Alur Penggunaan Gaya Bahasa untuk Menyampaikan Intrinsik Cerpen Senyum dan
kepalaku pusing bukan main, pemandanganku gelap, perutku yang belum diisi, mengerik, tapi tanganku erat menggenggam akar. Aku
sadar oleh sebuah ledakan, sebuah lagi, sebuah lagi, terus-menerus, makin lama makin dekat. Sebuah granat meledak dekat sekali, tanah
dan kerikil menepis badanku. Instinktif aku rebah ke tanah, mukaku kutekankan keras-keras ke bumi.Granat jatuh dua bersama-sama.
31
5 Tahap Penyelesaian
Tahap klimaks ini merupakan tahap dimana konflik sudah diatasidiselesaikan oleh tokoh dalam cerita. Cerita dapat diakhiri dengan
gembira ataupun sedih. Konflik-konflik tambahan diberi jalan keluar, kemudian cerita di akhiri, disesuaikan dengan tahap akhir.
Tahap penyelesaian dalam cerpen Senyum karya Nugroho Notosusanto adalah pada saat tokoh Aku mulai semangat untuk mengusir Belanda. Selain
itu, tokoh Aku juga ingin memberi kehidupan yang lebih baik untuk generasi yang akan datang. Tokoh Aku juga mengingat akan keberadaan Tati yang
penting baginya. Tati ingin sekolah. Penjelasan tahap penyelesaian tersebut dapat dilihat di akhir cerita. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut
ini.
Aku merangkak terus. Aku harus mengusir Belanda untuk Tati, pikirku kabur. Aku harus sembuh. Tati sudah ingin sekolah. “Engkau
boleh senyum lega, Jon,” kataku pada makam. “Tati sudah kelas tiga sekarang.”
Sementara itu, Alur dalam cerpen Bayi maju karena mengisahkan dari awal perang. Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut.
1 Tahap Penyituasian
Tahap penyituasian pada cerpen Bayi karya Nugroho Notosusanto terletak pada awal cerita. Pada awal cerita dipaparkan pengenalan tokoh Aku
yang menjelaskan tentang suasana dan kondisi pada saat peperangan melawan penjajah. Hal demikian dapat dilihat dalam kutipan berikut.
Simfoni tembakan mengatasi deru samudra dan desau angin. Aku makin merendah ke tanah ketika tiba di bukit kecil dan mulai
31
Ibid., h. 16.
mendekati lerengnya. Ah ya, daripada proyektil yang jatuh dan aku tidak merebahkan diri, pikirku memaafkan pohon kelapa. Ketika itu
timah makin banyak beterbangan dan instinktif sten aku lepaskan hamernya dari perkuncian.
32
2 Tahap Pemunculan Konflik
Tahap pemunculan konflik berarti awal munculnya konflik. Konflik dapat berkembang pada tahap selanjutnya . Peristiwa-peristiwa yang menjadi
inti dari cerita juga semakin menegangan. Tahap pemunculan konflik yang terjadi dalam cerpen Bayi karya
Nugroho Notosusanto adalah pada saat ada suara tangisan bayi di saat peperangan. Tangisan bayi tersebut merupakan bayi mbok Simin. Hal tersebut
membuat tokoh Aku ingin menolong bayi dan mbok Simin yang sedang terjebak dalam peperangan.
Bayi Tiba-tiba sepi direnggut dari suasana oleh tangis bayi. Kurang hati-hati aku cepat mendekat. Aku dengar perempuan merintih. Mbok
simin melahirkan, pikirku. Dan terbayang olehku ibu waktu melahirkan adikku. Aku menerobos kebun ketela dan terengah-engah
berdiri di muka pintu belakang.
33
Kutipan di atas menunjukkan kebingungan tokoh Aku ketika ada masalah bayi dan mbok Simin yang terjebak dalam peperangan. Tokoh Aku
ingin menolongnya.
3 Tahap Peningkatan Konflik
Tahap peningkatan konflik pada cerpen Bayi karya Nugroho Notosusanto adalah ketika tokoh aku hendak menolong bayi dan mbok Simin
akan tetapi serangan dari penjajah berdatangan. Tidak hanya itu, Pak simin juga ternyata tidak ada di rumah sehingga konflik semakin meningkat. Hal
demikian dapat dilihat dari kutipan berikut ini. Ketika itu ledakan-ledakan granat mortir makin dekat. Peluru-peluru
juga sibuk berdesingan di atas bukit, mengganggu kepalaku yang
32
Ibid., h. 55.
33
Ibid., h. 56.
sebentar-sebentar mau ke bawah saja. Pak Simin rupa-rupanya tidak ada di rumah. Mungkin mengambil pembantu atau dukun bayi. Ibu
dan bayi harus diungsikan.
34
4 Tahap Klimaks
Tahap klimaks dalam cerpen Bayi karya Nugroho Notosusanto adalah pada saat tokoh Aku dan tentara Belanda bertemu dan sama-sama menolong
bayi dan mbok Simin. Awalnya tokoh Aku merasa takut. Tidak hanya itu ternyata tentara Belanda juga mengalami apa yang dirasakan oleh tokoh Aku.
Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut ini. Seperti dalam mimpi aku lihat sebuah Thomson maju ke muka,
kemudian sebuah lengan hijau, kemudian berhenti. Dengan gemetar aku memperlihatkan sten-ku, kemudian ia muncul sama sekali. Kami
berjongkok berhadap-hadapan. Kami berdiri. Ia menyaluri. Kemudian ia maju mendapatkan aku, hijau, besar dan berbulu.
35
5 Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian dalam cerpen Senyum karya Nugroho Notosusanto adalah ketika mbok Simin dan bayinya telah berhasil diungsikan ke rumah
Kromo. Mulanya Kromo merasa takut akan kehadiran tentara Belanda dan tokoh Aku. Hal demikian dapat dilihat dalam kutipan berikut.
Kami sampai ke rumah Kromo yang mula-mula ketakutan. Dia dan aku berpamitan. Sebelum ke luar rumah kami berhenti sebentar,
berpikir. Kemudian aku ambil sebutir peluru dan aku berikan padanya. Ia membayar kontan tanpa rente.
36
34
Ibid., h. 57.
35
Ibid., h. 61.
36
Ibid., h. 62.