36
dalam memilih tempat makan dan jenis pangan yang dikonsumsi. Menurut Pelto 1980 dalam Suhardjo 1989 hal yang mempengaruhi perilaku konsumsi
makanan adalah gaya hidup yang dipengaruhi oleh pendapatan, pekerjaan, tempat pemukiman, suku, struktur rumah tangga, pengetahuan gizi, agama atau
kepercayaan dan karakteristik fisiologis.
2.6.8.1 Energi
Setiap orang membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup guna menunjang proses pertumbuhan dan melakukan aktivitas harian. Energi yang
masuk melalui makanan harus seimbang dengan kebutuhannya, bila hal tersebut tidak tercapai, akan terjadi pergeseran keseimbangan ke arah negatif
atau positif. Keadaan berat badan seseorang dapat digunakan sebagai salah satu petunjuk apakah seseorang dalam keadaaan seimbang, kelebihan, atau
kekurangan energi Sayogo, 2006. Konsumsi energi tidak seimbang akan menyebabkan keseimbangan
positif atau negatif. Kelebihan energi dari energi yang dikeluarkan akan diubah menjadi lemak tubuh sehingga berat badan berlebih atau kegemukan.
Kegemukan berisiko terhadap terjadinya penyakit degeneratif seperti penyakit diabetes mellitus, hipertensi, kanker, jantung koroner, dan harapan hidup lebih
pendek. Sebaliknya bila asupan energi kurang dari yang dikeluarkan terjadi keseimbangan negatif. Akibatnya, berat badan rendah dari normal atau ideal
DGKM, 2007.
37
2.6.8.2 Sumber Energi
Energi yang digunakan oleh tubuh buan hanya diperoleh dari proses katabolisme zat gizi yang tersimpan di dalam tubuh, melainkan juga berasal
dari energi yang terkandung dalam makanan yang kita konsumsi Arisman, 2009. Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein yang ada di dalam
bahan makanan. Almatsier, 2003. Energi yang diperlukan ini dinyatakan dalam satuan kalori Sediaoetama, 2006.
2.6.8.2.1 Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa kimia dari karbon, hidrogen dan oksigen yang merupakan sumber energi dan mempunyai peran penting dalam fungsi
organ internal, sistem syaraf pusat, otot dan jantung Purwoko, 2002. Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia yang
harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri dari monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Karbohidrat
kompleks memiliki lebih dari dua unit gula sederhana. Karbohidrat kompleks terdiri dari polisakarida dan serat Almatsier, 2003.
Fungsi karbohidrat yang paling utama adalah sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel dan jaringan tubuh. Sebagian dari hidrat arang diubah
langsung menjadi energi untuk aktivitas tubuh, sebagian disimpan dalam glikogen di hati dan otot, dan sebagian lagi akan diubah menjadi lemak tubuh
dan disimpan di bawah kulit dan jaringan adiposa. Pada sel-sel saraf juga
38
dijumpai sedikit glikogen. Hal ini karena glukosa merupakan satu-satunya sumber energi yang dapat digunakan disusunan saraf pusat Nursanyoto, dkk.
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacangan kering, dan gula serta hasil olahannya seperti bihun, mie,
roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan sebagainya Almatsier, 2003. Menurut Purwoko 2002, tiap gram karbohidrat memberikan energi sebanyak 4
empat kilo kalori dan dianjurkan supaya jumlah energi yang diperlukan tubuh didapat dari 50-60 karbohidrat.
Nurfatimah 2007 mengemukakan bahwa konsumsi karbohidrat memiliki hubungan bermakna dengan status gizi seseorang. Hapsari 2007
juga menjelaskan bahwa asupan karbohidrat memiliki hubungan bermakna dengan status gizi lebih.
2.6.8.2.2 Protein
Sel-sel yang ada dalam tubuh manusia disusun oleh protein. Molekul protein mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan unsur khusus
yang terdapat dalam protein dan tidak terdapat dalam molekul karbohidrat dan lemak adalah nitrogen Sediaoetama, 2006.
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang.
Sumber nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya seperti tempe, tahu, serta kacang-kacangan lain. Energi yang diperolah tubuh berasal dari protein
hendaknya didapat sebanyak 10-15 protein Almatsier, 2003.
39
Nurfatimah 2007 mengemukakan bahwa konsumsi protein memiliki hubungan bermakna dengan status gizi seseorang. Nurusalma 2006
menjelaskan bahwa konsumsi protein memiliki hubungan bermakna dengan status gizi.
2.6.8.2.3 Lemak
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat
pelarut tertentu. Lemak disimpan dalam tubuh dalam jaringan lemak. Jaringan ini tidak aktif karena tidak ikut dalam proses metabolisme sehari-hari akan
tetapi jaringan ini penting sebagai cadangan energi Sediaoetama, 1996. Lemak mempunyai fungsi yang cukup banyak, lemak yang terdapat
dalam pangan berfungsi sebagai Yuniastuti, 2008: 1. Sumber energi, dimana tiap gram lemak menghasilkan sekitar 9-9,3 kkal.
2. Menghemat protein dan thiamin. 3. Membuat rasa kenyang lebih lama, sehubungan dengan dicernanya lemak
lebih lama. 4. Pemberi cita rasa dan keharuman yang lebih baik.
5. Memberi zat gizi lain yang dibutuhkan tubuh. Sedangkan fungsi lemak dalam tubuh antara lain:
1. Sebagai pembangunpembentuk susunan tubuh. 2. Pelindung kehilangan panas tubuh.
3. Sebagai penghasil asam lemak esensial. 4. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K.
40
5. Sebagai pelumas diantara persendian. 6. Sebagai agen pengemulsi yang akan mempermudah transpor substansi
lemak keluar masuk melalui membran sel. 7. Sebagai precursor dari prostaglandin yang berperan mengatur tekanan
darah, denyut jantung dan lipolisis. Sumber utama lemak adalah minyak, tumbuh-tumbuhan minyak
kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung, dan sebagainya, mentega, margarine, dan lemak hewan lemak daging dan ayam, kacang-
kacangan, biji-bijian, daging, ayam, gemuk, krim, susu, keju, kuning telur, serta makanan yang dimasak dengan lemak atau minyak Almatsier, 2003.
Menurut Departemen Kesehatan RI yang dikutip oleh Sayogo 2006 mengajurkan konsumsi lemak dalam sehari tidak melebihi 25 dari total
energi per hari. Berdasarkan hasil penelitian Roselly 2008 diketahui bahwa konsumsi
lemak memiliki hubungan bermakna dengan obesitas.
2.6.8.3 Makanan Kudapan
Selain dari makanan pokok, ketersediaan zat-zat gizi juga bisa berasal dari makanan kudapan, selingan, atau camilan snack. Camilan biasanya
dikonsumsi di antara dua waktu makanan utama, yaitu antara makan pagi dan makan siang atau antara makan siang dan makan malam Anonim, 2010.
Makan kudapan di sela-sela makan utama. Biasanya dilakukan di waktu senggang atau sambil bekerja memang dapat membuat badan gemuk bahkan
kegemukan obesitas. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan kudapan yang
41
dikonsumsi masyarakat kebanyakan mengandung kalori yang tinggi, karbohidrat dan lemak. Ada juga cemilan yang mengandung MSG yang
membuat ketagihan serta memicu penyakit berbahaya seperti hipertensi dan kardiovaskuler Anonim, 2010. Made Astawan mengatakan, makanan kudapan
menyumbang 80 asupan gizi dalam tubuh. Menurut Hardinsyah dan Dodik Briawan 1990 kontribusi sumbangan energi dari makanan jajanan atau
kudapan adalah 10-25 dan sumbangan protein sebanyak 5-10. Oleh karena itu, makanan jajanan atau kudapan dibutuhkan juga untuk mencukupi
kebutuhan enrgi dan mineral yang kadang-kadang masih kurang yang apabila zat gizi tersebut hanya dari makanan utama pagi, siang, dan malam. Untuk
porsi konsumsi makanan kudapan sebanyak 250 kkal dan apabila berlebih akan berisiko terhadap kejadian obesitas.
2.7 Kerangka Teori
Berdasarkan beberapa teori dari berbagai sumber antara lain Apriadji 1986, Barasi 2009, Muchtadi 2001, Nugraha 2009, Surjana 1986, dan Waspadji
2003, maka dapat diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi. Sehingga dapat dibuat kerangka teori tentang faktor-faktor yang berhubungan
dengan status gizi.