Profil Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi.

cita ingin menjadi perawat di karenakan beliau harus mengikuti jejak sang ayah menjadi seorang da’iyah. Dari kecil beliau juga sering mengikuti ibu dan ayahnya mengaji. Sehingga apapun ilmu yang diturunkan padanya selalu beliau realisasikan. Beliau sama sekali tidak membeda-bedakan antara ilmu umum dengan ilmu agama, karena menurut sang ayah apapun ilmu itu selama baik dan membawa manfaat maka raihlah terus. Ibu dari 5 orang anak. yang terdiri dari 3 putra dan 2 putri ini pernah menuntut ilmu di beberapa sekolah diantaranya: di SDN Palembang yang masih beranjak 6 tahun sampai selesai, kemudian beliau melanjutkan pendidikannya di PGAN Pendidikan Guru Agama Negeri. Tidak hanya itu karena tekadnya untuk menjunjung tinggi ilmu, maka beliau tidak membeda-bedakan antara ilmu umum dengan ilmu agama, karena menurutnya antara ilmu dunia dan ilmu akhirat itu harus seimbang. Tidak puas dengan mengecam tamatan PGAN saja, beliau melanjutkan kembali sekolahnya di Perguruan Tinggi. Pada awalnya tidak sempat kuliah karena ayahnya tidak mengizinkan, dan akhirnya di perbolehkan untuk kuliah di IAIN Yogyakarta. Beliau melanjutkan studinya dengan mengambil Fakultas Ushuluddin Palembang Jurusan Dakwah. Menurutnya ini adalah jurusan yang tepat untuk meneruskan cita-cita sang ayah sekaligus merealisasikan dakwahnya, aga rmembawa harapan yang baik untuk ke depan dan mengedepankan prospek dakwah yang lebih maju.

C. Majelis Taklim Al Muhajirin Batu Ceper Kota Tangerang 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya

Segala sesuatu yang hidup di dunia ini, apakah itu makhluk yang bernyawa maupun mahkluk yang tidak bernyawa, pasti mempunyai latar belakang atau sejarahnya masing-masing. Begitu juga dengan berdirinya Majelis Taklim Al Muhajirin Batu Ceper Indah Kota Tangerang ini yang mempunyai sejarah yang tidak kalah menarik dengan sejarah kelahiran yang lain. Majelis Taklim Al Muhajirin Batu Ceper Indah Kota Tangerang tidak didirikan di atas keserba-adaan dan serba berkecukupan, melainkan ia lahir dan berkembang berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa serta adanya bimbingan dan dukungan sepenuhnya dari para dermawan yang tulus dan ikhlas mengorbankan sebagian hartanya dan menyumbangkan pikiran serta tenaganya dengan niat ibadah. Dahulu dimana masyarakat ini tingkat keagamaannya masih sangat rendah sekali. Mereka belum mengetahui bagaimana caranya shalat, bagaimana rukun- rukunnya puasa, bagaimana cara membaca Al- Qur’an dan lain-lain, khususnya kaum ibu rumah tangga, dimana hari-harinya banyak disibukkan dengan pekerjaan rumah tangga, mengurus anak dan suami, sehingga hampir tidak ada waktu untuk belajar agama dan seluk beluknya. Menyadari akan kekurangan ini, maka akhirnya munculah ide yang sangat bagus dari dirinya sendiri, untuk mendirikan suatu lembaga pendidikan keagamaan yang biasa disebut dengan Majelis Taklim dengan nama Majelis