31
Pada penelitian Nurusalma 2006, diketahui bahwa tingkat pendidikan memiliki hubungan bermakna dengan status gizi seseorang.
2.6.4 Pengetahuan Gizi
Menurut Notoatmodjo 2005, pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang
dimilikinya mata, hidung, telinga, dan sebagainya. Ada 5 lima tahapan dalam pengetahuan yaitu tahu know, memahami comprehension, aplikasi
application, analisis analysis, sintesis synthesis. Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan
perilaku dalam memilih makanan. Banyak masalah gizi dipengaruhi oleh keterbatasan pengetahuan gizi. Pengetahuan gizi menjadi landasan penting yang
menentukan konsumsi makanan seseorang yang selanjutnya akan mempengaruhi status gizinya Breg dan Muscat, 1985.
Gangguan gizi disebabkan oleh kurangnya pengetahuan gizi atau kemampuan untuk menerapkan informasi dalam kehidupan sehari-hari,
pengetahuan gizi berpengaruh positif pada asupan makanan Suhardjo, 1989. Pada penelitian Roselly 2008 diketahui bahwa pengetahuan gizi
memiliki hubungan bermakna dengan status gizi obesitas.
2.6.5 Tingkat Pendapatan
Menurut Supariasa, dkk 2002, penderita gizi kurang lebih banyak ditemui pada golongan dengan pendapatan yang rendah. Pendapatan dan harga
barang akan mempengaruhi pola konsumsi dalam masyarakat. Pendapatan seseorang berpengaruh terhadap daya beli dan perilaku seseorang dalam
32
mengkonsumsi makanan dimana konsumsi makanan akan mempengaruhi status gizi seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Nurfatimah 2007, diperoleh
bahwa tingkat pendapatan memiliki hubungan bermakna dengan status gizi seseorang.
2.6.6 Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kebutuhan energi, sehingga apabila aktivitas fisik rendah, maka kemungkinan
terjadinya obesitas akan meningkat Nugraha, 2009. Orang yang selalau aktif ternyata dapat mencegah pertambahan berat badan sesuai dengan pertambahan
umur WHO, 1995. Pada umumnya seseorang yang gemuk kurang aktif daripada seseorang dengan berat badan normal Waspadji, 2003.
Menurut WHO 1985 dalam Triwinarto 2006 pengaktegorian aktivitas fisik adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas ringan, jika 75 waktu digunakan untuk duduk atau berdiri, 25 waktu untuk berdiri dan bergerak ≤ 1,70 BMR,
2. Aktivitas sedang, bila 25 waktu duduk atau berdiri, 75waktu untuk aktivitas fisik tertentu 1,71-2,20 BMR,
3. Aktivitas berat, bila 40 waktu untuk duduk atau berdiri, 60 untuk aktivitas fisik tertentu 2,20-2,80 BMR.
33
Tabel 2.3 Kategori Aktivitas Fisik Menurut Jenis Kegiatan
No. Kategori Aktivitas
Jenis Kegiatan 1.
Istirahat Tidur, berbaring, dan bersandar
2. Sangat ringan
Duduk dan berdiri, melukis, menyetir mobil, pekerja
laboratorium, mengetik,
meyapu, setrika, memasak, bermain kartu, bermain alat
musik
3. Ringan
Berjalan dengan kecepatan 2,5-3 mph, bekerja dibengkel, pekerjaan yang berhubungan dengan
listrik, tukang
kayu, pekerjaan
yang berhubungan dengan restoran, membersihkan
rumah, mengasuh anak, golf, memancing, tenis meja
4. Sedang
Berjalan dengan kecepatan 3,5-4 mph, mencabut rumput, mencangkul, menangis dengan keras,
bersepeda, ski, tenis, menari
5. Berat
Berjalan mendaki, menebang pohon, menggali tanah, basket, panjat tebing, sepak bola
Sumber : RDA tenth Edition. 1989
34
Menurut Baecke et al 1982, indeks aktivitas fisik dibagi menjadi tiga kategori, antara lain:
1. Aktivitas ringan, dengan indeks 6.5. 2. Aktivitas sedang, dengan indeks 6.6-9.5.
3. Aktivitas berat, dengan indeks 9.5 Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan
kebutuhan energi sehingga apabila aktivitas fisik rendah ringan maka kemungkinan terjadinya obesitas akan meningkat. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa lamanya kebiasaan menonton televisi inaktivitas berhubungan dengan peningkatan prevalensi obesitas. Sedangkan aktivitas fisik
yang sedang hingga tinggi akan mengurangi kemungkinan menngurangi kemungkinan terjadinya obesitas Nugraha, 2009.
Berdasarkan penelitian Nurusalma 2006 diperoleh bahwa terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan status gizi seseorang.
2.6.7 Keadaan Psikologis