Kondisi Geografis dan Demografis
Bahasa yang digunakan masyarakat Pondok Cabe Udik mayoritas Betawi, tetapi karena sudah terjadi percampuran budaya dari
masyarakat pendatang maka bahasa Betawinya sudah tidak begitu kental. Pada zaman dahulu memang daerah ini masih asli
menggunakan bahasa Betawi namun, seiring dengan perkembangan zaman mulai banyak orang Betawi asli daerah ini yang menikah silang
dengan para pendatang yang beretnis selain Betawi, seperti Jawa, dan Sunda. Itu yang menyebabkan bahasa Betawi di daerah ini mengalami
sedikit kelunturan yang tercampur oleh bahasa dari etnis lain. Ilmu pengetahuan itu sangat penting terlebih lagi dalam hal
memajukan pembangunan serta mengembangkan sumber daya manusia yang ada. Pada masyarakat Betawi kesadaran akan
berpendidikan masih kurang. Masyarakat Betawi kurang sadar bahwa ilmu pengetahuan adalah sebuah prioritas bukan hanya untuk kaum
laki-laki tetapi juga untuk perempuan. Sangat penting menghapus stereotipe bahwa perempuan tidak
wajib menggali ilmu pengetahuan lebih dan hanya sebatas ibu rumah tangga di kalangan masyarakat Betawi. Secara langsung ataupun tidak
langsung ilmu pengetahuan sangat berpengaruh besar, terutama dapat merubah pola pikir masyarakat Betawi tentang etos kerja yang rendah
dan dapat memodernisasi sesuai perkembangan zaman. Tetapi pada kenyataannya pendidikan masih sangat minim
untuk dijadikan prioritas pada kehidupan masyarakat Betawi. Kurangnya kesadaran akan pendidikan ini yang menyebabkan
ditemukannya beberapa anak yang putus sekolah dan lebih memilih bekerja di usia muda, atau sebagian dari mereka lebih memilih untuk
langsung berkeluarga selepas masa SMP Sekolah Menengah Pertama.
Selain itu juga rendahnya tingkat pendidikan mereka karena masyarakat Betawi masih kuat memegang adat. Unsur yang memberi
pengaruh kuat pada budaya Betawi adalah agama Islam dengan sistem keyakinan, nilai-nilai, serta kaidah-kaidahnya. Sebagian besar orang
Betawi adalah penganut Islam, dan tergolong penganut yang taat. Agama tersebut menjadi unsur penting yang mengikat mereka
memberi ciri sebagai satu kelompok etnik.