5. Persamaan dan Perbedaan antara Gadai Syariah dan Gadai Konvensional
Persamaan anatara gadai syariah dan gadai konvensional adalah jangka waktu jatuh tempo yaitu sama-sama 120 hari. Jika setelah 120 hari si peminjam tidak dapat
membayar hutangnya, maka barang jaminan akan dijual atau dilelang. Tetapi nasabah diberi waktu tambahan selama 2 hari karena sebelum dilelang dibuat dahulu panitia
lelang. Pada saat hari pelelangan, nasabah masih diberi kesempatan dan tambahan waktu selama 2 jam jika ingin menebus barang jaminannya. Jika tidak ditebus maka
barang jaminan tersebut dilelang. Uang pelelangan tersebut digunakan untuk membayar hutang rahin. Jika hasil lelang tersebut mengalami kelebihan akan
dikembalikan kepada nasabah, tetapi apabila uang kelebihan tersebut tidak diambil dalam waktu satu tahun, maka uang kelebihan tersebut akan dimasukkan ke dalam
dana ZIS Zakat, Infaq dan Sadaqah pegadaian syariah, sedangkan pada pegadaian konvensional uang kelebihan yang tidak diambil akan menjadi milik pegadaian. Dan
apabila dari hasil lelang tersebut ternyata kurang untuk membayar hutang, maka nasabah diharuskan membayar hutang, maka nasabah diharuskan membayar sisa
hutangnya.
33
Gadai konvensional memungut biaya dalam bentuk bunga yang bersifat akumulatif dan berlipat ganda. Sedangkan pada gadai syariah tidak berbentuk bunga,
tetapi berupa biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan dan penaksiran. Singkatnya, biaya gadai syariah lebih kecil dan hanya sekali dikenakan.
34
33
Wawancara dengan Supriyono Staff Perum Pegadaian. Jakarta, 29 Agustus 2008.
34
“Perbedaan Gadai dengan Rahn”, diakses pada tanggal 28 Agustus 2008 dari www.pnm.co.idcontent.asp?id=524mid=54-23-.
Untuk lebih jelasnya perbedaan teknis antara gadai syariah dan gadai konvensional akan disajikan pada Tabel I di bawah ini.
35
Tabel I
No Gadai Syariah
Gadai Konvensional 1
Biaya administrasi
berdasarkan golongan barang
Biaya administrasi berupa prosentase yang
didasarkan pada
golongan barang
2 1 hari dihitung 10 hari
1 hari dihitung 15 hari 3
Uang pinjaman marhun bih 90 dari nilai taksiran
Uang pinjaman UP untuk Gol A 92, dan Gol BCD 88-86
4 Jasa simpanan dihitung dengan :
Koanstanta x taksiran Jasa simpanan dihitung dengan :
Prosentase x Uang pinjaman 5
Kelebihan uang hasil dari penjualan barang yang tidak diambil oleh
nasabah, diserahkan
kepada Lembaga ZIS
Kelebihan uang hasil dari penjualan barang yang tidak diambil oleh
nasabah menjadi milik Pegadaian
C. Pembiayaan ARRUM Ar-rahn untuk Usaha MikroKecil
1 Pengertian ARRUM Ar-rahn untuk Usaha MikroKecil
ARRUM Ar-rahn untuk Usaha MikroKecil merupakan salah satu produk pembiayaan pegadaian syariah yang bertujuan untuk mendorong usaha mikro kecil-
menengah masyarakat melalui pinjaman gadai syariah rahn. Produk AR-RUM tersebut bertujuan untuk memenuhi pembiayaan kalangan bawah terutama bagi
masyarakat ekonomi lemah yang memerlukan pembiayaan. Hal ini sejalan dengan
35
Firdaus, Mengatasi Masalah dengan Pegadaian Syariah, h. 51.