Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Protein Dengan Status Gizi Lebih Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Lemak Dengan Status Gizi Lebih

76 daripada polisi yang mengkonsumsi karbohidrat 60 dari total konsumsi energi 45,7. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna secara statistik antara tingkat konsumsi dengan status gizi lebih P value = 0,015 dan OR = 3,325.

5.3.6 Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Protein Dengan Status Gizi Lebih

Polisi Hasil analisis bivariat antara tingkat konsumsi protein dengan status gizi lebih pada polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor dapat dilihat pada tabel 5.16 di bawah ini. Tabel 5.16 Distribusi Status Gizi Lebih Menurut Tingkat Konsumsi Protein Pada Polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor Tahun 2010 Tingkat Konsumsi Protein Status Gizi Lebih Total P value Lebih Tidak Lebih N N N 15 11 42,3 15 57,7 26 100 0,737 15 18 38,3 29 61,7 47 100 Total 29 39,7 44 60,3 73 100 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa status gizi lebih banyak terjadi pada polisi yang mengkonsumsi protein 15 dari total konsumsi energi 42,3 daripada polisi yang mengkonsumsi protein 15 dari total konsumsi energi 38,3. Sedangkan status gizi tidak lebih banyak terjadi pada polisi yang mengkonsumsi protein 15 dari total konsumsi energi 61,7 daripada polisi yang mengkonsumsi protein 15 dari total konsumsi energi 57,7. Hasil uji 77 statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna secara statistik antara tingkat konsumsi protein dengan status gizi lebih P value = 0,737.

5.3.7 Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Lemak Dengan Status Gizi Lebih

Polisi Hasil analisis bivariat antara tingkat konsumsi lemak dengan status gizi lebih pada polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor dapat dilihat pada tabel 5.17 di bawah ini. Tabel 5.17 Distribusi Status Gizi Lebih Menurut Tingkat Konsumsi Lemak Pada Polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor Tahun 2010 Tingkat Konsumsi Lemak Status Gizi Lebih Total P value Lebih Tidak Lebih N N N 25 15 44,1 19 55,9 34 100 0,474 25 14 35,9 25 64,1 39 100 Total 29 39,7 44 60,3 73 100 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa status gizi lebih banyak terjadi pada polisi yang mengkonsumsi lemak 25 dari total konsumsi energi 44,1 daripada polisi yang mengkonsumsi lemak 25 dari total konsumsi energi 35,9. Sedangkan status gizi tidak lebih banyak terjadi pada polisi yang mengkonsumsi lemak 25 dari total konsumsi energi 64,1 daripada polisi yang mengkonsumsi lemak 25 dari total konsumsi energi 55,9. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna secara statistik antara tingkat konsumsi dengan status gizi lebih P value = 0,474. 78

5.3.8 Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Makanan Kudapan Dengan Status