Dampak Masalah Gizi Lebih

24 menimbulkan berbagai permasalahan baru, seperti menyempitnya pembuluh darah dan meningginya tekanan darah Apriadji, 1986. Kegemukan dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi tubuh, merupakan risiko untuk menderita penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, penyakit kanker, dapat memperpendek harapan hidup, reumatik, gallstones, gangguan pernafasan, dan gangguan reproduksi Almatsier, 2003; Garrow, 2000 dan Williams Witkins, 1999.

2.5 Dampak Masalah Gizi Lebih

Masalah gizi lebih dapat menimbulkan berbagai macam penyakit degeneratif, seperti di bawah ini 1. Penyakit Jantung Insidensi penyakit jantung heart attack, angina atau nyeri dada akan meningkat pada individu yang menderita overweight maupun obesitas BMI 25. Seseorang yang menderita obesitas akan memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami tekanan darah tinggi, bila dibandingkan dengan orang sehat. Selain itu, obesitas juga berhubungan dengan meningkatknya trigliserida dan menurunnya HDL Hight Density Lipoprotein Wargahadibrata, 2009. 2. Diabetes Mellitus Peningkatan berat badan sebanyak 5-8 kg akan meningkatkan risiko untuk terjadinya Diabetes Mellitus tipe 2, dan dua kali lebih tinggi bila dibandingkan individu yang tidak mengalami peningkatan berat badan. Hampir 80 penderita Diabetes Mellitus juga mengalami overweight atau obesitas Wargahadibrata, 25 2009. Pada penelitian di Jakarta pada tahun 1982 juga ditemukan bahwa diabetes lebih banyak terdapat pada orang-orang yang gemuk dibandingkan dengan orang-orang yang tidak gemuk. Pada penelitian itu, ditemukan bahwa 6,7 daripada orang-orang gemuk menderita diabetes sedangkan orang yang tidak gemuk hanya 0,95. Di samping derajat kegemukan rupanya lamanya kegemukan juga berpengaruh. Makin lama orang gemuk makin besar kemungkinan untuk menderita diabetes Surjana, 1986. 3. Kanker Overweight dan obesitas berhubungan dengan meningkatnya risiko untuk terjadinya beberapa jenis kanker seperti endometrium, kolon, empedu, prostat, ginjal, dan payudara postmenopausal. Untuk wanita yang mengalami peningkatan berat badan lebih dari 5 kg sejak umur 18 tahun akan memiliki risiko dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara postmenopausal, bila dibandingkan dengan wanita yang berat badannya stabilnormal Wargahadibrata, 2009. Penelitian Perhimpunan Kanker Amerika The American Cancer Society yang telah melibatkan satu juta orang menunjukkan bahwa lelaki yang kegemukan mempunyai kemungkinan yang lebih tinggi untuk meninggal karena kanker usus besar dan prostat. Perempuan yang kegemukan mempunyai kemungkinan lebih besar untuk meninggal karena kanker empedu, kanker payudara, dan kanker mulut rahim. Lelaki dengan persentase kegemukan 40 akan berisiko meninggal akibat kanker sebesar 1,33 kali sedangkan wanita berisiko 1,55 kali dibandingkan dengan mereka yang mempunyai berat badan normal Kuntaraf, 1992. 26 4. Masalah Pernapasan Sleep apnea terhentinya pernapasan ketika sedang tidur bias terjadi pada seseorang yang menderita overweight atau obesitas. Serta obesitas dapat menimbulkan terjadinya penyakit asma Wargahadibrata, 2009. 5. Arthritis Setiap peningkatan 1 kg berat badan, dapat menimbulkan risiko terjadinya arthritis sebanyak 9-13. Dan penurunan berat badan akan dapat mengurangi masalah akan gejala-gejala arthritis Wargahadibrata, 2009. 6. Penyakit Tekanan Darah Tinggi Penelitian menemukan bahwa orang-orang gemuk 10 kali lebih sering mendapat penyakit tekanan darah tinggi hipertensi dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal Surjana, 1986. 7. Disabilitas Di Finlandia, pensiun karena alasan disabilitas ketidakmampuan bekerja terjadi dua kali lebih sering kepada laki-laki yang gemuk dan satu setengah kali lebih sering kepada perempuan yang gemuk jika dibabandingkan dengan orang-orang yang IMTnya rendah. Penelitian ini didasarkan pada sampel survey nasional 31.000 orang Finlandia yang diikuti sejak tahun 19661972 hingga tahun 1982. Hal yang sama terjadi pada 12 wanita Swedia obese berusia 30-59 tahun yang mendapatkan pensiun disabilitas jika dibandingkan dengan angka 50 dalam populasi umum, wanita obese dilaporkan 1,5-1,9 kali lebih sering mengambil cuti sakit selama 1 tahun jika dibandingkan dengan populasi Swedia yang normal Gibney, 2009. 27 Pada orang dewasa gizi lebih berpengaruh terhadap ketahanan fisik yang akan mengurangi kebugaran dan produktifitas kerja Satoto, 1994. Obesitas seringkali diikuti dengan timbulnya penyakit kronis seperti aterosklerosis, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, kanker, dan sebagainya. Singapura telah menyadari kekeliruan ini, dimana pemimpin-pemimpin senior negara tersebut menyatakan bahwa para pemuda calon-calon pemimpin Singapura sekembalinya mengikuti pendidikan di luar negeri, pulang tidak saja dengan membawa gelar Ph.D. tetapi juga dengan membawa obesitas dan kandungan kolesterol dalam darahnya yang melebihi batas normal. Hal ini tentu saja merugikan, karena sumberdaya manusia tersebut merupakan asset negara, yang dikhawatirkan produktivitasnya akan menurun dan akan banyak yang meninggal dunia pada usia muda Muchtadi, 2001. 8. Kehidupan Sosial Orang gemuk relatif sukar mendapatkan pekerjaan, demikian pula untuk mendapatkan pendidikan, di beberapa perguruan tinggi di Amerika Serikat ada yang membatasi berat badan Surjana, 1986.Ongkos hidup orang gemuk lebih mahal, misalnya bahan pakaian lebih banyak, makanan lebih banyak di samping itu ongkos-ongkos perjalanan baik becak tidak bias berdua sendiri pun sudah kesempitan. Bagi pasangan suami istri juga ada persoalan bila salah seorang atau kedua-duanya gemuk terutama dalam segi hubungan intim antara suami dan istri yang kadang-kadang berakibat perceraian. Ada juga masalah yang menyangkut remaja gemuk, mereka lebih sering mengurung diri karena malu Surjana, 1986. 28 Di masyarakat Barat sikap yang berkembang terhadap mereka yang kegemukan adalah sikap bermusuhan hostile. Kegemukan dipandang atau dianggap sebagai suatu akibat kelainan perilaku dan bentuk fisik yang cacat. Orang yang gemuk dipersalahkan atas kondisi tubuhnya itu. Diskriminasi terhadap mereka yang gemuk ini berlangsung di sekolah, tempat kerja maupun di kumpulan masyarakat lainnya Tandou, 1986.

2.6 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Lebih