Fungsi Komunikasi Massa. Komunikasi Massa.

34

E. Media Massa.

Media massa adalah meia komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakese oleh masyarakat secara massal pula. 29 Media secara etimologi dilihat dari bahasa Latin yaitu, „medium’ yang berarti alat perantara. Sedangkan secara terminologi media adalah sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat komunikasi seperti; koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk perantara untuk mencapai tujuan tertentu. Media adalah alat atau sarana, sedangkan Massa adalah sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepaa masyarakat luas. 30 Media massa lokal adalah media massa yang isi kandungan beritanya mengacu dan menyesuaikan diri pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat setempat dimana media massa tersebut dikelola. Keberadaan media massa lokal ini sangat penting dalam kehidupan masyarakat setempat karena dapat mempengaruhi irama kehidupan sosial dan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat terutama sebagai sumber pesan yang bermanfaat untuk menghadapi lingkungan luas adaptive function. 31

F. Televisi.

1. Pengertian televisi.

“Media televisi pada hakekatnya merupakan suatu sistem komunikasi yang menggunakan suatu rangkaian gambar elektronik yang 29 Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, h 72 30 Departement Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, cet Ke-3, hal. 726. 31 Baca Zakbah 1997. 35 dipancarkan secara cepat, berurutan, dan diiringi unsur radio. Televisi juga dapat diartikan sebagai media yang dapat mendominasi komunikasi massa karena sifatanya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak. ” 32 Televisi terdiri dari “tele” yang berarti jauh dari bahasa Yunani dan “visio” vision yang berarti penglihatan. Segi “jauhnya” diusahakan oleh prinsip radio dan segi “penglihatanya” oleh gambar. 33 Dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visualpenglihatan. Televisi memiliki daya tarik menampilkan gambar hidup yang dapat memberikan kesan mendalam pada pemirsa. Menurut Effendy 1989: 361, television atau televisi merupakan komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara elektro megnetik tanpa kawat.

2. Sejarah Televisi

Sejarah pertelevisian di Indonesia dimulai pada tahun 1962 ketika untuk pertama kalinya TVRI mengudara sejak saat itu sampai dengan tahun 1987, otomatis TVRI adalah satu-satunya saluran televisi di Indonesia. Pada tahun 1987, dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Penerangan RI Nomor:190AKEPMenpen1987 tentang Siaran Saluran Terbatas, maka peluang munculnya stasiun tv swasta terbuka. 32 Riswandi, Dasar-dasar Penyiaran, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, h. 2. 33 Onong Uchjana, Ilmu, Toeri, dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 2003, h. 174 36 Dimulai dari RCTI yang diresmikan pada tanggal 24 Agustus 1989, SCTV pada tanggal 24 Agustus 1990, TPI atau sekarang dikenal dengan MNC TV pada tanggal 23 Januari1991, Anteve pada tanggal 7 Maret 1993, Indosiar pada tanggal 11 Januari 1995. Kemudian setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran berdiri stasiunTV7 atau yang sekarang bernama Trans 7 pada tanggal 22 Maret 2000, Metro TV pada tanggal25 November 2000, Trans TV pada tanggal 25 November 2001, Lativi atau yang sekarang TV One pada tanggal 17 Januari 2002, dan Global TV pada tanggal 5Oktober 2002. Media televisi merupakan industri yang padat modal, padat teknologi, dan padat sumber dayamanusia. Selain memberikan manfaat ekonomi bagi para pemasang iklan, televisi juga memberikan manfaat lainnya mulai dari pendidikan, sosial, budaya, sampai dengan politik.

3. Televisi Lokal.

Sesuai dengan UU No.32 Tahun 2002 tentang penyiaran, televisi lokal adalah televisi yang bersiaran dengan wilayah jangkauan siaran terbatas atau dibatasi pada suatu wilayah tertentu. Secara garis besar misi dari tv lokal adalah menyiarkan semua hal terkait kearifan lokal dan hal ini merupakan salah satu solusi yang diharapkan masyarakat dalam rangka menyeimbangkan arus informasi dari pusat ke daerah. Kehadiran televisi lokal di Indonesia secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga fase. Fase pertama yaitu, pada masa orde baru hingga

Dokumen yang terkait

Manajemen Media Penyiaran Televisi Swasta Lokal (Studi Tentang Strategi Manajemen Media Di Stasiun Padangtv Dalam Memproduksi Program Televisi Dengan Muatan Budaya Lokal )

17 192 223

PENGEMBANGAN PROGRAM ACARA CHATZONE(Studi Terhadap Manajemen Program Acara di Stasiun Televisi Lokal Agropolitan Televisi Kota Batu)

0 39 2

Strategi kreatif Produser dalam mempertahankan eksistensi Program Dakwah Mamah & AA ber-Aksi di Stasiun Televisi Indonesia

19 169 110

STRATEGI POSITIONING TELEVISI LOKAL (Studi Deskriptif Tentang Strategi Positioning Radar Tasikmalaya Televisi Sebagai Televisi Lokal di Tasikmalaya Dalam Meningkatkan Jumlah Penonton)

0 6 113

TINJAUAN UMUM STASIUN TELEVISI STASIUN TELEVISI SWASTA LOKAL DI YOGYAKARTA.

1 6 57

PERENCANAAN STRATEGIK MEDIA TELEVISI DALAM PERSAINGAN DI INDUSTRI MEDIA TELEVISI LOKAL Studi pada PT. Padang Media Televisi.

0 6 19

Strategi Pemberdayaan SDM Televisi Lokal Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Program Siaran Bidang Kesehatan Dan Lingkungan Pada Stasiun Televisi Lokal Di Jawa Barat.

0 4 16

Manajemen Media Penyiaran Televisi Swasta Lokal (Studi Tentang Strategi Manajemen Media Di Stasiun Padangtv Dalam Memproduksi Program Televisi Dengan Muatan Budaya Lokal )

0 0 34

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Manajemen Media Penyiaran Televisi Swasta Lokal (Studi Tentang Strategi Manajemen Media Di Stasiun Padangtv Dalam Memproduksi Program Televisi Dengan Muatan Budaya Lokal )

0 3 46

MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN TELEVISI SWASTA LOKAL (Studi Tentang Strategi Manajemen Media di Stasiun PadangTV dalam Memproduksi Program Televisi Dengan Muatan Budaya Lokal ) TESIS

0 1 13