Teknik Penentuan Sampel Teknik dan Instrumen Penelitian

dengan menggunakan seperangkat pedoman wawancara agar dapat merumuskan pertanyaan dengan sempurna sehingga apa yang ditanyakan tidak menyimpang dari pokok-pokok yang menjadi inti wawancara. Wawancara dilakukan terhadap orang-orang yang dianggap dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan data yang diinginkan. Pada penelitian ini, yang di wawancarai berjumlah 14 orang, diantaranya adalah seorang sesepuh Pondok Cabe Udik, satu orang pegawai pemerintahan di Kelurahan Pondok Cabe Udik, ketua RW 003, ketua RT 003, serta 10 masyarakat Betawi dari berbagai jenjang pendidikan, dan jenis pekerjaan yang berbeda. Berikut adalah kisi-kisi wawancaranya: Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara Dimensi Indikator Jumlah Etos Kerja 1. Budayaagama yang melatarbelakangi sikap kerja 2. Persepsi personal sikap kerja positif 3. Persepsi personal sikap kerja negatif 4. Persepsi sosial sikap kerja masyarakat Betawi 5. Pengaruh lingkungan sosial terhadap pekerjaan 5 Masyarakat Betawi 1. Lamanya di daerah Pondok Cabe Udik 2. Pekerjaan pertama 5 kali di Pondok Cabe Udik 3. Pekerjaan yang sekarang dijalani 4. Suka duka terhadap pekerjaan yang dijalani 5. Sikap bersyukur atas pekerjaan yang dijalani Status Sosial Ekonomi 1. Pendapatan setiap bulan 2. Pengeluaran setiap bulan 3. Kebutuhan yang sudah terpenuhi 4. Kebutuhan yang belum terpenuhi 5. Usaha untuk memenuhi kebutuhan 5 3. Dokumentasi, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya- karya dari seseorang. Dokumen gambar merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian ini. Hasil dari obervasi atau wawancara, akan lebih dipercaya kalau didukung oleh gambar berupa foto-foto yang diambil oleh peneliti dengan responden pada saat observasi maupun saat wawancara berlangsung.

G. Teknik Pengecekan Keabsahan Data

Dalam teknik pengecekan keabsahan data atau uji keabsahan data dalam penelitian, ditentukan pada uji validitas dan realibitas. Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti, sedangkan realibitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan yang ada dilapangan. Dalam penelitian kualitatif terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal yang berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Jika dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja masyarakat Betawi, maka data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang etos kerja masyarakat Betawi. Jadi, uji keabsahan data ini dilakukan dengan perpanjangan waktu penelitian dimaksudkan agar data-data yang diperoleh peneliti memungkinkan adanya peningkatan derajat kepercayaan, sehingga dapat terbangun kepercayaan diri para responden terhadap kepercayaan diri peneliti sendiri. Triangulasi data, ialah memeriksa keabsahan data melalui sumber, metode penyidik teori. Triangulasi data dengan sumber yang digunakan untuk mencocokan hasil wawancara dengan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan dokumentasi, membandingkan apa yang dikatakan informan dalam memberikan informasi data di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. Mathinson mengemukakan bahwa nilai dari teknik pengumpulan data dengan triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh meluas, tidak konsisten atau kontradiksi. 8 Oleh karena itu dengan menggunakan teknik triangulasi, maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas, dan pasti. 8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2012, cet. 15, h. 332.