Tindakan Siklus I

4.1 Tindakan Siklus I

Untuk melaksanakan tindakan diperlukan rancangan tindakan. Dalam penelitian ini, rancangan tindakan berupa internalisasi pendi- dikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya me- nyimak. Rancangan tindakan ini merupakan modifikasi antara satuan pelajaran dan media cerita binatang dan boneka tangan dalam meng- internalisasikan pendidikan karakter pada mata pelajaran bahasa In- donesia.

Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Fungsi–fungsi komunikasi dan

Tema kejujuran

aspek-aspek binatang dan karakter “Aku tidak kebahasaan yang

Media cerita

Pendidikan

komperhensif berbohong lagi” dipelajari

boneka tangan

Tabel 1: Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa

Indonesia

Pada tabel di atas menunjukkan alur pembelajaran bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Pertemuan siklus I pembelajaran menyimak dilaksanakan dengan mengintegrasi- kan nilai kejujuran dalam cerita binatang. Selanjutnya, guru memvi- sualisasikan cerita tersebut dengan menggunakan boneka tangan. Ce- rita binatang yang divisualisasikan dengan menggunakan boneka ta- ngan harus disesuaikan dengan karakter yang akan ditanamkan pada anak. Tahap pelaksanaannya adalah (a) pemilihan materi yang sesuai dengan target pendidikan karakter (ajaran nilai), (b) pemilihan boneka

PROSIDING

sebagai tokoh yang memiliki karakter baik dan buruk, c) penyusunan skenario pembelajaran, (d) pembelajaran menyimak dengan menggu- nakan media cerita binatang dan boneka tangan, dan (e) diskusi dan evaluasi.

Pada setiap jam pembelajaran, peneliti melakukan monitoring pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia. Monitoring dilakukan setiap hari Selasa dan Rabu sesuai jadwal yang ada di kelas 3. Hasil pengamatan dan catatan peneliti serta guru bahasa Indonesia diguna- kan sebagai dasar refleksi dan evaluasai selanjutnya. Kegiatan refleksi atas siklus 1 terdiri atas tiga tahap, yaitu (a) tahap penemuan masalah, (b) tahap perancangan tindakan, dan (c) tahap pelaksanaan.

Tahap penemuan masalah diidentifikasi menjadi dua, yaitu per- masalahan yang berasal dari siswa dan guru. Permasalahan yang ditemukan pada tindakan siklus I dapat dianalisis sebagai berikut. Secara umum, guru dapat menyampaikan cerita dengan intonasi dan ekspresi yang tepat. Guru dapat menyampaikan cerita dan memvi- sualisasikan dengan media boneka tangan dengan baik. Adapun ke- kurangan yang masih ditemui dalam siklus 1, yaitu guru masih menggunakan campuran bahasa Jawa dan Indonesia dan masih terda- pat siswa yang berbicara dengan teman sebangku.

Tahap penyusunan rancangan tindakan dilaksanakan setelah guru mendapat tambahan pengetahuan. Rancangan dan revisi itu menjadi dasar dalam menyusun desain pembelajaran bahasa Indo- nesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter.

Evaluasi untuk mengetahui tingkat capaian pelaksanaan tindak- an dilakukan setiap hari Sabtu. Apabila tindakan belum mencapai target seperti yang telah ditentukan, guru dan peneliti mengadakan revisi atau perbaikan rancangan. Perbaikan disesuaikan dengan per- masalahan yang ditemukan.

Peneliti dan guru kelas mendiskusikan hasil pengamatan yang dituangkan secara jelas dalam lembar pengamatan. Refleksi antara guru dan peneliti mengarah pada simpulan mengenai adanya pening- katan hasil pembelajaran bahasa Indonesia (keterampilan menyimak) dan pendidikan karakter yang berupa penanaman nilai kejujuran. Pe- ningkatan keterampilan menyimak siswa, yaitu dari kondisi awal 63,65 poin menjadi 70 poin. Adapun pendidikan karakter siswa (keju- juran), dari kondisi awal 26,59 poin menjadi 28,00 poin. Cara penilaian dilakukan dengan menggunakan tes untuk keterampilan menyimak dan angket skala likert untuk pendidikan karakter kejujuran. Rekapi- tulasi peningkatan hasil keterampilan menyimak dan skala sikap keju- juran dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.

SEMINAR (DISKUSI) ILMIAH KELOMPOK PENELITI KEBAHASAAN DAN KESASTRAAN

Keterampilan menyimak Kejujuran Kelas 3

Awal Siklus I 63,65

Awal

Siklus I

Tabel 2: Profil kelas sebelum dan sesudah tindakan siklus I

Tabel di atas merupakan hasil refleksi tindakan pada siklus 1. Hasil refleksi tindakan siklus I yang dilakukan oleh guru dan peneliti juga menggambarkan adanya beberapa permasalahan. Peneliti dan guru menyepakati untuk mengadakan beberapa revisi pada rancangan tindakan.

Revisi berupa pengoptimalan penggunaan media cerita bintang dan boneka tangan. Guru harus melatih intonasi dan gerakan mimik wajah serta tangan agar siswa lebih tertarik. Perbaikan juga dilakukan pada kalimat dan pertanyaan pada pendidikan karakter kejujuran. Hal ini dilakukan karena terdapat beberapa siswa yang kesulitan keti- ka mengisi angket. Guru dan peneliti menyepakati untuk membaca- kan bagian teks angket yang dirasa sulit.