74
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa status gizi lebih banyak terjadi pada polisi yang memiliki pengetahuan gizi baik 40,7 daripada polisi
yang memiliki pengetahuan gizi kurang baik 36,8. Sedangkan status gizi tidak lebih banyak terjadi pada polisi yang memiliki pengetahuan gizi kurang
baik 63,2 daripada polisi yang memiliki pengetahuan gizi baik 59,3. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna secara
statistik antara pengetahuan gizi dengan status gizi lebih P value = 0,765.
5.3.4 Hubungan Antara Total Asupan Energi Dengan Status Gizi Lebih Polisi
Hasil analisis bivariat antara total asupan energi dengan status gizi lebih pada polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor dapat dilihat pada tabel 5.14 di
bawah ini.
Tabel 5.14 Distribusi Status Gizi Lebih Menurut Total Asupan Energi Pada Polisi
di Kepolisian Resort Kota Bogor Tahun 2010
Total Asupan Energi
Status Gizi Lebih Total
P value Lebih
Tidak Lebih N
N N
110 AKG 9
42,9 12
57,1 21
100 0,728
110 AKG 20
38,5 32
61,5 52
100 Total
29 39,7
44 60,3
73 100
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa status gizi lebih banyak terjadi pada polisi yang memiliki konsumsi energi 110 angka kecukupan gizi
AKG 42,9, daripada polisi yang memiliki konsumsi energi 110 angka kecukupan gizi AKG 38,5. Sedangkan status gizi tidak lebih banyak terjadi
75
pada polisi yang memiliki konsumsi energi 110 angka kecukupan gizi AKG 61,5 daripada polisi yang memiliki konsumsi energi 110 angka
kecukupan gizi AKG 57,1. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna secara statistik antara total asupan energi dengan
status gizi lebih P value = 0,728.
5.3.5 Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Karbohidrat Dengan Status Gizi
Lebih Polisi
Hasil analisis bivariat antara tingkat konsumsi karbohidrat dengan status gizi lebih pada polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor dapat dilihat pada tabel
5.15 di bawah ini.
Tabel 5.15 Distribusi Status Gizi Lebih Menurut Tingkat Konsumsi Karbohidrat
Pada Polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor Tahun 2010
Tingkat Konsumsi
Karbohidrat Status Gizi Lebih
Total P
value OR
95 CI Lebih
Tidak Lebih N
N N
60 19
54,3 16
45,7 35
100 0,015
3,325 0,413-8,874
60 10
26,3 28
73,7 38
100 Total
29 39,7
44 60,3
73 100
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa status gizi lebih banyak terjadi pada polisi yang mengkonsumsi karbohidrat 60 dari total konsumsi
energi 54,3 daripada polisi yang mengkonsumsi karbohidrat 60 dari total konsumsi energi 26,3. Sedangkan status gizi tidak lebih banyak terjadi pada
polisi yang mengkonsumsi karbohidrat 60 dari total konsumsi energi 73,7
76
daripada polisi yang mengkonsumsi karbohidrat 60 dari total konsumsi energi 45,7. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan
bermakna secara statistik antara tingkat konsumsi dengan status gizi lebih P value = 0,015 dan OR = 3,325.
5.3.6 Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Protein Dengan Status Gizi Lebih