258
b Menanamkan rasa percaya pada diri sendiri dan dapat membedakan
mana pergaulan yang baik dan mana yang buruk. c
Menciptakan dan mempertahankan keserasian hubungan antara narapidana dengan keluarganya, petugas, sesama narapidana dan
masyarakat. d
Memupuk rasa tanggung jawab sosial.
c. Pembinaan Keterampilan
Pembinaan narapidana tidak hanya ditujukan kepada pembinaan mental spiritual saja, tetapi juga pembinaan dibidang keterampilan. Pembinaan
keterampilan ini dimaksudkan untuk memupuk dan mengembangkan bakat yang dimiliki, sehingga memperoleh keahlian dan keterampilan sesuai dengan
kebutuhan lingkungannya yang akhirnya diharapkan menjadi modal dalam kehidupannya.
Dalam memberikan pembinaan keterampilan kepada narapidana, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:
305
1 Memberikan petunjuk pengarahan dan nasehat-nasehat.
2 Menyelenggarakan kursus pengetahuan umum, di mana kurikulum
pelajaran harus disesuaikan dengan tingkat yang sederajat, 3
Latihan kejuruan, antara lain salon kecantikan, menjahit, kerajinan tangan, dan lain-lain.
305
Wawancara dengan petugas di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Tanjung Gusta Medan, April 2006.
SUWARTO : PENGEMBANGAN IDE INDIVIDUALISASI PIDANA DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA WANITA Studi Pembinaan Narapidana Wanita Kelas II A Tanjung Gusta Medan, 2008.
259
4 Latihan fisik untuk memelihara kesehatan jasmani dan rohani, antara lain
senam pagi, dan olah raga. 5
Latihan kesenian, antara lain Vokal group, Koor, Nasyid, dan lain sebagainya.
Adapun manfaat diberikannya pembinaan keterampilan ini, yaitu : a
Narapidana dapat menguasai bidang keterampilan tertentu; b
Membentuk tenaga kerja produktif, mampu bekerja dan berusaha untuk mencari nafkah dengan usaha sendiri dan halal;
c Bisa berdikari sendiri dan mempunyai kepercayaan akan kemampuan
berusaha. Pembinaan mental, sosial dan keterampilan tersebut diselenggarakan baik
secara individu, kelompok, maupun secara bersama-sama, dan disesuaikan dengan kondisi setempat serta toleransi masyarakat. Di samping itu petugas
berusaha untuk bekerja sama dengan instansi pemerintahswasta sehubungan dengan pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana.
Pemberian ketiga jenis pembinaan ini disesuaikan dengan bakat, keahlian, serta kemampuan narapidana, dan juga disesuaikan dengan lamanya pidana yang
dijalani oleh narapidana. Dengan demikian program pembinaan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi narapidana untuk kembali ke masyarakat.
SUWARTO : PENGEMBANGAN IDE INDIVIDUALISASI PIDANA DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA WANITA Studi Pembinaan Narapidana Wanita Kelas II A Tanjung Gusta Medan, 2008.
260
B. Pembinaan Narapidana Dengan Peran Kelompok Classical Treatment