Pengertian Strategi. Konseptualisasi Strategi

19 melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya. 5 c. Menurut William F. Glueck bahwa strategi adalah rencana yang dipersatukan, komperhensif, terintergrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan atau lembaga terhadap tantangan lingkungan dan dirancang untuk meyakinkan bahwa sasaran perusahaan akan dicapai dengan pelaksanaan tepat oleh organisasi itu. 6 Definisi lain juga diutarakan oleh Din Syamsudin, menurut beliau strategi mengandung arti diantaranya: a. Rencana dan cara seksama untuk mencapai tujuan. b. Seni dalam menyiasati pelaksanaan rencana atau program untuk mencapai tujuan. c. Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi dan peran penting dalam keberhasilan. 7 Sedangkan Syarif Usman mendefinisikan strategi sebagai kebijakasanaan menggerakkan dan membimbing seluruh potensi kekuatan, daya dan kemampuan bangsa untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan. Dalam rangka menyusun suatu strategi, diperlukan suatu pemikiran yang lugas dan rasional dengan memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi strategi tersebut. Beliau mengatakan bahwa dalam penyusunan strategi ada 5 faktor yang diperlukan yaitu: 5 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi,Teori dan Praktek Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992, cet Ke-1, H. 32 6 William F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, Jakarta: Erlangga, 1987, edisi Ke-2, h. 24 7 Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani, Jakarta: Logos, 2000, h. 127 20 1. Tujuan, baik tujuan jangka panjang tujuan akhir atau tujuan jangka pendektujuan sementara. 2. Ilmu medan situasi dan kondisi. 3. Kekuatan-kekuatan. 4. Kebijaksanaan pemimpin. 5. Pemimpin. 8 Dalam strategi mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijikan, program dan kegiatan yang nyata dengan mengantisipasi perkembangannya. Kurangnya penerapan dalam strategi yang telah direncanakan gagal. Akan tetapi penetapan strategi dengan baik dapat mengkokohkan strategi menjadi lebih efektif. “Perspektif mengenai apa yang akan dilakukan oleh sebuah organisasi, dan juga dari perspektif mengenai apa yang pada akhirnya dilakukan oleh sebuah pengorganisasi, apakah tindakannya sejak semula memang sudah demikian direncanakan atau tidak. Dari perspektif yang pertama, strategi adalah program yang luas untuk mendefinisikan dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan misinya. Kata „program’ dalam definisi ini menyiratkan adanya peran yang aktif, yang disadari dan yang rasional, yang dimainkan oleh manajer dalam merumuskan strategi perusahaanorganisasi. Dan perspektif yang kedua, strategi adalah pola tanggapan organisasi yang dilakukan terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Dalam definisi ini, setiap organisasi mempunyai suatu strategi walaupun 8 Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan Dalam Islam, Jakarta: Firma Djakarta, tt, cet Ke-1, h. 6 21 tidak harus selalu efektif, sekalipun strategi tiu tidak pernah dirumuskan secara eksplisit. Artinya, setiap organisasi mempunyai hubungan dengan lingkungannya yang dapat diamati dan dijelaskan. ” 9 Karena strategi adalah sebagai suatu alat untuk mencapai suatu tujuan perusahaan, strategi memiliki beberapa sifat yaitu: a. Menyatu unified, yaitu menyatu seluruh bagian-bagian dalam perusahaan. b. Menyeluruh comprehensive, yaitu mencakup seluruh aspek dalam perusahaan. c. Integral integrated, yaitu strategi akan cocok sesuai dari seluruh tinggkatan. 10

2. Tahapan-tahapan Strategi.

Untuk melaksanakan strategi maka dibutuhkan tahapan-tahapan di dalamnya. Secara garis besar strategi melalui tiga tahapan yaitu: a. Perumusan Strategi. Langkah yang pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan dilakukan. Sudah termasuk didalamnya adalah pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan. 9 James A.F.Stoner, Manajemen, Jakarta: Elangga, 1990, edisi kedua revisi, cet Ke-2, hal 139 10 Agustinus Sri Wahyuni, Manajemen Strategik: Pengantar Proses Strategik, Jakarta: Binarupa Aksara, 1996, cet Ke-I, h. 16. 22 b. Implementasi kegiatan. Setelah kita memilih dan merumuskan strategi yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang ditetapkan tsersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dari seluruh unit, tingkat dan anggota organisasi. Tanpa adanya komitmen dan kerjasama dalam pelaksanaan strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang sangat jauh dari kenyataan. Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya yang ditampakkan melalui struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan organisasi. c. Evaluasi. Tahap akhir dari strategi adalah evaluasi implementasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat dipelukan untuk memastikan sasaran yang telah dicapai. Ada tiga macam mendasar untuk mengevaluasi strategi: 1 Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi strategi. Adanya perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam pencapaian tujuan, begitu pula dengan faktor internal yang 23 diantaranya strategi tidak efektif atau hasil implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang akan dicapai. 2 Mengukur prestasi membandingkan hasil yang akan diharapkan dengan kenyataan. Prosesnya dapat dilakukan dengan menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi induvidual dan menyimak kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi harus dapat diukur dengan mudah dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil lebih penting dari kriteria yang mengungkapkan apa yang terjadi. 3 Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi yang ada ditinggalkan atau harus merumuskan kembali strategi yang baru. Tindakan korektif diperuntukan bila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian yang diharapkan. 11 Jadi sebuah perusahaan perlu memformulasikan strategi untuk mengambil dari keuntungan dari peluang eksternal dan menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Untuk alasan ini, identifikasi, monitor dan evaluasi peluang dan ancaman eksternal adalah penting untuk keberhasilan. Strategi yang disusun, dikosentrasikan dan dikonsepsikan dengan baik, dapat membuahkan pelaksanaan yang disebut dengan strategi. Oleh 11 Fred David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhalindo, 2002, h. 30

Dokumen yang terkait

Manajemen Media Penyiaran Televisi Swasta Lokal (Studi Tentang Strategi Manajemen Media Di Stasiun Padangtv Dalam Memproduksi Program Televisi Dengan Muatan Budaya Lokal )

17 192 223

PENGEMBANGAN PROGRAM ACARA CHATZONE(Studi Terhadap Manajemen Program Acara di Stasiun Televisi Lokal Agropolitan Televisi Kota Batu)

0 39 2

Strategi kreatif Produser dalam mempertahankan eksistensi Program Dakwah Mamah & AA ber-Aksi di Stasiun Televisi Indonesia

19 169 110

STRATEGI POSITIONING TELEVISI LOKAL (Studi Deskriptif Tentang Strategi Positioning Radar Tasikmalaya Televisi Sebagai Televisi Lokal di Tasikmalaya Dalam Meningkatkan Jumlah Penonton)

0 6 113

TINJAUAN UMUM STASIUN TELEVISI STASIUN TELEVISI SWASTA LOKAL DI YOGYAKARTA.

1 6 57

PERENCANAAN STRATEGIK MEDIA TELEVISI DALAM PERSAINGAN DI INDUSTRI MEDIA TELEVISI LOKAL Studi pada PT. Padang Media Televisi.

0 6 19

Strategi Pemberdayaan SDM Televisi Lokal Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Program Siaran Bidang Kesehatan Dan Lingkungan Pada Stasiun Televisi Lokal Di Jawa Barat.

0 4 16

Manajemen Media Penyiaran Televisi Swasta Lokal (Studi Tentang Strategi Manajemen Media Di Stasiun Padangtv Dalam Memproduksi Program Televisi Dengan Muatan Budaya Lokal )

0 0 34

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Manajemen Media Penyiaran Televisi Swasta Lokal (Studi Tentang Strategi Manajemen Media Di Stasiun Padangtv Dalam Memproduksi Program Televisi Dengan Muatan Budaya Lokal )

0 3 46

MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN TELEVISI SWASTA LOKAL (Studi Tentang Strategi Manajemen Media di Stasiun PadangTV dalam Memproduksi Program Televisi Dengan Muatan Budaya Lokal ) TESIS

0 1 13