Gaya Bahasa Perbandingan “Senyum”
bahasa simile. Makna gaya bahasa yang terdapat dalam kalimat di atas adalah menegaskan. Kalimat sebelum kata nafasku member penegasan
pengibaratan dengan gulali yang menetes ke bawah. j
“aku jatuh ke tanah lagi seperti bom”.
67
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa simile karena jatuh ke tanah lagi
diibaratkan dengan bom. Kalimat tersebut juga menggunakan kata seperti yang merupakan ciri dari gaya bahasa simile. Makna gaya
bahasa yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah menyampaikan gagasan tidak langsung. Kalim
at “aku jatuh ke tanah lagi” menyampaikan gagasan tidak langsung dengan pengibaratan seperti
bom. k
“Asap dan tanah menyembur ke tanah seperti pancuran air”.
68
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat bermajas simile karena
mengibaratkan asap dan tanah yang menyembur sebagai pancuran air. Selain itu, kalimat tersebut juga menggunakan kata seperti yang
merupakan ciri dari gaya bahasa simile. Makna gaya bahasa dalam kalimat tersebut adalah mendeskripsikan.
l “Kulit telapak tadinya lecet dan gembung serta berisi air kini
terkelupas seperti sol sepatu tua sehingga kulit dalam yang masih biru tak terlidung
”.
69
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa simile karena kulit yang terkelupas diumpamakan
dengan sol sepatu tua dan kalimat tersebut juga menggunakan kata seperti yang menjadi ciri dalam gaya bahasa simile. Makna gaya
bahasa dalam kalimat di atas adalah memaparkan. Kalimat sebelum kata seperti memaparkan pengibaratan dengan sol sepatu tua.
67
Ibid., h. 15.
68
Ibid
69
Ibid
m “Napasku sudah seperti kuda Bandung yang menghela kretek naik ke
utara”.
70
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa simile karena napas diibaratkan dengan kuda Bandung yang
menghela kretek naik ke utara. Kalimat tersebut juga menggunakan kata seperti yang menjadi ciri dari gaya bahasa simile. Makna gaya
bahasa dalam kalimat tersebut adalah menguatkan. n
“Lengan kiri dan lutut kanan ngilu, telapak kaki seperti di cabe”.
71
Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa simile karena terdapat kata seperti yang merupakan ciri dari
gaya bahasa simile. Makna gaya bahasa dalam kalimat di atas adalah menekankan. Kalimat “Lengan kiri dan lutut kanan ngilu, telapak
kaki” menekankan makna dengan pengibaratan di cabe.
o “Aku bayangkan bahwa sorga itu rupanya seperti bukit Kuwuk di
hadapanku”.
72
Kalimat tersebut dapat dikategorikan gaya bahasa simile karena rupa sorga diibaratkan dengan bukit Kuwuk. Makna
gaya bahasa yang terdapat dalam kalimat di atas adalah mendeskripsikan, Kalimat “Aku bayangkan bahwa sorga itu rupanya”
menekankan pengibaratan dengan bukit Kuwuk. p
“Lenganku gemetar seperti kebanyakan main Sandow”.
73
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa simile
karena terdapat kata seperti yang merupakan ciri gaya bahasa perumpamaan. Makna gaya bahasa yang terdapat dalam kalimat
tersebut adalah menegaskan. q
“Aku punya kecenderungan untuk meninggalkannya begitu saja, karena terasa beratnya seperti Watermantel”.
74
Kalimat tersebut dapat
70
Ibid., h. 16.
71
Ibid., h. 17.
72
Ibid
73
Ibid
74
Ibid., h. 18.
dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa simile karena kecenderungan untuk meninggalkan diibaratkan dengtan Watermantel
atau jenis senapan mesin besar. Selain itu, kalimat tersebut juga menggunakan kata seperti yang menjadi ciri dari simile. Makna gaya
bahasa yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah menekankan pengibaratan.
r “Kemudian seluruh badanku seperti kena listrik dan semua gelap
lagi”.
75
Kalimat tersebut dapat dikategorikan gaya bahasa simile karena terdapat kata seperti yang merupakan ciri dari gaya bahasa
similen. Makna gaya bahasa yang digunakan dalam kalimat tersebut adalah memaparkan.
s “Belum ususnya keluar seperti Arya Panangsang dari cerita lama”.
76
Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa simile karena usus yang keluar diibaratkan dengan apa yang
terjadi pada Arya Panangsang. Makna gaya bahasa yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah menekankan pengibaratan.
t “Rangkakanku sudah seperti kadal, perutku sudah mulai lecet kena
tanah”.
77
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa simile karena mengibaratkan rangkakan dengan kadal. Makna
gaya bahasa yeng terdapat dalam kalimat tersebut adalah memaparkan pengibaratan.
u “Lengan kaki kananku terbakar dan kepala seperti ada mesin pabrik
besi yang bergerak memalu”.
78
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa simile karena mengibaratkan kaki kanan
yang terbakar dengan mesin pabrik besi yang bergerak memalu.
75
Ibid
76
Ibid., h. 19.
77
Ibid
78
Ibid
Makna gaya bahasa yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah mendeskripsikan pengibaratan yang ada.
v “Ledakan-ledakan yang terjadi di belakangku seperti mimpi buruk
yang baru lewat”.
79
Kalimat tersebut dapat dikategorikan kalimat yang bergaya bahasa simile karena ledakan diibaratkan dengan mimpi buruk
yang baru lewat. Makna gaya bahasa yang digunakan dalam kalimat tersebut adalah menyampaikan gagasan tidak langsung.
w “Di atas uniform itu kepala merah seperti kulit anak babi”.
80
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa simile
karena terdapat kata seperti yang merupakan ciri dari gaya bahasa perumpamaan. Makna gaya bahasa yang terdapat dalam kalimat
tersebut adalah mendeskripsikan. x
“Malaikat-malaikat pada turun dari langit yang penuh bintang, persis seperti yang digambarkan di dalam buku-
buku sejarah Injil”.
81
Kalimat tersebut dikategorikan gaya bahasa simile karena terdapat kata seperti yang merupakan ciri gaya bahasa simile. Makna gaya
bahasa yang terdapat dalam penggalan kalimat di atas adalah menekankan pengibaratan.
y “Badanku lembek seperti tengah hari kalau berpuasa”.
82
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa simile
karena badan yang lembek diibaratkan dengan tengah hari kalau berpuasa. Kalimat tersebut juga menggunakan kata seperti yang
merupakan ciri dari simile. Makna gaya bahasa yang terdapat dalam penggalan kalimat tersebut adalah memaparkan pengibaratan.
79
Ibid., h. 20.
80
Ibid
81
Ibid., h. 21.
82
Ibid
Perumpamaan- perumpamaan dalam kalimat-kalimat yang diuraikan tersebut mempunyai makna mendeskripsikan, menekankan, menegaskan,
menguatkan, memaparkan dan menyampaikan gagasan tidak langsung. Gaya bahasa simile yang terdapat dalam cerpen Senyum terdapat 7 makna
gaya bahasa mendeskripsikan, 5 makna menekankan, 4 makna menegaskan, 2 makna menguatkan, 5 makna memaparkan, serta 2 makna
gagasan tidak langsung. Dengan demikian dapat disimpulkan makna yang lebih banyak digunakan adalah menekankan.
2 Personifikasi
Diperoleh delapan belas kalimat yang menggunakan gaya bahasa personifikasi, yaitu sebagai berikut.
a “Leica
yang bergantung pada leher, memukul- mukul dada.”
83
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa personifikasi karena menganggap Leica yang maksudnya adalah alat
untuk mengambil gambar dianggap layaknya manusia yang bisa memukul-mukul. Kata memukul-mukul dada digunakan dalam
penggalan kalimat di atas mempunyai makna menekankan sifat-sifat insani “Leica” sebagai barang yang tidak bernyawa dan ide yang
abstrak. b
“Bau bunga yang segar dan bau boreh yang kental menyelinap ke dalam hidung.”
84
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa personifikasi karena bau dianggap bisa
menyelinap seperti manusia. Kata menyelinap dalam kalimat tersebut mengacu pada penggunaaan gaya bahasa personifikasi yang
bermakna menguatkan kualitas pribadi orang kepada bau bunga yang segar dan bau boreh.
83
Ibid., h. 10.
84
Ibid., h. 12.
c “Setiap tonjolan, setiap semak, setiap batu besar dapat aku kenali, dan
kenangan membual keluar.”
85
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa personifikasi yang bermakna
menegaskan penginsanan langsung. Kata membual merupakan kata yang dipakai oleh manusia. Selain itu juga karena menganggap
kenangan bisa membual seperti manusia. d
“Tiga peluru kartets membelai telingaku, menyokong pikiranku yang belum berhenti.”
86
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa personifikasi karena menganggap tiga peluru
seperti manusia bisa membelai dan bisa menyokong. Gaya bahasa tersebut bermakna memaparkan keindahan dalam penginsanan.
e “Sebuah granat merobek apa yang tengah aku alami.”
87
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa
personifikasi karena granat dianggap bisa merobek seperti manusia. Makna gaya bahasa personifikasi dalam kalimat tersebut adalah
menguatkan penginsanan sebuah granat. f
“Aku seperti melihat batu mengoyak permukaan danau.”
88
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa
personifikasi karena batu dianggap bisa mengoyak seperti manusia. Makna gaya bahasa personifikasi yang terdapat dalam penggalan
kalimat tersebut adalah menekankan sifat insani yaitu mengoyak terhadap benda batu.
g “Ketika nyeri menusuk dari bawah dan aku jatuh lagi ke tanah.”
89
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa personifikasi karena menganggap nyeri bisa menusuk seperti
85
Ibid., h. 12.
86
Ibid., h. 14.
87
Ibid., h. 15.
88
Ibid
89
Ibid
manusia. Gaya bahasa personifikasi dalam penggalan kalimat tersebut bermakna mendeskripsikan sifat insani yaitu menusuk.
h “Pikiranku tak mudah
lagi mengaturnya, berkeliaran ke mana- mana.”
90
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa personifikasi karena menganggap pikiran bisa
berkeliaran seperti manusia. Gaya bahasa personifikasi yang teradapat dalam penggalan kalimat di atas bermakna menegaskan
sifat insani yaitu berkeliaran ke mana-mana. i
“Keringat memandikan badan dari ujung rambut sampai ke telapak kaki yang hampir terlepas.”
91
Kalimat tersebut tergolong sebagai kalimat yang bergaya bahasa personifikasi karena keringat dianggap
bisa memandikan layaknya manusia. Makna gaya bahasa personifikasi dalam penggalan kalimat tersebut adalah menekankan
sifat insani yaitu memandikan yang dilakukan oleh keringat. j
“Pasir menyerbu ke mata dan tumpuan kakiku.”
92
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bermajas personifikasi karena
menganggap pasir bisa menyerbu seperti manusia, padahal pasir merupakan benda mati. Gaya bahasa personifikasi yang terdapat
dalam penggalan kalimat tersebut bermakna menguatkan sifat insani, yaitu menyerbu.
k “Sebuah granat meledak dekat sekali, tanah dan kerikil menepis
badanku.”
93
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa personifikasi karena menganggap tanah dan kerikil
bisa menepis seperti manusia, padahal tanah dan kerikil merupakan benda mati. Gaya bahasa personifikasi yang terdapat dalam
90
Ibid
91
Ibid., h. 16.
92
Ibid
93
Ibid
penggalan kalimat di atas bermakna memaparkan sifat insani, yaitu menepis.
l “Pemandanganku gelap lagi, perut berbunyi, tapi sakit dan takut
mengatasi lapar.”
94
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa personifikasi karena menganggap sakit dan
takut bisa mengatasi seperti perbuatan dan tingkah laku manusia. Makna gaya bahasa personifikasi yang terdapat dalam penggalan
kalimat di atas adalah menekankan sifat insani dalam kata menatasi. m
“Di dekat batu aku tiduran menelungkup badan gemetar semua, ketakutan dan harapan mendorongku maju.”
95
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa personifikasi
karena menganggap ketakutan dan harapan mendorong seperti manusia. Gaya bahasa personifikasi yang terdapat dalam penggalan
kalimat di atas bermakna menguatkan sifat insani dengan menggunakan kata mendorongku.
n “Meskipun lelah dan sakit, angin yang bermain pada pantat telanjang
itu terasa juga.”
96
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa personifikasi karena kata kerja bermain
dilakukan oleh manusia. Makna gaya bahasa personifikasi yang terdapat dalam penggalan kalimat tersebut adalah memaparkan sifat
insani dengan menggunakan kata bermain. o
“Aku merangkak terus diburu takut, dihimbau oleh harapan.”
97
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa personifikasi karena diburu digunakan untuk kegiatan yang dilakukan
manusia. Gaya bahasa personifikasi yang terdapat dalam penggalan
94
Ibid., h. 17.
95
Ibid
96
Ibid
97
Ibid.
kalimat tersebut mempunyai makna menegaskan sifat insani dengan kata diburu.
p “Tapi nyeri dari bawah melemparkan kepalaku ke atas.”
98
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa
personifikasi karena nyeri dianggap bisa melemparkan kepala, padahal nyeri bukan merupakan manusia. Gaya bahasa personifikasi
yang digunakan dalam penggalan kalimat tersebut mempunyai makna menekankan sifat insani dengan menggunakan kata melemparkan
yang dilakukan oleh nyeri. q
“Hatiku mau lari lewat kerongkongan.”
99
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa personifikasi
karena hati dianggap bisa lari seperti manusia. Gaya bahasa personifikasi yang terdapat dalam penggalan kalimat di atas
bermakna menguatkan sifat insani. r
“Pertanyaanku membakar dada, sama panasnya dengan luka di bawah.”
100
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa personifikasi karena menganggap pertanyaan bisa
membakar dada seperti manusia. Gaya bahasa personifikasi yang terdapat dalam penggalan kalimat di atas bermakna menekankan sifat
insani. Personifikasi-personifikasi dalam kalimat-kalimat yang diuraikan
tersebut mempunyai arti menekankan, menguatkan, menegaskan, memaparkan, dan mendeskripsikan. Gaya bahasa personifikasi yang
terdapat dalam cerpen Senyum terdapat 6 makna gaya bahasa menekankan, 5 makna menguatkan, 3 makna menegaskan, 3 makna
98
Ibid., h. 19.
99
Ibid., h. 20.
100
Ibid., h. 21.
memaparkan, dan 1 makna mendeskripsikan. Dengan demikian dapat disimpulkan makna yang lebih banyak digunakan adalah menekankan.
3 Antitesis
Diperoleh satu kalimat yang menggunakan gaya bahasa antitesis, yaitu sebagai berikut.
a “Semangatku
nyala-padam.”
101
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang bergaya bahasa antitesis karena kata nyala dan
kata padam merupakan dua kata yang bertentangan dan lawan yang tepat. Gaya bahasa antitesis pada penggalan kalimat tersebut
bermakna menguatkan komparasi atau perbandingan