Konsep Etos Kerja Deskripsi Teoritis Etos Kerja

B. Deskripsi Teoritis Masyarakat Betawi

1. Pengertian Masyarakat

“Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut society, asal katanya socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu syirk, artinya bergaul ”. 21 Karena pada masyarakat tentu ada bentuk-bentuk aturan hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Menurut Polak, masyarakat society adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok- kelompok lebih baik atau sub kelompok. 22 Seperti halnya dengan definisi sosiologi yang banyak jumlahnya kita mendapati pula definisi-definisi tentang masyarakat yang juga tidak sedikit. Definisi adalah sekedar alat ringkat untuk memberikan batasan-batasan mengenai sesuatu persoalan atau pengertian ditinjau daripada analisa. Analisa inilah yang memberikan arti yang jernih dan kokoh dari sesuatu pengertian. Beberapa definisi mengenai masyarakat itu, seperti misalnya ; a. R. Linton: seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinta dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Organization-Based Self-Esteem Dengan Etos Kerja, 2009, diakses pada tanggal 8 September 2014. 21 Munandar Soelaeman MS., Ilmu Sosial Dasar : teori dan konsep ilmu sosial, Bandung: PT. Eresco, 1995, cet. 8, h. 63. 22 Abu Ahmadi, dkk, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1991, cet. 2, h. 96. b. M.J. Herskovist: menulis bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu. c. J.L. Gillin dan J.P. Gillin: mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil. d. S.R. Steinmetz: seorang sosiologi bangsa Belanda, mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur. e. Hasan Shadily: mendefinisikan masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain. 23 Jadi, dapat dilihat bahwa masyarakat memiliki arti luas dan arti yang sempit. Dalam arti yang luas masyarakat dimaksud keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama tidak dibatasi oleh aspek tertentu atau kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dan dalam arti sempit masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek tertentu, misalnya bangsa, golongan, dan sebagainya. Di dalam kehidupan masyarakat terdapat syarat utama yang harus ada, yaitu adanya interaksi di antara anggota kelompok masyarakat tersebut. Jika tidak ada interaksi maka antara anggota kelompok tersebut tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Interaksi tersebut sangat ditentukan oleh berbagai sarana yang dimiliki oleh warga masyarakat tersebut dan sesuai dengan tingkat kemajuan serta kemampuan yang dimilikinya. Kehidupan bermasyarakat juga tidak 23 Abu Ahmadi, dkk, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1991, cet. 2, h. 106.