23
diantaranya strategi tidak efektif atau hasil implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang akan dicapai.
2 Mengukur prestasi membandingkan hasil yang akan diharapkan
dengan kenyataan. Prosesnya dapat dilakukan dengan menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi induvidual dan
menyimak kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi harus dapat diukur
dengan mudah dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil lebih penting dari kriteria yang mengungkapkan apa yang terjadi.
3 Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi
sesuai dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi yang ada ditinggalkan atau harus merumuskan kembali
strategi yang baru. Tindakan korektif diperuntukan bila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau
pencapaian yang diharapkan.
11
Jadi sebuah perusahaan perlu memformulasikan strategi untuk mengambil dari keuntungan dari peluang eksternal dan menghindari atau
mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Untuk alasan ini, identifikasi, monitor dan evaluasi peluang dan ancaman eksternal adalah
penting untuk keberhasilan. Strategi yang disusun, dikosentrasikan dan dikonsepsikan dengan
baik, dapat membuahkan pelaksanaan yang disebut dengan strategi. Oleh
11
Fred David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhalindo, 2002, h. 30
24
karena itu, untuk mencapai strategi yang sesuai harus memperhatikan hal- hal sebagai berikut:
1 Strenght kekuatan.
Memperhitungkan kekuatan yang dimiliki dan biasanya menyangkut manusia, dana serta beberapa piranti yang dimilikinya.
2 Weakness kelemahan.
Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam perusahaan, yang dimaksud adalah keterbatasan atau kekurangan
sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan.
Memperhitungkan kelemahan-kelemahan
yang dimiliki
dan menyangkut aspek-aspek sebagaimana kekuatan.
3 Opportunity peluang.
Yakni berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi perusahaaan serta, melihat seberapa besar peluang yang mungkin
tersedia di luar, sehingga peluang yang sangat kecilpun dapat dicapai. 4
Threast ancaman. Yakni faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi perusahaan.
Memperhitungkan kemungkinan ancaman, baik dari luar maupun dari dalam. Ancaman ini perlu diketahui oleh organisasi secara baik.
Dengan mengetahui ancaman, organisasi diharapkan dapat mengambil langkah-langkah awal agar ancaman tersebut tidak menjadi
kenyataan.
12
12
Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, Bandung: Pustaka Setia, 1997, h.77
25
3. Manfaat Strategi
Strategis memungkinkan suatu organisasi untuk proaktif dalam membentuk masa depannya; memungkinkan perusahaanorganisasi untuk
memulai dan memengaruhi bukan hanya merespon terhadap aktivitas- dengan demikian memiliki control terhadap nasibnya.
Secara historis manfaat utama strategis telah membantu organisasi memformulasikan strategi yang lebih baik dengan menggunkan
pendekatan yang lebih sistematik, logis dan rasional untuk pilihan strategi. Hal ini secara jelas menjadi manfaat utama dari manajemen strategis,
tetapi penelitian mengindikasikan bahwa proses, bukan keputusan atau dokumen, adalah kontribusi manajemen strategis yang lebih penting. Pada
suatu strategi di dalamnya tentu adanya komunikasi karena, komunikasi adalah kunci untuk kesuksesan manajemen strategis.
13
4. Ciri-Ciri Strategi.
a. Wawasan waktutime horizon. Pada umunya, kata strategi
dipergunakan untuk menggambarkan kegiatan yang meliputi cakrawala waktu yang jauh di depan, yaitu waktu yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan tersebut dan juga waktu yang diperlukan untuk mengamati dampaknya.
b. Damapak impact. Walaupun hasil akhirnya dengan mengikuti suatu
strategi tertentu tidak langsung terlihat untuk jangka waktu yang lama, dampak akhirnya akan sangat berarti.
13
Ibid, h 20
26
c. Pemusatan upaya concertration of effort. Sebuah strategi yang efektif
biasanya mengaharuskan pemusatan kegiatan upaya atau perhatian terhadap rentang sasaran yang sempit. Dengan memfokuskan perhatian
pada kegiatan yang diplih ini, secara implisit kita mengurangi sumber daya yang tersedia untuk kegiaan lainnya.
d. Pola keputusan pattern of decisions. Walaupun sebagai perusahaan
hanya perlu mengambil sejumlah kecil keputusan utama untuk menerapkan strategi pilihannya, kebanyakan strategi mensyaratkan
bahwa sedertan keputusan tentu harus diambil sepanjang waktu. Keputusan-keputusan tersebut harus saling menunjang, artinya mereka
mengikuti suatu pola yang konsisten. e.
Peresapan pervasiveness. Sebuah strategi mencakup suatu spektrum kegiaatan yang luas mulai dari proses alokasi sumber daya sampai
dengan kegiatan operasi harian. Selain itu, adanya konsistensi sepanjang waktu dalam kegiatan-kegiatan ini mengahruskan semua
tingkatan perusahaan bertindak, secara naluri, dengan cara-cara yang akan memperkuat strategi.
Kelima ciri ini jelas menunjukkan bahwa strategi perusahaan merupakan inti tempat semua kegiatan utama lainnya berputar. Strategi
bersifat janglan panjang dan luas cakupannya. Ia meresapi dan mengendalikan semua tindakan penting organisasi. Dan ia merupakan faktor
penting, penentu keberhasilan atau kegiatan sebuah organisasi dikemudian hari.
14
14
Jame A.F.Stoner, Manajemen,Jakarta: Erlangga,1990, edisi Ke-2, h. 140
27
B. Konseptualisasi Komunikasi.
Pengertian komunikasi.
Kata atau istilah “komunikasi” merupakan terjemahan dari bahasa inggris
communication yang
dikembangkan di
Amerika Serikat.
Communication berasal dari kata latin communicatio yang juga nersumber dari kata communis yang berarti sama, maksudnya sama makna.
Pengertian komunikasi secara etimologi, isitilah komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio, dan perkataan ini bersumber pada kata
communis. Arti communis di sini adalah sama, dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi, komunikasi berlangsung apabila
antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.
15
Dalam pergaulan hidup manusia di mana masing-masing induvidu satu sama lain beraneka ragam itu terjadi interaksi. Saling mempengaruhi demi
kepentingan dan keuntungan pribadi masing-masing. Terjadilah saling mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam bentuk percakapan. Hakikat
komunikasi adalah proses pernyataan anatarmanusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. “Dalam „bahasa’ komunikasi pernyataan dinamakan pesan message.
Orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator communication sedangkan
orang yang
meneriman pernyataan
diberi komunikan
communicate. Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis pesan komunikasi
15
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004 Cet Ke-6, hal 3