32
Sedangkan  menurut  Joseph,  menampilkan  definisinya  mengenai komunikasi massa dengan lebih tegas yakni sebagai berikut:
26
a. Komunikasi  massa  adalah  komunikasi  massa  yang  ditujukan  kepada
massa,  khalayak  yang  luar  biasa  banyaknya.  Ini  tidak  berarti  bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca
atau  semua  orang  yang  menonton  televisi,  agaknya  ini  berarti  bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefiniskan.
b. Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkn oleh pemancar-
pemancar yang audio dan visual. c.
massa  akan  lebih  mudah  dan  lebih  egois  bila  didefinisikan  menurut bentuknya; televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita.
2. Fungsi Komunikasi Massa.
a. Surveillance pengawasan.
Menunjukan  pada  fungsi  pengumpulan  dan  penyebaran  informasi mengenai  kejadian-kejadian  dalam  lingkungan,  baik  diluar  maupun
didalam  masyarakat.  Fungsi  ini  berhubungan  dengan  apa  yang  disebut Handling of News.
b. Correlation penghuubung.
Meliputi  fungsi  interpretasi  pesan  yang  menyangkut  lingkungan  dan tingkah  laku  tertentu  dalam  mereaksi  kejadian-kejadian.  Untuk  sebagai
fungsi diidentifikasikan sebagai fungsi editorial atau propaganda. c.
Transmission. Menunjukan fungsi mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai dan norma-
norma  sosial  budaya  dari  satu  generasi  ke  generasi  yang  lain  atau  dari
26
John  Vivian,  Teori  Komunikasi  Massa;  Edisi  ke  Delapan,  Jakarta:  Prenada  Media Group, 2008, h. 56
33
anggota-anggota  suatu  masyarakat  kepada  pendatang  baru.  Fungsi  ini diidentifikasikan sebagai fungsi pendidikan.
d. Entertaiment.
Menunjukan  pada  kegiatan-kegiatan  komunikatif  yang  dimaksud  untuk memberikan hiburan tanpa mengharapkan efekefek tertentu.
27
e. To Persuade meyakinkan.
Menurut  Da  Vito  1996,  fungsi  meyakinkan  atau  persuasi  ini  berbentuk: mengukuhkan  atau  memperkuat  sikap,  nilai  dan  kepercayaan  seseorang,
mengubah  sikap,  kepercayaan  dan  nilai  seseorang,  menggerakkan seseorang  untuk  melakukan  sesuatu  dan  memperkenalkan  etika  atau
menawarkan sistem nilai tertentu.
28
Dari  berbagai  fungsi  komunikasi  massa  yang  telah  ditemukan  di  atas menunjukan betap besar peran media massa dalam menompang kehidupan
masyarakat  serta  membangun  dan  menambah  wawasan  baru  serta menjadikan  media  sebagau  suatu  media  pembelajran  dan  juga  sebagai
media untuk mendapatkan informasi tidak terbatas ruang dan waktu.
27
Morrison, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: PT Ghalia Indonesia, 2010, cet.1, h. 8-9
28
Ardianto,  Elvinaro  dan  Lukita,  Komunikasi  Massa;  Suatu  Pengantar,  Bandung: Simbiosa Media, 2007, cet.1, h. 15
34
E. Media Massa.
Media massa adalah meia komunikasi  dan informasi  yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakese oleh masyarakat secara
massal pula.
29
Media secara etimologi dilihat dari bahasa Latin yaitu, „medium’ yang berarti  alat  perantara.  Sedangkan  secara  terminologi  media  adalah  sesuatu
yang  dapat  dijadikan  sebagai  alat  komunikasi  seperti;  koran,  majalah,  radio, televisi,  film,  poster  dan  spanduk  perantara  untuk  mencapai  tujuan  tertentu.
Media  adalah  alat  atau  sarana,  sedangkan  Massa  adalah  sarana  dan  saluran resmi  sebagai  alat  komunikasi  untuk  menyebarkan  berita  dan  pesan  kepaa
masyarakat luas.
30
Media massa lokal adalah media massa  yang isi kandungan beritanya mengacu dan menyesuaikan diri pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat
setempat  dimana  media  massa  tersebut  dikelola.  Keberadaan  media  massa lokal  ini  sangat  penting  dalam  kehidupan  masyarakat  setempat  karena  dapat
mempengaruhi  irama  kehidupan  sosial  dan  menjadi  bagian  dari  kebutuhan masyarakat  terutama  sebagai  sumber  pesan  yang  bermanfaat  untuk
menghadapi lingkungan luas adaptive function.
31
F. Televisi.
1. Pengertian televisi.
“Media  televisi  pada  hakekatnya  merupakan  suatu  sistem komunikasi  yang  menggunakan  suatu  rangkaian  gambar  elektronik  yang
29
Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, h 72
30
Departement  Pendidikan  dan  Kebudayaan,  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  Jakarta: Balai Pustaka, 2007, cet Ke-3, hal. 726.
31
Baca Zakbah 1997.