17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konseptualisasi Strategi
1. Pengertian Strategi.
“Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Strategos” stratus yakni milite
r atau memimpin yang berarti “Generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang dalam membuat rencana untuk
memenangkan perang, konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang dimana jenderal dibutuhkan untuk
memimpin suatu angkatan perang. ”
1
“Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan planning dan manajemen management untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi,
untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan
bagaimana taktik operasionalnya. Strategi komunikasi perlu disusun secara luwes, sehingga taktik operasional komunikasi dapat segera disesuaikan
dengan faktor-faktor yang berpengaruh. ”
2
“Sedangkan dalam buku Management Strategi Strategic Management dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk
memformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.
”
3
1
Hendrawan Supratikno, Advanced Strategic Management, Back to Basic Approach, Jakarta: PT.Grafindo Utama, 2003 hal. 19
2
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004 Cet Ke-6, hal 28 33.
3
Fred David, Strategic Management, Jakarta: Salemba Empat, 2004 Buku satu Edisi 10, hal 5.
18 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “strategi” adalah
a. Taktik tipuan dalam pertempuran atau peperangan.
b. Ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh dalam
perang, dalam kondisi yang menguntungkan. c.
Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran. Sedangkan strategi dalam pengertian terminologi menurut
pendapat oleh beberapa pakar komunikasi, untuk mengetahui lebih jelas pengertian strategi, penulis mengedapankan pengertian strategi, antara
lain: a.
Faulkner dan Johnson sebagaimana dikutip Triton PB menjelaskan bahwa; Strategi memperhatikan dengan sungguh-sungguh arah jangka
panjang dan cakupan organisasi. Strategi juga secara kritis memperhatikan dengan sungguh-sungguh posisi organisasi itu sendiri
dengan memperhatikan lingkungan dan secara khusus memperhatikan pesaingnya.
Strategi memperhatikan
secara sungguh-sungguh
pengadaan keunggulan kompetitif, yang secara ideal berkelajutan sepanjang waktu, tidak dengan manuver teknis, tetapi dengan
menggunakan perspektif jangka secara keseluruh.
4
b. Dalam ilmu komunikasi, Onong Uchjana Efendi mengatakan strategi
pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan, akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak
berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberikan arah saja
4
Triton PB, Manajemen Stretegis, Yogyakarta: Tugu Publisher, 2007, h. 15