Latar Belakang Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Outdoor Learning terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas III dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Pondok Karya Tangerang Selatan

Akibatnya, siswa menampakkan sikap sikap acuh dan malas. Perilaku siswa yang demikian tentu saja menunjukkan motivasi mereka terhadap pembelajaran IPS masih rendah. Motivasi yang masih rendah tersebut mungkin juga dipungki oleh faktor gaya mengajar atau metode mengajar yang diterapkan oleh guru. Nu’man Sumantri, yang dikutip oleh Syarifuddin Nurdin menyatakan bahwa “pelajaran IPS yang diberikan di sekolah-sekolah sangat menjemukan dan membosankan ”. 6 Hal ini disebabkan penyajiannya bersifat monoton, sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu kewajiban guru dalam mengajar adalah menarik minat siswa agar pelajaran yang diberikan bisa dikuasai oleh siswa dengan baik. Lingkungan adalah salah satu sumber dan media belajar yang cocok dalam mengatasi kejenuhan siswa belajar di dalam kelas. Sebagai guru kita dapat memilih sendiri berbagai benda yang terdapat di lingkungan sekolah untuk dijadikan media dan sumber belajar bagi siswa di sekolah. Melalui lingkungan guru dapat mengajak siswa belajar langsung di lapangan secara nyata dan konseptual. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas. Selain itu, kebenarannya lebih akurat, sebab anak dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab 6 Syarifuddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Quantum Teaching, 2005, hal. 7 lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan. 7 Metode pembelajaran outdoor learning merupakan salah satu metode pembelajaran yang memanfaatkan sumber lingkungan sehingga pembelajaran dapat menarik dan menyenangkan dalam proses belajar mengajar dan juga dapat mengatasi kejenuhan siswa dalam menerima pembelajaran di kelas, karena melalui metode ini materi pembelajaran yang disampaikan didapatkan secara langsung dialami melalui kegiatan pembelajaran di luar kelas sehingga siswa dapat lebih membangun makna atau kesan dalam memori atau ingatannya. Dengan begitu banyak jam yang dihabiskan di ruang kelas, lingkungan memiliki efek kumulatif baik pada siswa maupun guru. Begitu banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam pendidikan, bahkan hampir semua tema kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian diperlukan adanya kreativitas dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. 8 Hernowo menyatakan bahwa dewasa ini ada kecenderungan untuk kembali ke pemikiran bahwa anak didik akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Kegiatan belajar mengajar akan menarik dan disukai oleh para siswa jika guru dapat mengemas materi pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Salah satu cara untuk menjadikan pembelajaran itu menarik adalah dengan melakukan pembelajaran di luar kelas outdoor. 9 Selain itu guru juga harus bisa membangkitkan motivasi belajar siswa, salah satunya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran 7 Husamah, Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning, Jakarta:Prestasi Pustakaraya, 2013 hal 3 8 Ibid, hal 3 9 Hernowo, Menjadi Guru, Bandung: Penerbit MLC, 2005, hal 19 yang menyenangkan seperti outdoor learning tersebut. Karena bagimanapun tugas seorang guru adalah mengajarkan siswa dan membuat suasana pembelajaran menjadi senyaman mungkin agar tidak merasa jenuh, lelah, tidak konsentrasi, malas dan mengantuk saat belajar. Motivasi yang baik sangat berpengaruh bagi kegiatan pembelajaran, siswa dapat memahami pelajaran secara maksimal apabila terdapat motivasi yang kuat di dalam dirinya untuk belajar. Sebaliknya, jika seorang siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka apa yang disampaikan atau diajarkan oleh guru tidak akan tersampaikan dengan maksimal. Disinilah tugas guru yang memiliki peran paling penting dalam mempengaruhi bahkan merubah motivasi belajar siswa. Semua siswa termotivasi dalam suatu cara tertentu. Seorang siswa mungkin tertarik pada pelajaran di kelas dan mencari tugas yang menantang, berpartisipasi secara aktif dalam diskusi kelas, serta mendapatkan nilai tinggi dalam projek-projek yang ditugaskan. Siswa lainnya mungkin lebih tertarik dengan sisi sosial sekolah, sering berinteraksi dengan teman sekolah dan mengikutik kegiatan ekstrakulikuler. 10 Metode pembelajaran Outdoor Learning memberikan alternatif cara pembelajaran dengan membangun makna atau dengan melibatkan lebih banyak indera penglihatan, indera pendengaran, indera perabaan, dan indera penciuman pada siswa agar siswa lebih termotivasi belajar dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya. Kegiatan pembelajaran yang monoton dan membosakan terkadang cepat membuat siswa merasa bosan di dalam kelas, misalnya dalam pelajaran IPS yang hanya dilakukan dalam kelas, mengharuskan siswanya untuk duduk rapi, mendengarkan penjelasan materi dari guru dan hanya 10 Jeanne Ellis Ormorod, Psikilogi Pendidikan-Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang Jakarta: Penerbit Erlangga 2008 hal. 58 menjadikan buku dan ruang kelas sebagai satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Padahal di luar kelas sana dapat dijadikan tempat belajar yang lebih menyenangkan dan lebih memberi keluasan bagi siswa dalam memperoleh pengalaman dalam pembelajaran dibandingkan hanya duduk di ruang kelas. Dampak negatif yang siswa alami tersebut dapat diminimalisasi atau dikurangi dan kemungkinan besar dapat diatasi dengan memperbaiki cara pengajaran atau merubah pendekatan pembelajaran, merawat dan melengkapi fasilitas belajar, serta membangun citra positif bahwa mata pelajaran IPS itu menyenangkan sama dengan mata pelajaran lainnya, yakni meyakinkan bahwa pelajaran IPS itu tidak membosankan. Cara untuk mengajar IPS di luar kelas adalah mengajak para siswa untuk berjalan-jalan di sekitar sekolah. Kemudian, mereka diajak untuk mengamati lingkungan alam dan lingkungan buatan. Guru meminta siswa untuk mencatat apapun yang mereka temui di sekitar sekolah yang termasuk kategori jenis lingkungan alam dan lingkungan buatan. 11 Dalam pra penelitian yang penulis lakukan, penulis mengobservasi bahwa metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPS di sekolah yang penulis teliti yaitu MI Nurul Huda Pondok Karya Tangerang Selatan masih didominasi dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah dan tanya jawab. Hal ini menyebabkan penggunaan metode ceramah yang dominan menjadikan pembelajaran kurang menarik. Pembelajaran terkesan membosankan dan siswa kurang termotivasi dalam belajar IPS. Hal tersebut tampak dari sikap siswa kelas III MI Nurul Huda Pondok Karya yang kurang memperhatikan pelajaran, bercerita dengan teman sebangku, mengantuk, bahkan ada siswa yang menggambar atau mengerjakan tugas mata 11 Adelia Vera, Metode Mengajar Anak di Luar Kelas Outdoor Study, Jogjakarta: DIVA Press: 2012, hal. 71 pelajaran lain. Kondisi pembelajaran yang demikian tentu sangat tidak kondusif. Berdasarkan hal tersebut, penulis sangat tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh penggunaan metode pembelajaran outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa kelas III dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS di sekolah.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut: 1. Metode guru yang kurang kreatif dalam menyampaikan pelajaran 2. Suasana kelas yang membosankan 3. Rendahnya perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS di kelas 4. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam belajar IPS

C. Pembatasan Masalah

Agar dapat lebih mengarah secara mendalam, maka dalam penelitian ini perlu membatasi masalah pada: 1. Pembelajaran luar kelas outdoor learning yang dimaksud dalam penelitian ini sebatas menggunakan dan memanfaatkan fasilitas sekolah yang ada kemudian digunakan sebagai saranasumber untuk meningkatkan proses belajar mengajar; 2. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini terbatas pada motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS kelas III semester 2 di MI Nurul Huda Pondok Karya, Tangerang Selatan; dan 3. Materi pelajaran yang dibahas dalam penelitian ini hanya tentang Lingkungan Alam dan Lingkungan Buatan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah “Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa kelas III pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial”?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan metode pembelajaran outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 2. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain: a. Bagi sekolah yang menjadi fokus penelitian, hasil diharapkan bermanfaat sebagai bahan dokumentasi historis dan bahan pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah guna meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. b. Bagi guru dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPS sehingga metode outdoor learning itu dapat diterapkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. c. Bagi siswa dapat membantu dan menumbuhkan motivasi dalam belajar pada mata pelajaran IPS. d. Bagi peneliti dapat meningkatkan kemampuan peneliti dalam mengangkat suatu fenomena yang ada di sekolah. 10 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. DESKRIPSI TEORITIK

1. Pembelajaran IPS

a. Pengertian Pembelajaran IPS

Istilah ilmu pengetahuan sosial IPS merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah Social Studies dalam kurikulum persekolahan di negara lain, khususnya di negara-negara Barat seperti Australia dan Amerika Serikat. Nama IPS lebih dikenal social studies di negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakan dari para ahli atau pakar kita di Indonesia. 12 Ada yang menjelaskan bahwa IPS adalah perpaduan dari pilihan konsep ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, goeografi, ekonomi, antropologi, budaya dan sebagainya yang diperuntukkan sebagai pembelajaran pada tingkat persekolahan dan ada juga yang menjelaskan bahwa IPS adalah Pembelajaran Ilmu Sosial Sosial Sciences yang disederhanakan untuk pembelajaran pada tingkat persekolahan. 13 Sedangkan Nu’man Sumantri mengartikan pendidikan IPS adalah penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu Sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorgaisasikan 12 Supriyadi, dkk. Konsep Dasar IPS, Bandung: UPI PRESS,2006, hal 3 13 Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar, Bandung: UPI PRESS, 2006 h.3 dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah. 14 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pembelajaran IPS dapat terumuskan dalam beberapa ide pokok, yaitu: 1 Ilmu pengetahuan yang merupakan perpaduan dari ilmu sosial dan ilmu-ilmu lainnya 2 Diorganisasikan secara selektif 3 Prinsip pertimbangan ilmiah, psikologis dan praktis, dan 4 Untuk tujuan pendidikan di sekolah.

b. Karakteristik Pembelajaran IPS

Karakteristik pendidikan IPS SDMI dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya, antara lain sebagai berikut: 1 Fokus kajian Pendidikan IPS adalah kehidupan manusia dengan sejumlah aktivitas sosialnya 2 Materi pendidikan IPS berasal dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang kemudian diorganisasi dan disedarhanakan untuk kepentingan pendidikan 3 Materi pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan secara terpadufusi 4 Materi pendidikan IPS yang disajikan pada tingkat sekolah dasar tidak menunjukkan label dari masing-masing displin ilmu sosial 5 Materi disajikan secara tematik dengan mengambil tema-tema sosial yang dikaji berangkat dari fenomena-fenomena serta aktivitas sosial yang terjadi disekitar siswa 15 14 Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar, Bandung: UPI PRESS, 2006 h.7 15 Nana Supriatna, dkk, Pendidikan IPS di SD, Bandung: Upi Press, 2008, h 3

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA Darussalam Ciputat, Tangerang Selatan

1 9 103

Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Pkn Melalui Penerapan Metode Diskusi Di Kelas Vi A Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Kebagusan Jakarta Selatan

0 5 95

Pengaruh strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) terhadap motivasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Darussalam Ciputat, Tangerang Selatan.

2 10 101

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas Viii Di Smp Nusantara Plus Tangerang Selatan

3 17 130

Pengaruh Penggunaan E-Learning Berbasis Facebook Sebagai Media Pembelajaran IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus: SMP N 10 Kota Tangerang Selatan)

1 4 187

Pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pondok Pinang Jakarta Selatan

1 6 50

Efektifitas pembelajaran akidah akhlak pada siswa kelas IV di madrasah ibtidaiyah Alhikmah Kalibata Jakarta Selatan

3 17 78

Pendekatan pembelajaran cooperative learning type make a match di kelas V MI Nurul Jihad Kota Tangerang : penelitian tindakan kelas di MI Nurul Jihad Tangerang

0 5 125

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Pengaruh Media Pembelajaran Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Neger

0 2 16

1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH

0 3 7