Karakteristik DSS Decision Support System

3. Alasan utama menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial MPE adalah metode ini cocok dalam penelitian ini dikarnakan metode ini lebih menekankan pada bobot yang telah ditentukan oleh user dan apabila menggunakan ini user dapat langsung mengetahui hasil yang berupa urutan prioritaspringkat penilaian karyawan secara nyata.

2.6.2 Prosedur MPE Metode Perbandingan Eksponensial

Menurut Marimin 2005, dalam menggunakan metode perbandingan eksponensial ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu: menyusun alternatif-alternatif keputusan yang akan dipilih, menentukan kriteria atau perbandingan kriteria keputusan yang penting untuk dievaluasi, menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan atau pertimbangan kriteria, melakukan penilaian terhadap semua alternatif pada setiap kriteria, menghitung skor atau nilai total setiap alternatif, dan menentukan urutan prioritas keputusan didasarkan pada skor atau nilai total masing-masing alternatif. Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam metode perbandingan eksponensial adalah sebagai berikut Ma’arif dan Tanjung, 2003 …………n 2.1 Dengan: TN i = total nilai alternatif ke-i RK i j = derajat kepentingan relative kriteria ke-j pada pilihan keputusan i TKK j = derajat kepentingan kriteria keputusan ke-j; TKK j 0 ; bulat n = jumlah alternatif keputusan Penentuan tingkat kepentingan kriteria dilakukan dengan cara wawancara dengan pakar atau melalui kesepakatan curah pendapat. Sedangkan penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan dengan memberi nilai setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya. Semakin besar alternatif, semakin besar pula skor alternatif tersebut. Total skor masing-masing alternatif keputusan akan relatif berbeda secara nyata karena adanya fungsi eksponensial.

2.6.3 Contoh Aplikasi MPE

Penilaian terhadap tiga alternatif produk argoindustri berbasis ubi kayu tepung tapioka, keripik singkong, dan pakan ternak didapatkan dari hasil wawancara dengan pakar dan pengorganisasian pengetahuan dari berbagai buku tentang ubi kayu. Kriteria yang dipertimbangkan ada tujuh, yaitu potensi pasar, kondisi bahan baku, nilai tambah produk, daya serap tenaga kerja, teknologi yang sudah dipakai, kondisi sosial budaya dan dampak terhadap lingkungan. Produk potensial yang diinvestasikan tentunya produk yang mempunyai nilai tinggi untuk setiap kriteria, penilaian alternatif pada setiap kriteria menggunakan skala penilaian 1-9, seperti terlihat pada tabel : Tabel 2.1 penilaian alternatif produk argobisnis potensial Marimi, 2005