Karakteristik Pembelajaran IPS Pembelajaran IPS

Dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya 2 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial 3 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan 4 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan disubjek untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern kesiapsiagaan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakanmendesak. 19 Dalam kamus besar bahasa Indonesia, motivasi diartikan sebagai “dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. 19 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2012, cet ke-21, h.73 Usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu keinginan karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatan”. 20 Motivasi adalah sesuatu yang menghidupkan energize, mengarahkan dan mempertahankan perilaku; motivasi membuat siswa bergerak, menempatkan mereka dalam suatu arah tertentu, dan menjaga mereka agar terus bergerak. Kita sering melihat motivasi siswa tercermin dalam investasi pribadi dan dalam keterlibatan kognitif, emosional, dan perilaku di berbagai aktivitas sekolah. 21 Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi, belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan Reinforced practice yang dilandasi tujan untuk mencapai tujuan tertentu. Hakikat dari motivasi belajar adalah dorongan dari dalam dan luar diri siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung dalam kegiatan belajar, motivasi tentu sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi belajar, tidak akan mungkin melakukak aktivitas belajar. 22 Pada dasarnya motivasi belajar merupakan kekuatan power motivation, daya pendorong driving force, atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk 20 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, h. 389 21 Jeanne Ellis Ormorod, Psikilogi Pendidikan-Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang Jakarta: Penerbit Erlangga 2008 h. 58 22 Hamzah B, Uno, Teori Motivasi dan Pengukuran Analisis di Bidang Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, hal 23 belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. 23 Motivasi merupakan dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan prilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Motivasi timbul jika didorong oleh kebutuhan seseorang seperti kebutuhan seseorang yang ingin kaya maka ia akan berusaha mencari kekayaan sebanyak-banyaknya. Begitu pula dalam belajar, jika seorang siswa memiliki tingkat kebutuhan prestasi belajar yang tinggi, maka siswa tersebut berusaha keras untuk mencapai targetnya meskipun dalam mendapatkan target tersebut banyak terjadi halangan dan tantangan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. 24 Motivasi belajar siswa juga dapat timbul karena ada usaha yang dilakukan guru dengan berbagai macam cara untuk mendorong, mengaktifkan, menggerakan peserta didiknya untuk terlibat secara aktif delam proses pembelajaran Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan dan dorongan untuk belajar inilah yang disebut motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal: 1 mengetahui apa yang akan dipelajari; dan 2 memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari. Dengan berpijak 23 Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: PT. Refika Aditama, 2012 Cet ke-3 hal. 26 24 Sadirman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012, cet ke-21, hal.75

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA Darussalam Ciputat, Tangerang Selatan

1 9 103

Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Pkn Melalui Penerapan Metode Diskusi Di Kelas Vi A Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Kebagusan Jakarta Selatan

0 5 95

Pengaruh strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) terhadap motivasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Darussalam Ciputat, Tangerang Selatan.

2 10 101

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas Viii Di Smp Nusantara Plus Tangerang Selatan

3 17 130

Pengaruh Penggunaan E-Learning Berbasis Facebook Sebagai Media Pembelajaran IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus: SMP N 10 Kota Tangerang Selatan)

1 4 187

Pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pondok Pinang Jakarta Selatan

1 6 50

Efektifitas pembelajaran akidah akhlak pada siswa kelas IV di madrasah ibtidaiyah Alhikmah Kalibata Jakarta Selatan

3 17 78

Pendekatan pembelajaran cooperative learning type make a match di kelas V MI Nurul Jihad Kota Tangerang : penelitian tindakan kelas di MI Nurul Jihad Tangerang

0 5 125

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Pengaruh Media Pembelajaran Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Neger

0 2 16

1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH

0 3 7