bahasa indonesia, sedangkan untuk peserta pelatihan merupakan penerima pentransferan tersebut. Adapun penggerakan yang dilakukan oleh manajer adalah memberikan penugasan kepada para pelatih untuk memberikan materi dalam pelatihan kepada peserta didiknya sesuai dengan tugasnya masing- masing, kemudian penerapan tugasnya berupa pada program pelatihan terjemah Al-Quran di lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri TAQUMA ini, yaitu dalam pemberian materi dengan menggunakan media inovasi metode pembelajaran terjemah Al-Quran mandiri di lembaga TAQUMA tersebut dengan melalui usaha yang perlu dilakukan pertama tama para peserta yang hendak mengikuti terjemah ini diwajibkan sudah bisa dan lancar membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah bacaan Al-Quran yang sebenarnya, kemudian setelah itu barulah suatu