Satuan Lingual Pengisi Komen Bersifat Klausal

4.1 Satuan Lingual Pengisi Komen Bersifat Klausal

Satuan lingual pengisi komen yang bersifat klausal, unsur- unsurnya terdiri atas S-P-O/Pel/Ket (wajib). Pembicaraan masalah ini diklasifikasi berdasarkan tipe P-nya, sebagai berikut.

4.1.1 Komen dengan P Adjektiva

Pada bagian ini dikemukakan contoh komen bersifat klausal dengan P berkategori adjektiva. Sebagai penjelasnya, diutarakan contoh sebagai berikut.

(3) (a) Omah gedhe magrong-magrong sing mapane rada nylempit ing jero Kutharaja Demak kuwi kahana ne sepi lan samun. (b) Saka sajabaning pager cepuri, sing keprungu mung swara anggung e perkutut saut-sautan karo manuk puter sing kurungane katon pating crenthel ana emperan. (c) Wit-wit sawo kecik sing mung katon ngregemeng ing jero pekarangan saya nambahi angker lan singubing sesawangan. (d) Ora mung kuwi, ing plataran sangareping pendhapa uga …

(Panjebar Semangat No. 48, 26 November 2011:2) ‘(a) Rumah megah yang posisinya terjepit di dalam kampung Kutharaja, Demak itu keadaannya sunyi dan sepi. (b) Dari luar

PROSIDING

pagar, yang terdengar hanya suara burung perkutut yang bersahut- sahutan dengan burung puter yang sangkarnya tampak bergelan- tung di selasar. (c) Pohon-pohon sawo kecik yang hanya tampak bayang-bayangnya di dalam pekarangan, semakin menambah seramnya pemandangan. (d) Tidak hanya itu, di halaman depan pendapa juga….’

Kalimat topik pada contoh (3) berupa Omah gedhe magrong-magrong sing mapa ne rada nylempit ing jero Kutharaja, Demak kuwi kahanane sepi lan samun ‘Rumah megah yang posisinya terjepit di dalam Kutharaja, Demak itu keadaannya sepi dan sunyi’. Kalimat topik ini terdiri atas frasa nominal Omah gedhe magrong-magrong sing mapane rada nylempit ing jero Kutharaja Demak kuwi sebagai topik berpenanda dan kahanane sepi lan samun sebagai komen. Satuan lingual pengisi komen yang berupa klausa kahanane sepi lan samun terdiri atas kahanane ‘keadaannya’ sebagai S dan satuan lingual sepi lan samun ‘sepi dan sunyi’ sebagai P.

Pemarkah -e penunjuk anaforis pada satuan lingual kahanane ‘luasnya’ merujuk pada satuan lingual Omah gedhe magrong-magrong ‘rumah besar megah’. Pemarkah -e tipe ini bukan penanda posesif. Ke- hadirannya tidak dapat disulih dengan satuan lingual duwe ‘punya’ sehingga konstruksi *Omah gedhe magrong-magrong duwe kahanan sepi lan samun ‘Rumah besar megah punya keadaan sunyi sepi’ tidak ber- terima.

Berdasarkan status informasinya, satuan lingual omah... kuwi ‘rumah... itu’ sebagai topik berpenanda yang berstatus sebagai IL (informasi lama) karena sudah sama-sama diketahui. Konstituen ka- hanane sepi lan samun sebagai IB (informasi baru) karena baru pertama kali disebut.

4.1.2Komen dengan P Numeralia

Pada bagian ini dikemukakan contoh komen bersifat klausal dengan P berkategori numeralia. Sebagai penjelasnya, diutarakan contoh sebagai berikut.

(4) (a) Agro Wisata Kebun Teh PT Pagilaran jembare 1.131 Ha. (b) Lokasine wis adoh saka pusat kutha Batang udakara 40 km. (c) Sesawangane endah ijo royo-royo ngelam-elami ati. (d) Pelancong bisa ngicipi numpak kreta gantung, deleng carane masak teh ing pabrik, sarta isih dihibur dening seni Lengger/Tayub.

(Panjebar Semangat No. 35, 30 Agustus 2008:30)

SEMINAR (DISKUSI) ILMIAH KELOMPOK PENELITI KEBAHASAAN DAN KESASTRAAN

113 ‘(a) Agro Wisata Kebun Teh PT Pagilaran luasnya 1.131 Ha, dan

lokasinya sudah jauh dari pusat kota Batang kira-kira 40 km. (b) Pemandangannya indah menghijau menarik hati. (c) Wisatawan bisa merasakan naik kereta gantung, melihat cara memasak teh di pabrik, serta masih dihibur dengan seni Lengger/Tayub.’

Kalimat topik pada contoh (4) berupa Agro Wisata Kebun Teh PT Pagilaran jembare 1.131 Ha ‘Agro Wisata Kebun Teh PT Pagilaran luasnya 1.131 Ha’, yang terdiri atas frasa nominal Agro Wisata Kebun Teh PT Pagilaran sebagai sebagai topik berpenanda dan jembare 1.131 Ha sebagai komen. Satuan lingual yang mengisi komen ini terdiri atas satuan li- ngual Jembare sebagai S dan satuan lingual 1.131 Ha berkategori numeralia sebagai P.

Pemarkah -e penunjuk anaforis pada satuan lingual jembare ‘luas- nya’ merujuk pada satuan lingual Agro Wisata Kebun Teh PT Pagilar. Pemarkah -e tipe ini bukan pemarkah posesif karena kehadirannya tidak dapat disulih dengan satuan lingual duwe ‘punya’ sehingga konstruksi *Agro Wisata Kebun Teh PT Pagilaran duwe jembar. ‘Agro Wisata Kebun Teh PT Pagilaran punya luas’ tidak berterima.

Berdasarkan status informasinya, satuan lingual Agro Wisata Kebun Teh PT Pagilaran ‘Agro Wisata Kebun Teh PT Pagilaran’ sebagai topik berpenanda yang berstatus sebagai IL karena sudah sama-sama dike- tahui. Konstituen jembare 1.131 Ha terdiri atas konstituen jembare sebagai IL dan 1.131 Ha sebagai IB karena pertama kali disebut.

4.1.3Komen dengan Pemarkah -e Posesif

Pada bagian ini dikemukakan contoh komen bersifat klausal dengan komen berpemarkah –e posesif. Sebagai penjelasnya, diutara- kan contoh sebagai berikut.

(5) (a) Iwak hias Koi iki rupane maneka warna bisa dadi sesawangan kang endah. (b) Koi corake unik ing gegere. (c) Jeneng Latine Cyprimus Carpio. (d) Luwih endah yen disawang saka dhuwur utawa top view. (e) Iwak iki luwih cocog diingu ana ing blumbang.

(Djaka Lodhang No. 36, 2 Februari 2008:34) ‘(a) Ikan hias Koi ini rupanya bermacam-macam, bisa menjadi panorama yang indah. (b) Koi bercorak unik di punggungnya. (c) Nama Latinnya Cyprimus Carpio. (d) Lebih indah kalau dilihat dari atas atau top view. (e) Ikan ini lebih cocok dipelihara di kolam.’

PROSIDING

(6) (a) Seni musik Jawa sing diarani karawitan iki, instrumene diarani ga- melan. (b) Lagu-lagune diarani gendhing. (c) Tangga nadhane (larase) ana werna loro, slendro lan pelog. (d) Tone (kuncine) diarani pathet. (e) Laras slendro ana 3 pathet, yaiku pathet manyura, pathet sanga, lan pathet nem. (f) Laras pelog ana telung pathet, pelog barang, pelog lima, lan pelog enem.

(Jaya Baya No. 41 Minggu II Juni 2008:14) ‘(a) Seni musik Jawa yang disebut karawitan ini, instrumennya dinamai gamelan. (b) Lagu-lagunya dinamai gending. (c) Tangga nadanya (titi nadanya) ada dua macam, slendro dan pelog. (d) Tonnya (kuncinya) dinamai pathet. (e) Nada slendro ada 3 birama, yaitu pathet manyura, pathet sanga, dan pathet nem. (f) Nada pelog ada tiga birama, pelog barang, pelog lima, dan pelog enem.’

Kalimat topik pada contoh (5) berupa Iwak hias Koi iki rupane maneka warna ‘Ikan hias Koi ini rupanya bermacam-macam’, yang terdiri atas satuan lingual Iwak hias Koi iki sebagai topik berpenanda berstatus IL karena sudah sama-sama diketahui dan satuan lingual berupa klausa rupane maneka warna sebagai komen. Satuan lingual pengisi komen ini terdiri atas rupane sebagai S berpemarkah –ne yang berstatus IL dan maneka warna sebagai P yang berstatus IB karena pertama kali disebut sehingga informasinya baru diketahui.

Pemarkah –ne pada rupane sebagai penanda posesif dapat dibukti- kan melalui penggantian –ne menjadi duwe ‘mempunyai’ sehingga membentuk konstruksi Iwak hias Koi iki duwe rupa maneka warna ‘Ikan hias Koi ini mempunyai rupa (warna) aneka warna’.

Kalimat topik pada contoh (6) berupa Seni musik Jawa sing diarani karawitan iki, instrumene diarani gamelan ‘Seni musik Jawa yang disebut karawitan ini, instrumennya dinamai gamelan’. Satuan lingual Seni musik Jawa sing diarani karawitan iki sebagai topik berpenanda dan berstatus IL karena sudah sama-sama diketahui. Adapun konstituen instrumene diarani gamelan sebagai komen yang berupa klausa. Satuan lingual pengisi komen ini terdiri atas instrumene yang berfungsi sebagai S berpemarkah –ne dan berstatus IL, satuan lingual diarani sebagai P dan berstatus IB, dan gamelan sebagai Pel yang berstatus IB. Kehadiran konstituen pengisi pelengkap ini diisyaratkan oleh perilaku sintaktis afiks di-/-i pada verba diarani pengisi P.

Pemarkah –ne pada instrumene sebagai penanda posesif dapat dibuktikan melalui penggantian –ne menjadi duwe ‘mempunyai’ sehingga membentuk konstruksi Seni musik Jawa sing diarani karawitan

SEMINAR (DISKUSI) ILMIAH KELOMPOK PENELITI KEBAHASAAN DAN KESASTRAAN

115 iki duwe instrumen sing diarani gamelan ‘ Seni musik Jawa yang dinamai

karawitan ini mempunyai instrumen yang dinamai gamelan’.