Latar Belakang Masalah. PENDAHULUAN

3 pada tanggal 11 Januari 1995. Kemudian setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran berdiri stasiunTV7 atau yang sekarang bernama Trans 7 pada tanggal 22 Maret 2000, Metro TV pada tanggal25 November 2000, Trans TV pada tanggal 25 November 2001, Lativi atau yang sekarang TV One pada tanggal 17 Januari 2002, dan Global TV pada tanggal 5 Oktober 2002. Televisi Lokal adalah stasiun televisi dengan jangkauan terbatas di suatu daerah tertentu. Keberadaannya dimungkinkan berdasarkan amanat Undang-undang Penyiaran Nomor 32 tahun 2002 pada Bagian Keempat tentang Lembaga Penyiaran Publik, Pasal 14 ayat 3, yang menyatakan bahwa di daerah provinsi, kabupaten, atau kota dapat didirikan Lembaga Penyiran Publik Lokal. 4 Seiring dengan globalisasi yang menuntut kecepatan informasi, dibutuhkan kehadiran berbagai media informasi di tengah-tengah masyarakat. Berbagai informasi tentang daerah yang tidak terekspose oleh media nasional mendasari kehadiran media televisi lokal di berbagai daerah. Kehadiran televisi lokal menambah variasi atau pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi, hiburan, dan pendidikan. Di kutip dari sebuah lembaga Mengembangkan potensi daerah, menghormati pluralisme, toleransi perdamaian Asosiasi Televisi Lokal Idonesia atau ATVLI didirikan sebagai wadah berkumpulnya stasiun-stasiun televisi lokal di Indonesia guna memperjuangkan kepentingan para anggotanya dan kepentingan masyarakat lokal untuk mendapatkan informasi, serta kepentingan seluruh elemen bangsa sebagai bagian yang utuh dalam kerangka 4 http:id.shvoong.comhumanitiesfilm-and-theater-studies2281049-pengertian- televisi-dan-sejarahnyaixzz1x6XfFzz8diakses pada tgl 15-09-2012. 4 Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip desentralisasi juga berlaku bagi media penyiaran televisi. Spirit otonomi daerah yang bermartabat membutuhkan media penyiaran televisi lokal. Media penyiaran televisi lokal adalah cermin bagi penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Media Penyiaran televisi lokal adalah pentas hidup dan permanen bagi tumbuh dan berkembangnya budaya lokal sebagai asset Nasional. Selaras atas amanah Forum Televisi Lokal Indonesia yang dideklarasikan di UNAIR Surabaya pada tanggal 18 Juni 2002 dan hasil Kongres Bali tentang Pendeklarasian Asosiasi Televisi Lokal Indonesia pada tanggal 26 Juli 2002; yang antara lain menegaskan bahwa atas dasar semangat, keinginan bersama yang luhur, keyakinan yang kuat untuk mewujudkan spirit Otonomi Daerah yang Bermartabat di Indonesia bersama Media Televisi Lokal, serta kerinduan untuk memenuhi hak asasi manusia setiap orang Indonesia yang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala saluran yang tersedia sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 28 UUD 1945 . Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran juga menjadi payung hukum bagi keberadaan televisi lokal, sebagai paradigma baru dan menunjang proses demokratisasi penyiaran. 5 Beragam program acara yang disajikan televisi lokal mulai dari berita, musik dan hiburan, program kesenian dan kebudayaan, hingga potensi 5 http:www.atvli.com diakses tgl 28-08-2012. 5 ekonomi lokal memungkinkan masyarakat untuk dapat memilih program acara yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Program acara bernuansa lokal menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik minat masyarakat menonton televisi lokal. Salah satunya televisi lokal yaitu, Cahaya Televisi CTV Banten Lokal dan merupakan televisi pertama di wilayah Banten. Cahaya Televisi CTV Banten mempunyai visi kedepan yaitu menjadi salah satu pusat kebudayaan dan ekonomi yang kuat, visi CTV Banten dapat mewujudkan fungsi lembaga penyiaran sebagai media informasi, media penidikan, media hiburan dan perekat sosial yang dapat dilihat dari adanya keberagamana program siaran yang disesuaikan dengan segmentasi masyarakat di daerah Banten. Cahaya Televisi Banten adalah Lembaga Penyiaran Swasta penyelenggara jasa penyiaran yang berbasiskan stasiun lokal di Banten yang sah, yang cakap, yang layak dan patut serta memenuhi kriteria dan persyaratan yang diharuskan oleh Undang-undang No 32 Tahun 2002. Target pemirsa Tv lokal adalah masyarakat lokal di mana stasiun Tv lokal tersebut bersiaran. Peran ideal stasiun Tv lokal adalah untuk melestarikan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal. Dengan target pemirsa dan peran tersebut, maka potensi pasar Tv lokal sangat terbatas, jika dibandingkan dengan stasiun-stasiun Tv Nasional yang telah lebih dulu bersiaran. Tetapi fenomena menjamurnya stasiun-stasiun Tv lokal itu kini mulai luntur, bahkan beberapa stasiun Tv lokal satu persatu mulai ada yang rontok dan gulung tikar. Hal ini sama seperti yang dialami oleh penggunaan interkom dan radio amatir 6 pada era tahun 1980-an yang muncul bak jamur di musim hujan, tapi perlahan hilang yang disebabkan karena berbagai faktor. Artinya ada faktor-faktor yang mempengaruhi stasiun-stasiun Tv lokal tidak mampu untuk bersaing dengan stasiun-stasiun Tv Nasional ataupun tv lainnya dan kemudian perlahan-lahan gulung tikar karena mengalami kerugian. Faktor-faktor tersebut bisa saja berupa kue iklan yang memang sebagian besar hanya terserap oleh stasiun- stasiun Tv Nasional, pemodalan yang tidak mencukupi untuk investasi dan operasional, potensi pasar yang kecil, program siaran yang kurang menarik, dan lain-lain. 6 Maka berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik mengadakan penelitian yang bertempat di stasiun televisi lokal yang berjudul “Strategi Komunikasi Stasiun Televisi Lokal Dalam Meningkatkan Eksistensi: Studi Pada Cahaya Televisi CTV Banten ”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.

1. Pembatasan Masalah. Kehadiran televisi lokal menambah variasi atau pilihan bagi masyarakat setempat untuk mendapatkan informasi, hiburan, dan pendidikan. Dalam penulisan ini, peneliti mencoba untuk membatasi permasalahan, agar tidak terjadi kesalahan pemahaman dan pelebaran dalam pembahasannya nanti. Maka peneliti membatasinya hanya pada Strategi Komunikasi televisi Cahaya Televisi CTV Banten dalam meningkatkan eksistensi televisi lokal yang mampu memberikan tayangan informasi dan juga kebudayaan lokal setempat. 6 file:E:eksistensi-tv-lokal-di-antara-dominasi-tv-nasional.htmdiakses tgl15-09-2012 7 2. Perumusan Masalah. Dari batasan masalah tersebut peneliti memberikan rumusan masalahnya yaitu: a Bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Cahaya Televisi CTV Banten dalam meningkatkan eksistensinya sebagai televisi lokal di daerah Banten? b Bagaimana komunikasi eksternal dan internal yang dilakukan Cahaya Televisi CTV Banten dalam meningkatkan eksistensinya sebagai televisi lokal di daerah Banten?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam peneltian ini yaitu: a. Untuk mengetahui strategi komunikasi baik secara internal maupun eksternal, yang diterapkan Cahaya Televisi CTV Banten dalam upaya meningkatkan eksistensinya khusus sebagai televisi lokal. b. Untuk menjelaskan kontribusi yang dilakukan stasiun televisi Cahaya Televisi CTV Banten sebagai penyiaran lokal, sebagai upaya meningkatkan eksistensi di mata masyarakat setempatlokal. c. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dilakukan CTV Banten dalam upaya meningkatkan eksistensinya khusus sebagai televisi lokal. 8

2. Manfaat Penelitian.

a. Akademis. Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan pengetahuan ilmiah dan diharapkan dapat memperkaya di bidang kajian Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dalam penemuan kaidah ataupun mengenai cara strategi komunikasi yang di terapkan oleh televisi lokal yaitu salah satunya stasiun Cahaya Televisi CTV Banten. b. Praktis. Menambah wawasan keilmuan penulis disamping itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan titik tolak untuk penelitian yang lebih mendalam, baik di lokasi yang sama maupun dilokasi lain. Dengan demikian, secara berangsur-angsur perbendaharaan informasi yang sistematik tentang strategi komunikasi dapat dijadikan bahan untuk merumuskan teori dan model penelitian di bidang itu. Dan bisa dijadikan pedoman atau referensi di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka Tri Drama Perguruan Tinggi.

D. Tinjauan Pustaka.

Sebelum mengadakan suatu penelitian untuk penyusunan skripsi ini, maka langkah awal penulis tempuh adalah dengan mengadakan tinjauan pustaka terlebih dahulu melalui beberapa hasil penelitian yang membahas tentang strategi komunikasi. Agar terhindar dari kesamaan penelitian dengan

Dokumen yang terkait

Manajemen Media Penyiaran Televisi Swasta Lokal (Studi Tentang Strategi Manajemen Media Di Stasiun Padangtv Dalam Memproduksi Program Televisi Dengan Muatan Budaya Lokal )

17 192 223

PENGEMBANGAN PROGRAM ACARA CHATZONE(Studi Terhadap Manajemen Program Acara di Stasiun Televisi Lokal Agropolitan Televisi Kota Batu)

0 39 2

Strategi kreatif Produser dalam mempertahankan eksistensi Program Dakwah Mamah & AA ber-Aksi di Stasiun Televisi Indonesia

19 169 110

STRATEGI POSITIONING TELEVISI LOKAL (Studi Deskriptif Tentang Strategi Positioning Radar Tasikmalaya Televisi Sebagai Televisi Lokal di Tasikmalaya Dalam Meningkatkan Jumlah Penonton)

0 6 113

TINJAUAN UMUM STASIUN TELEVISI STASIUN TELEVISI SWASTA LOKAL DI YOGYAKARTA.

1 6 57

PERENCANAAN STRATEGIK MEDIA TELEVISI DALAM PERSAINGAN DI INDUSTRI MEDIA TELEVISI LOKAL Studi pada PT. Padang Media Televisi.

0 6 19

Strategi Pemberdayaan SDM Televisi Lokal Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Program Siaran Bidang Kesehatan Dan Lingkungan Pada Stasiun Televisi Lokal Di Jawa Barat.

0 4 16

Manajemen Media Penyiaran Televisi Swasta Lokal (Studi Tentang Strategi Manajemen Media Di Stasiun Padangtv Dalam Memproduksi Program Televisi Dengan Muatan Budaya Lokal )

0 0 34

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Manajemen Media Penyiaran Televisi Swasta Lokal (Studi Tentang Strategi Manajemen Media Di Stasiun Padangtv Dalam Memproduksi Program Televisi Dengan Muatan Budaya Lokal )

0 3 46

MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN TELEVISI SWASTA LOKAL (Studi Tentang Strategi Manajemen Media di Stasiun PadangTV dalam Memproduksi Program Televisi Dengan Muatan Budaya Lokal ) TESIS

0 1 13