mereka selama peneliti turun ke lapangan langsung, dan mendapatkan banyak pelajaran hidup yang berharga dari mereka. Sedangkan dukanya
seperti sulit mendapatkan data kependudukan yang jelas di RT setempat karena pada periode ini ketua RT 003 baru menjabat, selain itu Kelurahan
juga tidak cukup lengkap memiliki data untuk deskripsi daerah penelitian.
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Daerah Penelitian
1. Sejarah Singkat Pondok Cabe Udik
Kelurahan Pondok Cabe Udik merupakan salah satu dari delapan bagian wilayah Kecamatan Pamulang Kota Tangerang
Selatan. Pada tahun 1939 kelurahan ini masih bernama Camat Komite Pondok Cabe Udik. Pada saat itu kepala desa dipilih berdasarkan siapa
yang mau mencalonkan diri, dan biasanya dari kalangan jawara wilayah ini.
1
Pondok Cabe terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Pondok Cabe Udik dan Pondok Cabe Ilir. Adanya Ilir dan Udik rupanya saling
keterkaitan satu dengan yang lainnya. Dua Pondok Cabe Udik dan Pondok Cabe Ilir hampir sama corak dan kulturnya. Namun kemudian,
saling terkait akan tetapi dua - duanya bukan berasal dari pemekaran wilayah sejak awalnya.
Konon kabarnya di wilayah ini ada dua wali yang berwujud wanita dan laki - laki. Wali sosok wanita yang tinggal di Pondok Cabe
Ilir dan wali bersosok lelaki dengan gagah perkasa tinggal di Pondok Cabe Udik. Dulunya sosok kedua inilah yang menjadi cikal bakal
wilayah tersebut hingga kini berdiri. Meski demikian, keberadaannya tidak dapat di buktikan secara tertulis. Sementara peninggalan Masjid
Agung Al Ikhlas yang berada di Ilir dijadikan sebagai bukti bahwa keberadaan asal - usul tersebut memang ada. Info dilapangan yang
tersebar dari sesepuh dulu hingga kini menunjukkan bahwa cikal
1
Wawancara pribadi dengan sesepuh Pondok Cabe Udik bapak Sudirman, tanggal 15 Agustus 2014
bakal kedua wilayah tersebut berawal dari kruhun atau disebut orang setempat sebagai orang tua dulu.
2
Sementara merujuk kepada asal - usul penamaan udik karena, banyak orang yang hilir dan mudik. Orang yang pergi ke Jakarta
memang harus melewati ilir, sebagaimana letak geografis antara ilir dan udik. Posisi ilir adanya disebelah utara sebagaimana disebut
didaerah perlintasan kota. Sementara udik disebelah selatan dengan istilah mudik, sehingga disebut hilir - mudik.
Nama Pondok Cabe menurut sesepuh dicetuskan karena pada zaman dahulu kala wilayah ini adalah tempat persinggahan para
penjual cabe. Di wilayah Pondok Cabe Udik sendiri mayoritas penduduknya memang beretnis Betawi, dengan presesntase 25
keturunan Cina dan 75 keturunan asli pribumi.
3
Pada tahun 1940 keadaan geografis wilayah Pondok Cabe Udik sebagian besar masih
berupa tanah lapang dan hanya dibeberapa titik saja terdapat pemukiman penduduk. Saat itu, daerah udik masih belantara
pepohonan dan dataran rendah yang ditumbuhi padi dipersawahan. Untuk dataran tergalan ditumbuhi palawija, jagung, dan umbi -
umbian. Pekerjaan penduduk setempat rata
– rata petani ladang, sawah, dan buruh. Pada masa tersebut daerah itu juga sering disinggahi orang
- orang yang berasal dari daerah Bogor dan Sukabumi yang berjualan panci, dandang, dan kukusan.
4
Dahulu kala penduduk bisa dengan bebas mematok seberapa luas tanah yang mereka ingin miliki lalu
pemerintah memberikan girik surat kepemilikan tanah. Itu lah
2
Wawancara pribadi dengan staf pemerintahan kelurahan Pondok Cabe Udik bapak Herwan, pada tanggal 29 Agustus 2014
3
Wawancara pribadi dengan sesepuh Pondok Cabe Udik bapak Sudirman, pada tanggal 15 Agustus 2014
4
Wawancara pribadi dengan staf pemerintahan kelurahan Pondok Cabe Udik bapak Herwan, pada tanggal 29 Agustus 2014
sebabnya sebagian besar pribumi yang tinggal di daerah ini memiliki rumah dengan lahan yang sangat luas.
2. Kondisi Geografis dan Demografis
Daerah Pondok Cabe Udik mempunyai luas wilayah 514 hektar. Secara administratif, kelurahan Pondok Cabe Udik berbatasan
dengan kelurahan Pondok Cabe Ilir di sebelah utara, kali pesanggrahan di sebelah timur, kelurahan Cinangka di sebelah selatan, dan kelurahan
Pamulang Timur di sebelah barat. Sedangkan RTRW 003003 terletak dijalan Kemiri dengan luas wilayah 3000 meter.
5
Kondisi iklim di daerah Pondok Cabe Udik masih asri, dikarenakan masih banyak pepohonan yang tumbuh disekitar jalan dan
di lingkungan rumah-rumah warga. Ketika pagi hari cerah pun tak jarang masih terdapat kabut yg menyelimuti daerah ini. Banyaknya
daerah serapan air membuat Pondok Cabe Udik hampir tidak pernah terdengar banjir ketika musim hujan tiba.
Pondok Cabe Udik merupakan daerah pinggiran yang justru terbilang ramai karena menjadi penghubung antara Jakarta Selatan
dengan Tangerang Selatan. Tidak sedikit dari warga yang bekerja di Jakarta Selatan dan sekitarnya memiliki rumah di daerah ini. Itu yang
menyebabkan Pondok Cabe Udik mengalami kemacetan lalu lintas di jam-jam tertentu seperti pada pukul 06.00-09.00 WIB dan pukul 16.00-
18.00 WIB. Selain itu, sebagai daerah penghubung, Pondok Cabe Udik dan
sekitarnya memiliki cukup banyak pembangunan perumahan dari yang biasa maupun elit. Banyaknya lahan kosong di daerah ini
dimaanfaatkan oleh pihak tertentu untuk mencari keuntungan dari mendirikan perumahan-perumahan baru bergaya minimalis.
5
Data Kependudukan Kelurahan Pondok Cabe Udik tahun 2014
3. Kondisi Ekonomi dan Sosial Budaya
Wilayah Pondok Cabe Udik merupakan daerah pinggiran Jakarta bagian Selatan, yang termasuk dalam kota Tangerang Selatan.
Zaman dahulu kala di daerah perkampungan Pondok Cabe Udik masih sangat pedesaan. Mayoritas penduduk Pondok Cabe Udik adalah orang
Betawi blasteran Cina yang memiliki rumah dengan tanah yang luas beserta kebunnya.
6
Itu yang membuat para pendatang menyebutnya dengan Cina Benteng, karena pager rumah orang Cina di Pondok Cabe
Udik yang dibuat dengan semen menyerupai benteng-benteng. Sistem kepercayaan masyarakat pribumi maupun pendatang di
Pondok Cabe Udik terbilang beragam, meskipun mayoritas memang Islam tetapi tak jarang beragama Konghucu karena Betawi asli daerah
ini sebagian masih keturunan Cina. Di jalan Kemiri pun terdapat satu Klenteng yang merupakan tempat ibadah agama Konghucu. Namun
berdasarkan keberagaman tersebut, masyarakat Pondok Cabe Udik masih selalu hidup rukun dan damai di dalam sebuah perbedaan
kepercayaan dan etnis. Rasa saling menghargai sangat kental terlihat dalam lingkungan daerah ini.
Masyarakat Betawi yang tinggal di pinggiran kota Jakarta, masih dimungkinkan untuk melakukan usaha-usaha pertanian, baik
tani sawah, tani buah-buahan atau petani buruh. Mayarakat di Pondok Cabe Udik yang sebagian besar warga Betawi, memiliki mata
pencaharian yang beragam dikarenakan perkembangan zaman. Walaupun hanya dengan berbekal pendidikan yang tidak tinggi,
setidaknya masyarakat Betawi masih berusaha untuk selalu bisa memenuhi
kebutuhan hidupnya
sehari-sehari. Bagi
yang
6
Wawancara pribadi dengan ketua RW 003 bapak Bahrudin, pada tanggal 27 Agustus 2014