82
c. Penelitian kualitatif lebih menekankan kepada proses kerja, dimana
seluruh fenomena yang dihadapi diterjemahkan kedalam kegiatan sehari- hari, terutama yang berkaitan langsung dengan masalah sosial.
d. Penelitian kualitatif cenderung menggunakan pendekatan induktif.
e. Penelitian kualitatif memberi titik tekan pada makna, dimana fokus
penelaahan terpaut langsung dengan masalah kehidupan manusia.
Pengembangan ide individualisasi pidana dalam pembinaan narapidana wanita melalui sistem pemasyarakatan melibatkan aparat penegak hukum,
petugas lembaga, narapidana, instansi sosial dan keagamaan, sehingga sifat holistik dalam pendekatan kualitatif akan dapat melihat seluruh aspek yang
diteliti secara mendalam.
2. Sumber
Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui studi lapangan field research dan data sekunder yang
dikumpulkan melalui pustaka documentary research. Data sekunder yang dikumpulkan melalui studi pustaka berupa literatur, konsepsi, teori, asas-asas,
doktrin, dokumen dan karya ilmiah lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Data primer diperoleh secara langsung melalui penelitian lapangan
di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Tanjung Gusta Medan. Adapun data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari :
1 Bahan hukum primer, berupa Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan, Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan, dan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.
SUWARTO : PENGEMBANGAN IDE INDIVIDUALISASI PIDANA DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA WANITA Studi Pembinaan Narapidana Wanita Kelas II A Tanjung Gusta Medan, 2008.
83
2 Bahan hukum sekunder, berupa bahan-bahan yang erat kaitannya dengan bahan
hukum primer. 3 Bahan hukum tertier, yakni bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk dan
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus umum, kamus hukum, majalah, jurnal ilmiah, dan lain sebagainya yang relevan dengan
judul penelitian
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di daerah Kotamadya Medan yakni di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Tanjung Gusta Medan. Hal ini
dilakukan karena Kotamadya Medan merupakan Ibu Kota Propinsi Sumatera Utara, disamping itu kota ini sedang mengalami proses metropolitanisasi.
4. Populasi Penelitian dan Teknik Sampling
Populasi adalah keseluruhan atau himpunan objek dengan ciri yang sama.
124
Maka yang menjadi populasi penelitian adalah narapidana wanita yang menjalani masa hukuman tiga tahun keatas. Hal ini dilakukan karena narapidana
wanita tersebut telah lama mengikuti pembinaan yang dilakukan di dalam Lembaga Pemasyarakatan, sehingga dapat memberikan penilaian terhadap
kegiatan pembinaan. Disamping itu petugas pembina, mantan narapidana, dan praktisi hukum, serta BAPAS. Menurut Spradley, istilah populasi dinamakan
“Social Situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen, yaitu tempat place, pelaku actors, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara
124
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998, hal. 121.
SUWARTO : PENGEMBANGAN IDE INDIVIDUALISASI PIDANA DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA WANITA Studi Pembinaan Narapidana Wanita Kelas II A Tanjung Gusta Medan, 2008.
84
sinergis.
125
Melalui situasi sosial dapat diketahui aktivitas atau kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh petugas pembina terhadap narapidana di dalam
lembaga pemasyarakatan. Selanjutnya ditentukan sampel penelitian secara purposive sampling,
yakni dengan memilih sampel yang dilakukan secara sengaja.
126
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan.
127
Dengan purposive sampling akan memudahkan kita untuk mengetahui objek yang diteliti.
Informan yang dipilih adalah yang mempunyai keterkaitan erat dengan pokok bahasan yang diteliti, informan tersebut terdiri dari :
1. Direktorat Pemasyarakatan
Departemen Kehakiman
dan Staf = 5
orang 2. Petugas lembaga pemasyarakatan, staf, dan dewan
pembina serta BAPAS = 10
orang 3. Narapidana wanita yang menjalani hukuman tiga
tahun keatas. = 25
Orang 4. Mantan
narapidana =
5 orang Jumlah
= 45 orang
5. Metode Pengumpulan Data