34
BAB III PROFIL USTADZAH Hj. FARIDAH HANUM LUTFI
DAN MAJELIS TAKLIM AL MUHAJIRIN BATU CEPER
A. Profil Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi.
Terlahir di Bengkulu, pada tanggal 03 Januari tahun 1946, Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi adalah putri dari keluarga pasangan Alm. KH. Bachtiar
Effendy dan Ibu Yuliyani. Beliau terlahir dari keluarga yang sangat religius. Ayahnya semasa hidupnya berprofesi sebagai seorang
da’I besar. Sedangkan ibunya semasa hidupnya berprofesi sebagai Ibu rumah tangga yang baik.
Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi adalah da’iyah dan tokoh masyarakat
Tangerang yang sangat dihormati dan rendah hati. Posisi sebagai da’iyah ini,
memberikan motivasi tersendiri bagi ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi untuk berkesempatan berdakwah dan mengetahui bagaimana cara mempraktekkan
dakwah diberbagai forum. Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi mempunyai beberapa saudara kandung.
beliau adalah sulung dari seorang kakak pria yaitu Fauzan Azimah SH, Heryanti BA, Nasrullah Intizam SE, Ahmad Qudsi, dan Umi Marhamah. Sejak kecil kedua
orang tuanya sudah mempersiapkan bekal pendidikan agama, berupa belajar membaca al-
Qur’an, cinta dengan ilmu agama yang mengharuskan beliau untuk belajar dan terus belajar.
Beliau sudah terbiasa dengan kesibukan dakwah, sama halnya dengan anak-anak seusianya, beliau juga bermain bersama teman-temannya tetapi beliau
tidak pernah melupakan kewajibannya sebagai pelajar untuk menuntut ilmu. Perempuan berdarah Bengkulu ini semasa mukim di asrama tidak hanya ikut
kedua orangtuanya untuk berdakwah dalam bidang ceramah, akan tetapi beliau juga aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah berupa ekstrakulikuler seperti,
tilawatil qur’an, dan pidato. Beliau sudah mulai belajar berdakwah dari kecil, tetapi sesudah menikah
atau kurang lebih 48 tahun lalu, ternyata beliau justru lebih menyukai dan menekuni profesi dakwah mengikuti jejak ayahnya. Di usianya yang sudah
matang ini, beliau masih berkecimpung di dunia dakwah atas dukungan dari sang suami tercinta Muhammad H. Lutfi S.Ag.
Beliau bukan hanya sekedar seorang da’iyah yang berani berjuang
dimedan dakwah, melainkan beliau juga seorang guru atau ustadzah yang selalu membimbing dan mendidik semua anggota majelis taklimnya agar menjadi lebih
baik dan berakhlakul karimah. Tidak hanya itu beliau adalah seorang istri dan ibu yang baik, karena sesibuk apapun, beliau selalu menyempatkan waktu luang untuk
berkumpul dan bersenda gurau bersama keluarga besarnya. Hingga saat ini ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi S. Ag mempunyai 5
orang anak yang sangat dibanggakanya. Diantaranya Muchlisa S. Kep, Dra. Rita Haryani Sospol, Muhammad Farhan Elvian Aksos, dan si bungsu Laila Ramdania
S. Pd.
B. Pendidikan Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi
Da’iyah yang sangat ramah ini tidak hanya pandai berbicara, tetapi beliau juga pandai dan aktif semasa duduk dibangku sekolah, Sejak kecil beliau bercita-
cita ingin menjadi perawat di karenakan beliau harus mengikuti jejak sang ayah menjadi seorang da’iyah. Dari kecil beliau juga sering mengikuti ibu dan ayahnya
mengaji. Sehingga apapun ilmu yang diturunkan padanya selalu beliau realisasikan. Beliau sama sekali tidak membeda-bedakan antara ilmu umum
dengan ilmu agama, karena menurut sang ayah apapun ilmu itu selama baik dan membawa manfaat maka raihlah terus.
Ibu dari 5 orang anak. yang terdiri dari 3 putra dan 2 putri ini pernah menuntut ilmu di beberapa sekolah diantaranya: di SDN Palembang yang masih
beranjak 6 tahun sampai selesai, kemudian beliau melanjutkan pendidikannya di PGAN Pendidikan Guru Agama Negeri. Tidak hanya itu karena tekadnya untuk
menjunjung tinggi ilmu, maka beliau tidak membeda-bedakan antara ilmu umum dengan ilmu agama, karena menurutnya antara ilmu dunia dan ilmu akhirat itu
harus seimbang. Tidak puas dengan mengecam tamatan PGAN saja, beliau melanjutkan
kembali sekolahnya di Perguruan Tinggi. Pada awalnya tidak sempat kuliah karena ayahnya tidak mengizinkan, dan akhirnya di perbolehkan untuk kuliah di
IAIN Yogyakarta. Beliau melanjutkan studinya dengan mengambil Fakultas Ushuluddin Palembang Jurusan Dakwah. Menurutnya ini adalah jurusan yang
tepat untuk meneruskan cita-cita sang ayah sekaligus merealisasikan dakwahnya, aga rmembawa harapan yang baik untuk ke depan dan mengedepankan prospek
dakwah yang lebih maju.