4. Komunikatif
Karyawan itu harus cakap, kreatif, dan inovatif dalam menyelesaikan tugas-tugas pada jabatan tersebut dengan baik, sehingga karyawan
tersebut bisa bekerja secara mandiri tanpa terus-menerus mendapatkan bimbingan dari atasan, dan karyawan harus dapat berkomunikasi
dengan baik sehingga tidak akan terjadinya kesalah pahaman antara atasan dan bawahan,
5. Penalaran.
Penalaran merupakan kecakapan dalam memahami suatu inti masalah secara mendalam dari gejala-gejala yang ada, sehingga apabila
karyawan mampu menalar suatu masalah maka ia mampu mencari solusi dari pemecahan masalah tersebut.
6. Tanggung Jawab
Tanggung jawab mencerminkan karyawan tersebut mempunyai rasa Tanggung jawab dengan yang dikerjakannya, teliti dengan yang
dikerjakan dan memliki rasa kepedulian antara timnya. 7.
Dorongan Berprestasi Karyawan harus menggambarkan kesediaan dan kemampuan
berprestasi, serta kemampuan untuk mengembangkan dirinya.
2.8 UML Unified Modeling Language
2.8.1 Sejarah UML Unified Modeling Language
Menurut Munawar 2009, UML Unified Modeling Language adalah
pengantar kepada gelombang metode Object Oriented Analysis and Design yang muncul pada akhir tahun 1980an dan awal 1990an. Pada saat itu, ada
banyak metode object oriented yang berbeda yang digunakan dalam industri, di antaranya Booch Method dari Grady Booch, Object Modeling Technique
OMT dari James Rumbaugh, dan Object Oriented Software Engineering OOSE dari Ivar Jacobson. Adanya banyak metode dan teknik pemodelan
tersebut merupakan permasalahan utama dalam pengembangan sistem saat itu, karena tidak ada standar dan keseragaman tertentu sehingga terdapat
keterbatasan antar proyek dan antar anggota tim pengembangan. Hal ini mempersulit komunikasi dan menimbulkan banyak kesalahan dalam proyek.
Permasalahan inilah yang membawa kepada usaha untuk menemukan bahasa pemodelan yang standar, yang dapat digunakan pada semua keadaan di seluruh
dunia. Tahun 1994, Booch dan Rumbaugh menyatukan pandangan mereka
tentang metode pengembangan object oriented, dan disusul oleh Jacobson pada 1995, serta metode-metode lain seperti Fusion, Shlaer-Mellor, dan lain-lain.
Pada 1996, Object Management Group OMG meminta proposal untuk sebuah pendekatan yang standar untuk Object 0riented Modeling. Para
pencetus UML mulai bekerja dengan para metodologis dan pengembang dari perusahaan lain untuk membuat sebuah proposal yang menarik bagi OMG agar
modelling language dapat diterima oleh para pencetus, metodologis dan
pengembang. Proposal diserahkan ke OMG pada September 1997, hasil