Proses penyelenggaraan usaha tersebut dilakukan untuk mecapai tujuan

Konsep dakwah kedua ini menyangkut dua hal yaitu komunikasi dan perubahan sosial, dan tentunya membutuhkan strategi, teknik, metode pendekatan yang tepat terkait dengan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan berbagai aspek sosial budaya kehidupan manusia. Meskipun dalam pengertian umum dakwah berarti menyeru atau mengajak, pada prakteknya, implementasi makna tersebut tidaklah mudah. Faktor-faktor yang menghalangi atau merintangi dan cara penyelesaian misi dakwah sangat kompleks dibanding dengan misi organisasi yang berorientasi umum. Dakwah tidak saja harus mengantisipasi perubahan lingkungan yang ada. Dakwah memiliki dua dimensi yaitu dimensi dunia dan dimensi akhirat, pembuktian kebenaran agama dan proses sosialisasinya dalam masyarakat.

2. Unsur-unsur Dakwah a.

Da’i Pelaku Dakwah Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan maupun tulisan ataupun perbuatan dan baik secara individu, kelompok atau berbentuk lembaga. Da’i sering disebut kebanyakan orang dengan sebutan mubaligh orang yang menyampaikan ajaran Islam. Akan tetapi, sebagaimana telah disebutkan pada pembahasan dimuka tersebut sebenarnya lebih sempit dar i sebutan da’i yang sebenarnya. Kata Da’i ini secara umum sering disebut dengan sebutan Mubaligh orang yang menyempurnakan ajaran Islam namun sebenarnya sebutan ini konotasinya sangat sempit karena masyarakat umum cenderung mengartikan sebagai orang yang menyampaikan ajaran Islam melalui lisan seperti penceramah agama, khatib orang yang berkhutbah, dan sebagainya. Karena pentingnya fungsi da’i ini, maka banyak al-qur’an dan hadist yang memberikan sifat- sifat dan etika yang harus dimiliki da’i. Quraish shihab menambahkan bahwa dari masing-masng wahyu pertama al- Qur’an telah terlihat dengan jelas prinsip-prinsp pokok yang digariskan al- Qur’an bagi manusia pelaku dakwah, yaitu: a. Da’i harus selalu membaca yang tertulis dan tidak tertulis segala hal yang berhubungan dengan masyarakatnya agar dakwahnya selalu segar dan menyentuh, sesuai dengan ayat yang pertama kali turun. b. Da’i harus siap mental menghadapi situasi yang akan dialaminya. c. Da’i harus memiliki sikap mental yang terpuji, sadar akan imbalan yang akan didambakan dari upaya dakwah sesuai dengan surah al- Mudatsir. 9

b. Maddah Materi Dakwah

Unsur lain selalu ada dalam proses dakwah adalah Maddah atau materi dakwah. Maddah dakwah adalah masalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i pada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi maddah dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri.oleh karena itu, membahas yang menjadi maddah dakwah adalah membahas ajaran Islam itu sendiri, sebab semua ajaran Islam yang sangat luas itu bias dijadikan 9 Quraish Shihab, Dakwah dalam Al- Qur’an As-Sunnah, Jakarta:1992, h.3 maddah dakwah itu pada garis besarnya adalah akidah, Syari’ah dan Akhlak. Dari semua materi dakwah yang disampaikan itu hendaknya janganlah bersifat normativ seperti terdapat dalam al- Qur’an dan sunnah, tetapi harus juga bersifat empiris. Sehingga materi dakwah yang disampaikan baik scara kiasan maupun tulisan tentang permasalahan pemahaman ajaran keagamaan, hendak ada keseimbangan agar pola kehidupan keagamaan umat tidak bersifat formalistik dan ritualistik belaka, sehingga terdapat sikap keselarasan antara sikap batin dan prilaku. Sehingga apa yang dapat dikatakan materi dakwah itu paling tidak yang harus diperhatikan seorang da’i.

c. Mad’u Penerima Dakwah

Kita tahu bahwa misi yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang berupa agama Islam adalah untuk seluruh umat manuia, baik ia telah menemui beliau atau tidak, satu bangsa dengan beliau atau berlainan kebangsaannya, lain halnya para nabi yang tulus semata-mata hanya untuk bangsa tertentu dan waktu tertentu pula kaumnya. Unsur ketiga ini adalah Mad’u yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupu sebagai kelompok, baik manusia yang beragam Islam ataupun bukan, atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan. Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan mengajak mereka mengikuti agama Islam, sedangkan kepada orang-orang