Bentuk-bentuk Kalimat tidak Efektif

2.2 Bentuk-bentuk Kalimat tidak Efektif

Kalimat yang terdapat dalam laporan ilmiah cenderung berupa bentuk-bentuk kalimat yang tidak efektif. Ketidakefektifan itu dise- babkan faktor-faktor sebagai berikut.

1) Ketidakhadiran Unsur Subjek

Unsur subjek merupakan unsur pokok yang harus terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Karena merupakan unsur

yang pokok, subjek tidak boleh dilesapkan dengan begitu saja. Proses pelesatan atau ketidakhadiran subjek mengakibatkan kalimat itu men- jadi tidak berterima. Hal seperti itu dapat dijumpai seperti pada data berikut ini. (1) Dengan tujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam, meme-

nuhi konsumsi, dan memperoleh devisa dari ekspor, serta me- ningkatkan pendapatan produsen coklat.

(2) Akan tetapi untuk mempelajari struktur halusnya harus menggu- nakan sebuah mikroskop elektron karena dapat memberikan

pembesaran jauh lebih kuat. (3) Dengan melakukan pengamatan dan pengukuran, dapat menge-

tahui bahwa ukuran biji berbeda-beda dalam satu varietas. (4) Apabila faktor tersebut kurang memadai, maka harus melakukan tindakan manipulasi agronomis.

Kalimat (1) subjek dan predikat sulit ditentukan. Pada kalimat tersebut yang ada keterangan kalimat. Bahkan kalimat (1) itu masih berupa kelompok kata. Untuk mengetahui bahwa kalimat itu memiliki subjek yaitu dengan suatu pertanyaan ‘Apa yang dilakukan dengan tujuan memanfaatkan sumber daya alam dan seterusnya’. Jawaban dari pertanyaan itu adalah bentuk yang selaras dengan konteks pada kalimat (1), misalnya hal itu, masalah itu, kegiatan itu dan sebagai- nya. Untuk jelasnya perhatikan hasil pembentukan kalimat (1) menjadi (1a) berikut.

(1a) Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam, memenuhi konsumsi, dan memperoleh devisa dari ekspor, serta meningkatkan pendapatan produsen coklat.

Kalimat (2) subjek kalimatnya tidak tampak. Seperti halnya pada kalimat (1) untuk mencari subjek kalimat harus melalui suatu perta-

SEMINAR (DISKUSI) ILMIAH KELOMPOK PENELITI KEBAHASAAN DAN KESASTRAAN

153 nyaan ‘Siapa yang harus menggunakan sebuah mikroskop’. Ternyata

jawaban untuk pertanyaan itu tidak ditemukan. Hal itu berarti kalimat (2) tidak memiliki subjek kalimat. Agar kalimat (2) menjadi lengkap unsurnya harus ditambah unsur subjek, yaitu orang atau pelaku. Un- tuk jelasnya perhatikan kalimat (2a) berikut yang telah dilengkapi de- ngan unsur subjek.

(2a) Akan tetapi, untuk mempelajari struktur halusnya kita harus menggunakan sebuah mikroskop elektron karena dapat membe- rikan pembesaran jauh lebih kuat.

Kalimat (3) subjek dapat dicari dengan memakai pertanyaan ‘Siapa yang dapat mengetahui bahwa ukuran biji itu ....’ Jawabannya adalah orang yang dapat mengetahui bahwa ukurannya ... atau pelaku tindakan. Dengan demikian kalimat (4) dapat diperbaiki menjadi kali- mat (3a) berikut.

(3a) Dengan melakukan pengamatan dan pengukuran peneliti dapat mengetahui bahwa ukuran biji berbeda-beda dalam satu varietas. Demikian juga kalimat (4) tidak memiliki subjek kalimat.

Akibatnya adalah makna kalimat itu menjadi kabur. Untuk me- ngetahui subjek salah satu caranya yaitu dengan mencari jawaban dari pertanyaan ‘Siapa yang harus melakukan tindakan’. Jawaban dari pertanyaan itu adalah subjek kalimat (4), misalnya orang atau kata gantinya, nama atau pelaku yang lain. Untuk jelasnya perhatikan kali- mat (4a) berikut.

(4a) Apabila faktor tersebut kurang memadai, kita harus melakukan tindakan manipulasi agronomis.

2) Ketidakhadiran Unsur Predikat

Predikat merupakan unsur pusat di dalam sebuah kalimat. Hal itu berarti bahwa unsur yang lain dalam kalimat itu dapat ditentukan oleh unsur predikat tersebut. Jika predikat itu berupa kata kerja atau verba aktif transitif, kalimat itu harus memiliki unsur objek yang ada sesudah predikat. Selain itu, pengisi subjek harus berperan sebagai pelaku, pengalum, atau penikmat. Adapun unsur objeknya harus ber- peran sebagai predikat, penerima, dan sebagainya. Oleh karena itu, apabila terjadi ketidakhadiran unsur predikat dalam kalimat meru- pakan suatu kesalahan yang sangat besar. Namun, dalam data ditemu- kan kalimat yang tidak memiliki predikat. Untuk jelasnya perhatikan kalimat berikut.

PROSIDING

(5) Aneuploidi yang berhubungan erat dengan variasi pada satu kro- mosom atau pada sejumlah kecil kromosom. (6) Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis mulsa dengan takaran tertentu. (7) Program ini dengan tujuan untuk memanfaatkan sumber alam, memenuhi konsumsi, meraih devisa dengan meningkatkan pen- dapatan produsen coklat.

Kalau diperhatikan, pada kalimat (5) terdapat sesuatu yang hi- lang pada posisi terakhir dari kalimat itu, yaitu unsur predikat. Unsur yang muncul pada kalimat (5) seluruhnya berupa unsur subjek, se- hingga kalimat (5) itu belum dapat dikatakan kalimat yang benar. Agar kalimat tersebut menjadi kalimat yang benar harus dihadirkan unsur predikatnya, misalnya berupa merupakan, adalah, dan seba- gainya. Dengan demikian, kalimat (5) dapat dibetulkan menjadi ka- limat (5a) berikut.

(5a) Aneuploidi yang berhubungan erat dengan variasi pada satu kro- mosom atau pada sejumlah kecil kromosom itu merupakan (adalah) ....

Kalimat (6) terdapat sesuatu yang hilang. Untuk mengujinya yaitu dengan pertanyaan ‘Diapakan penelitian itu’. Jawabnya adalah dilaksanakan, dilakukan, diharapkan , dan sebagainya. Oleh karena itu, kalimat (6) tidak benar, karena belum tempak/hadir unsur predikat- nya. Agar kalimat tersebut benar, kalimat itu harus dihadirkan unsur predikatnya. Untuk jelasnya perhatikan kalimat (6a) berikut.

(6a) Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis mulsa dengan takaran tertentu

Seperti halnya kalimat yang lain, kalimat (7) juga terdapat unsur yang hilang, yaitu unsur predikat. Unsur predikat dalam sebuah kalimat dapat diketahui dengan mencari jawaban dengan pertanyaan ‘Pro- gram itu diapakan’. Jawabannya adalah dilaksanakan, dilukukan, dan sebagainya. Dengan demikian, kalimat (7) merupakan kalimat yang tidak berpredikat. Oleh karena itu, predikat perlu dihadirkan pada kalimat tersebut agar menjadi benar. Untuk jelasnya perhatikan ka- limat (7a) berikut.

(7a) Program itu dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam, memenuhi konsumsi, meraih devisa, dan me- ningkatkan pendapatan produsen coklat.

SEMINAR (DISKUSI) ILMIAH KELOMPOK PENELITI KEBAHASAAN DAN KESASTRAAN

3) Ketidakhadiran Unsur Objek

Objek kalimat merupakan unsur kalimat yang dipertentangkan dengan subjek. Unsur kalimat ini sifatnya wajib hadir pada kalimat yang berpredikat aktif transitif, yaitu kalimat yang sedikitnya mem- punyai tiga unsur pokok, yaitu subjek, predikat, dan objek. Dengan demikian, ketidakhadiran unsur objek pada kalimat aktif transitif me- rupakan kesalahan dalam penyusunan sebuah kalimat. Untuk jelasnya perhatikan kalimat (8) berikut.

(8) Setelah melalui beberapa tahapan, penelitian itu menghasilkan dengan memuaskan.

Kalimat (8) ternyata ada unsur yang tidak hadir, yaitu unsur objek. Untuk mengetahui unsur objek kalimat yaitu dengan mengajukan per-

tanyaan ‘Penelitian itu menghasilkan apa’. Jawaban pertanyaan itu adalah objeknya, yaitu rumusan, kesimpulan, dan sebagainya. Oleh karena itu, kalimat (8) harus dibenarkan dengan pola subjek, predikat, objek, dan keterangan. Untuk jelasnya perhatikan kalimat (8a) berikut.

(8a) Setelah melalui beberapa tahapan, penelitian itu menghasilkan rumusan dengan memuaskan.

4) Ketidakhadiran Unsur Pelengkap

Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu adalah bahwa merupakan unsur yang harus hadir pada jenis kalimat tertentu. Jika objek harus hadir pada kalimat aktif transitif, pelengkap harus hadir pada kalimat aktif yang tidak dapat dipasifkan. Berdasarkan data yang ada, bahasa yang disusun oleh mahasiswa ditemukan pola- pola kalimat yang tidak tepat, yaitu tidak hadirnya unsur pelengkap. Untuk jelasnya perhatikan kalimat (9) berikut.

(9) Pada musim penghujan banyak petani yang sawahnya hancur akibat terserang tikus dan daerah yang paling parah terserang daerah di dataran rendah.

Kalimat (9) berupa kalimat majemuk setara yang terdiri dari dua kali- mat, yaitu Pada musim penghujan banyak petani yang sawahnya hancur akibat terserang tikus , dan kalimat yang paling parah terserang daerah di dataran rendah .

Pada kalimat kedua ternyata terdapat unsur kalimat yang hilang, yang menduduki fungsi pelengkap. Untuk mengetahui unsur peleng- kap yaitu dengan cara membuat pertanyaan ‘Terkena apa hingga daerah paling terpukul itu di dataran rendah’. Jawaban dari per-

PROSIDING

tanyaan itu adalah unsur pelengkap, yaitu tikus. Oleh karena itu, agar kalimat itu menjadi kalimat yang baku harus dilengkapi dengan unsur pelengkap. Untuk jelasnya perhatikan kalimat (9a) berikut.

(9a) Pada musim penghujan banyak petani yang sawahnya hancur akibat terserang tikus dan daerah yang paling parah terserang tikus di dataran rendah.