Pembinaan Mental Pembinaan Sosial

256

a. Pembinaan Mental

Pelaksanaan pembinaan mental disebabkan karena narapidana mempunyai problem mental, antara lain perasaan bersalah terus-menerus, perasaan rasa diatur, kurang bisa mengontrol emosi, dan merasa rendah diri. Untuk itu dengan adanya pembinaan mental ini secara bertahap narapidana mempunyai keseimbangan emosi. Menurut petugas aktifitas yang dilakukan dalam pembinaan mental yaitu: 303 1 Memberikan pengertian untuk dapat menerima dan menanggapi rasa frustasi dengan wajar. 2 Memperlihatkan perhatian dan keinginan membantu. 3 Merangsang dan menggugah semangat narapidana untuk mengembangkan daya cipta, rasa dan karsanya. 4 Memberikan kepercayaan kepada narapidana dan menanamkan rasa percaya diri, menghilangkan rasa cemas dan gelisah, dengan menekankan pentingnya agama dalam mencapai kesenangan batin, melalui ceramah- ceramah agama, dan beribadah sesuai dengan kepercayaannya, masing- masing Adapun manfaat diberikannya pendidikan mental ini adalah : a Untuk mengetahui perbuatan yang baik dan buruk; b Untuk menimbulkan rasa penyesalan atas perbuatan salahnya yang melanggar hukum dan bertobat untuk berusaha tidak akan mengulangi lagi; c Untuk memperoleh ketenangan batin. 303 Wawancara dengan petugas di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Tanjung Gusta Medan, April 2006. SUWARTO : PENGEMBANGAN IDE INDIVIDUALISASI PIDANA DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA WANITA Studi Pembinaan Narapidana Wanita Kelas II A Tanjung Gusta Medan, 2008. 257

b. Pembinaan Sosial

Pembinaan sosial dimaksudkan untuk melatih dan mengembangkan pribadi narapidana dalam kehidupan masyarakat. Sehubungan dengan itu menurut petugas, aktifitas yang dilakukan dalam pembinaan sosial ini, yaitu : 304 1 Memberi bimbingan petunjuk pengarahan dan nasehat-nasehat kepada narapidana bagaimana caranya untuk hidup bermasyarakat yang baik dan diberitahukan mengenai norma-norma agama, kesusilaan, etika pergaulan serta mengadakan pertemuan dengan keluarga si korban. 2 Mengadakan surat-menyurat untuk memelihara hubungan batin dengan keluarganya. 3 Kunjung-mengunjungi untuk memelihara keharmonisan dalam kehidupannya. 4 Kerja bakti untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa narapidana merupakan orang yang mampu bekerja dan mempunyai tanggung jawab, antara lain kerjasama memperbaiki jalan, gotong royong pembersihan parit dan lain sebagainya. Selanjutnya petugas mengatakan banyak sekali manfaat yang diperoleh dari pembinaan sosial ini, antara lain : a Membantu narapidana mengembangkan pola tingkah lakunya yang positif dalam adaptasi sosial. 304 Wawancara dengan petugas di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Tanjung Gusta Medan, April 2006. SUWARTO : PENGEMBANGAN IDE INDIVIDUALISASI PIDANA DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA WANITA Studi Pembinaan Narapidana Wanita Kelas II A Tanjung Gusta Medan, 2008. 258 b Menanamkan rasa percaya pada diri sendiri dan dapat membedakan mana pergaulan yang baik dan mana yang buruk. c Menciptakan dan mempertahankan keserasian hubungan antara narapidana dengan keluarganya, petugas, sesama narapidana dan masyarakat. d Memupuk rasa tanggung jawab sosial.

c. Pembinaan Keterampilan