Deskripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6 Dalih 34 tahun Karyawan Swasta 9 SMP 7 Ina Rosita 23 tahun Karyawan Swasta 10 SD 8 Narin 38 tahun Satpam SD 9 Simin 42 tahun Ojek SD 10 Uka 29 tahun Montir SMP Pertama, Amsar merupakan warga Betawi asli yang tinggal di Pondok Cabe Udik sejak ia lahir. Ia bekerja sebagai karyawan swasta di PT. Bina Karya yang bergerak di bidang pembuatan alat rumah tangga dari bahan dasar alumunium. Amsar adalah salah satu supir pengangkut barang jadi dari PT. Bina Karya yang akan dikirimkan ke seluruh wilayah pulau Jawa dan sekitarnya. Ketika masih bujangan Amsar hanya bekerja serabutan, tetapi sejak sudah menikah ia memutuskan mencari pekerjaan yang berpenghasilan tetap setiap bulannya demi menghidupi keluarga. Amsar baru memiliki satu putra yang masih duduk dibangku SD. Setiap hari ia berangkat bekerja pada pukul 08.00 WIB, sampai dengan pukul 17.00 WIB. Mengenai kegigihannya dalam bekerja ia sering mengambil jam lembur, bagi Amsar bekerja dengan baik dan selalu berusaha tepat waktu merupakan cara kerja yang positif. Di dalam setiap pekerjaan pasti Amsar tak luput dari yang namanya masalah, seperti pada suatu hari ia pernah terlambat berangkat untuk pengiriman ke luar kota yang harusnya sudah jalan pada pukul 12 malam dan ia baru berangkat jam 3 dini hari. “Sebenernya hal-hal kayak itu gak boleh terjadi, tapi ya namanya kita manusia ada aja 9 Bekerja di Perusahaan Kopkar Persat Unit Pondok Cabe Golf, sebagai caddy. 10 Bekerja di PT. Dream Ware, sebagai pembuat pola jaket. khilafnya. Segala lupa pasang alarm dan kebutulan lupa minta ingetin istri. Jadi dah kebablasan tidur...”. 11 Sedangkan hubungannya dengan sesama pekerja yang satu profesi Amsar mengaku baik-baik saja karena berfikir sama-sama mencari nafkah dan tak ingin cari masalah dengan orang lain. Sampai saat ini ia sangat menikmati pekerjaan yang dijalaninya dan akan tetap berusaha mencari nafkah demi keluarga. Dengan berbekal pendidikan yang hanya tamatan SD ia sudah merasa bersyukur mendapatkan pekerjaan yang layak untuk menghidupi keluarga kecilnya. Meskipun tidak memiliki tabungan di bank, setidaknya ia mampu memenuhi pendidikan putranya dan sudah bisa membantu keluarga kakak dalam membiayai sekolah keponakannya. Penghasilan Amsar dalam sebulan mencapai Rp. 2.000.000 per-bulan, yang dibayarkan setiap minggunya sebesar Rp. 500.000. Tetapi jika ada lemburan, dalam sebulan Amsar bisa menerima Rp. 3.200.000. Saat sakit, Amsar biasa memeriksakan kesehatannya ke klinik dekat rumah menggunakan jaminan kesehatan jamkes dari tempat ia bekerja. Amsar memang masih tinggal bersama mertua, tetapi ia sudah bisa mendirikan warung sembako kecil untuk tambahan penghasilan sehari-sehari, warung tersebut dijaga oleh sang istri yang hanya sebagai ibu rumah tangga. “Alhamdulillah fasilitas kebutuhan mah hampir lengkap ya semua ada tuh TV, kulkas, mesin cuci, motor, palingan mobil doang yang belom punya. Pengennya mah punya rumah sendiri dulu dah . Aamiin...”. 12 Kedua, Armah ialah salah satu wanita di Pondok Cabe Udik RT 003 yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga PRT di 3 pintu rumah sekaligus. Armah sejak lahir sudah tinggal dan menjadi masyarakat Betawi asli Pondok Cabe Udik. Latar belakang Armah 11 Wawancara pribadi dengan bapak Amsar, pada tanggal 25 Agustus 2014 12 Wawancara pribadi dengan bapak Amsar, pada tanggal 25 Agustus 2014 bekerja karena ia pribadi merasa bosan jika hanya dirumah, dan untuk mengisi waktu luangnya ia memilih bekerja sebagai pembantu rumah tangga di perumahan sekitar tempat tinggalnya. Setiap hari ia berangkat pada pukul 06.30 WIB. Armah hanya bekerja 3 jam pada setiap pintu rumah, jadi ia memakan waktu 9 jam untuk pekerjaannya menjadi pembantu rumah tangga di 3 pintu. Yang dikerjakan antara lain, menyuci, menggosok, dan mengepel lantai. Rajin bekerja dan kejujuran merupakan cara yang ia selalu terapkan mengenai kegigihannya dalam menjalankan pekerjaan. “Kalo gak sakit banget yang sampe gak bisa bangun saya mah tetep be kerja, abisan kalo di rumah doang juga malahan bosen gitu bengong aj a”. 13 Armah jujur membutuhkan kesabaran ekstra di dalam pekerjaannya ini, masalah yang ia dapatkan memang tidak besar tetapi butuh kesabaran jika mendapatkan majikan yang banyak bicara, atau majikan yang kurang menghargai hasil pekerjaannya. Walaupun di daerah Pondok Cabe Udik ini pembantu rumah tangga tidak sedikit Armah mengaku menjalin hubungan baik dengan sesama pekerja yang satu profesi. Dan ia juga sangat menikmati pekerjaannya. Bekerja pada 3 pintu rumah merupakan cara ia untuk meningkatkan penghasilan, “Ya awalnya saya kan cuma megang 1 pintu aja, tapi masih sanggup dan waktu nganggur di rumah doangnya kebanyakan. Jadi aja udah megang 3 pintu sekarang”. 14 Dari tiap pintu Armah memperoleh gaji sebesar Rp. 700.000 per-bulan. Hasilnya sangat lumayan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari dan dapat memenuhi pendidikan kedua anaknya, karena suami Armah hanya bekerja serabutan. Jika di total ia memperoleh Rp. 2.100.000 per-bulan dari 3 pintu rumah. Armah tidak memiliki pekerjaan sampingan kecuali pembantu rumah tangga yang 13 Wawancara pribadi dengan ibu Armah, pada tanggal 25 Agustus 2014 14 Ibid,.