dakwahnya berusaha membawa sinar terang, bukan justru membawa kegelapan dan kesesatan, di mana masyarakat semakin gandrung kepada
bid’ah dalam bidang syariat dan semakin bangga dengan syirik, tahayyul dan khurofat dalam bidang I’tiqad.
11
Dengan demikian tujuan dakwah sebagai bahan dari seluruh aktifitas dakwah yang sama pentingnya dari pada unsur-unsurnya, seperti subyek dan
obyek dakwah, metode, dan sebagainya. Bahkan dari itu tujuan dakwah sangat menentukkan dan berpengaruh terhadap penggunaan metode dan media dakwah
sasaran dakwah sekaligus strategi dakwah juga ditentukkan atau dipengaruhi oleh tujuan dakwah. Ini disebabkan karena tujuan dakwah merupakan arah gerak.
e. Metode Thariqah Dakwah
Kata metode telah menjadi bahasa Indonesia yang memiliki pengertian “Suatu cara yang bisa ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk
mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, r encana sistem, tata pikir manusia”.
12
Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Jadi metode dakwah adalah cara-cara menyampaikan pesan pada objek
dakwah, baik itu kepada individu, kelompok ataupun masyarakat agar pesan- pesan tersebut mudah diterima, diyakini dan diamalkan.
13
Adapun yang menjadi rujukan metode dakwah adalah Al- Qur’an surat Al-
Nahl: [16] : 125.
11
M. Hafi Anshari, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah, Surabaya: Usana Offset Printing,, 1993, h. 142-143
12
M. Syafaat Habib, Buku Pedoman Dakwah, Jakarta: Wijaya, 1992, Cet. I, h. 160.
13
Salahudin Sanusi, Pembahasan Sekitar Prinsip-Prinsip Dakwah Islam, Semarang: Ramadhoni, 1994, h. 111
“Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk” QS, an-Nahl, 16:125 Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa metode dakwah ada tiga macam yaitu:
1 Bi al-Hikmah, yaitu memperhatikan situasi dan kondisi sasaran dakwah, bahwa materi yang dijelaskan tidak memberatkan orang yang dituju, tidak
membebani jiwa yang hendak menerimanya. 2
Mau’izatul Hasanah, memberi nasehat dan mengingatkan orang lain dengan bahasa yang baik yang da
pat menggugah hatinya sehingga mad’u bersedia dan dapat menerima nasehat tersebut.
3 Mujadalah Billati Hiya Ahsan, berdakwah dengan cara bertukar pikiran dan membantah dengan cara sebaik-baiknya dengan tidak memberikan
tekanan-tekanan yang memberatkan pada komunitas yang menjadi sasaran dakwah.
14
f. Media Wasilah Dakwah
14
Nawari Ismail dan Ki. Musa Al-Mahfudz, Filsafat dakwah, Ilmu Dakwah Dan Penerapannya, Jakarta: Bulan Bintang, 2004, h. 15
Agar dakwah yang dilakukan lebih cepat dan tepat tentunya berbagai bentuk komponen dakwah tidak bisa dipisahkan. Salah satu komponen yang
terpenting dalam suatu proses dakwah adalah penggunaan media sebagai alat untuk melakukan aktivitas dakwah, dalam kaitan inilah komponen-komponen
dakwah harus terus diberdayakan agar dapat menghasilkan guna bagi masyarakat. Bila dilihat dari asal katanya, media berasal dari bahasa latin yaitu medium
yang artinya alat perantara, sedangkan pengertian istilahnya media berarti segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat perantara untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
15
Dengan demikian media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapa tujuan dakwah yang telah ditentukan,
media dakwah ini dapat berupa barang, atau material, orang, tempat, kondisi tertentu dan sebagainya.
Media sebagai salah satu indikator terpenting dalam mengembangkan dakwah saat ini. Apakah itu berbentuk media cetak maupun elektronik. Walaupun
instrument berupa podium atau mimbar tetap ada, akan tetapi kemajuan pesat industri komunikasi serta media massa telah menyodorkan kemajuan-kemajuan
media dakwah yang sangat luas dan canggih, untuk itu perlu ada penyesuaian dari suatu kondisi tabligh ke kondisi yang lain yang sesuai dengan situasi dan kondisi
saat ini.
15
Amuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surbaya: Al-Ikhlas,1983, h. 163