2. Dakwah Bil Qalam Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi
Bila ditelusuri di dalam tafsir Departemen Agama RI disebutkanbahwa definisi dakwah bil qalam adalah mengajak manusia dengan carabijaksana kepada
jalan yang benar menurut perintah Allah SWT,lewat senitulisan.
5
Pada zaman sekarang model dakwah seperti ini sudah mulai efektifuntuk direalisasikan.Mengingat kemajuan teknologi informasi yangmemungkinkan
seseorang berkomunikasi secara intens dan menyebabkanpesan dakwah bisa menyebar seluas-luasnya, maka dakwah lewat tulisan mutlak dimanfaatkan oleh
subjek dakwah.
6
Dalam hal ini ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi adalah seseorang yangmahir dalam membuat paper atau suatu tulisan yang di dalamnya
berisikanayat-ayat al- Qur’an dan Hadist-hadist Nabi SAW. Yang sesuai dengan
dengantema dakwah yang beliau sampaikan. Sudah banyak sekali paper-paper yang beliau buat untuk di
sebar luaskankepada jama’ah-jama’ahnya di majelis taklim yang beliau bina
selama ini.Menurutnya paper itu beliau buat tidak hanya untuk di bacasaja melainkan untuk dipelajari dan dipahami oleh jama’ahnya, isinyamemang tidak
banyak hanya beberapa lembar saja tiap pembahasan.Akantetapi beliau optimis bahwa seluruh jama’ahnya mampu mengerti sekaligusmemahami paper yang
ditulis tersebut.
5
Departemen Agama RI, Proyek Penggandaan Kitab Suci Al- Qur’an, Al-Qur’an
danTafsirnya, jilid XI, juz 29Jakarta : YPPA, 1995, h. 255.
6
Jalaluddin Rahmat, Islam Aktual : Refleksi Sosial Cendikiawan Muslim, Bandung :Mizan, 1998, h. 172
Ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi berdakwahdengan membuat suatu tulisan seperti paper atau artikel yang berguna untukmemberikan informasi
tentang keagamaan kepada setiap jama’ahnya.Bahkan tidak jarang pula jama’ahnya sangat antusias untuk menyebarluaskan papernya dengan cara datang
kepadanya untuk meminta izin agardiperbolehkan memfotocopy tulisan- tulisannya.
Hal seperti inilah yang memacu dirinyauntuk terus menulis dan membuat paper, agar seluruh masyarakat dimanapundapat memahami dakwahnya lewat
tulisan. Paper yang beliau tulis menggunakanbahasa Indonesia dan materi yang beliau gunakan untuk penulisan isi paper ini sama dengan apa yang beliau
sampaikan dalam ceramahnya. Seperti :tauhid, akhlak, muamalah, dan doa-doa lainnya.
Dalam perkembangan
seperti sekarang
ini dakwah
juga harusmenyesuaikan situasi dan kondisi karena dunia semakin berubah ke arah
yanglebih maju.Untuk itulah keberhasilan dakwah ditentukan oleh da’i atau
da’iyah itu sendiri.Keberhasilan dan kesuksesan yang beliau raih sekarang ini, tidak beliaudapatkan dengan mudah.Justru keberhasilan itu datang karena
ketekunannyadalam ajaran Islam untuk berdakwah, selalu berusaha dan mempunyai tekadyang kuat untuk meneruskan cita-cita yang beliau inginkan dari
kecil.
3. Dakwah Bil Hal Ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi
D a’wah BilHalerat kaitannya dengan komunikasi yang bersifat persuasif
sebab pada hakekatnya da’wah bil hal adalah pemanfaatan situasi dan kondisi masyarakat sebagai kegiatan da’wah agar tumbuh loyalitas atau kepatuhannya
terhadap ajaran agama.
7
Kondisi atau situasi masyarakat yang dimaksud adalah apa yang paling dibutuhkan oleh masyarakat dijadikan jalan atau wahana
penyampaian kegiatan. Dalam
da’wah bil hal ini ustadzah Hj. Faridah Hanum Luthfi adalah sebagai langkah mengubah keadaan masyarakat menjadi lebih baik dari keadaan
sebelumnya. Dengan perubahan keadaan tersebut di harapkan akan terjadi perubahan sikap dan perilakunya terhadap agama.
C. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah salah satu cara yang digunakan oleh seorang da’I untuk menjelaskan sebuah ilmu agama kepada para mad’u. menurut Ustadzah
Faridah Hanum Luthfi: “Metode ceramah merupakan sebuah metode atau cara paling mudah untuk menyampaikan sebuah pesan dakwah demi menunjukkan
kepada mad’u menuju jalan diridha oleh Allah SWT. Menurut Ustadzah Faridah Hanum Luthfi, “ mencari yang terindah dapat diserap oleh jama’ah, tentunya
berupa tausyiah atau ceramah. Berdasarkan ungkapan beliau, berdakwah dengan sebuah ceramah adalah
cara yang termudah untuk memberikan pemahaman kepada mad’u. dengan metode ini seorang da’I menyampaikan peswan dakwah melalui lisan, ucapan
7
Ghazali, M. Bhari, 1997, Da’wah Ko u ikatif : Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Ko u ikasi Da’wah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya cet Ke-1, h.90