Variance Decomposition dari INF

pengaruh 18,44 dan LOGGDP sebesar 8,36 serta LOGINF sebesar 9,71. Pada jangka menengah atau periode 40, LOGM1D sudah mempunyai pengaruh 0,39 dan LOGGDP sebesar 38,88 serta LOGINF sebesar 10,03. Pada jangka panjang atau periode 100, LOGM1D mempunyai pengaruh 10,36 dan LOGGDP sebesar 47,17 serta LOGINF sebesar 9,06. Secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa variabel GDP memberikan kontribusi yang lebih besar dalam menjelaskan variabilitas INR dibandingkan M1D dan INF dalam jangka menengah dan panjang. Dari hasil variance decomposition suku bunga deposito 3 bulan INR diproleh hasil bahwa jangka menengah dan panjang kontribusi Produk Domestik Bruto GDP cukup besar terhadap suku bunga deposito. Tabel 4.20. Variance Decomposition INR Variance Decomposition of LOGINR: Period S.E. LOGM1D LOGGDP LOGINR LOGINF 1 0.109576 16.57758 1.660522 81.76190 0.000000 2 0.172319 15.68900 5.389833 73.84702 5.074146 3 0.218281 17.85755 6.891808 67.17756 8.073082 4 0.249875 18.44592 8.358423 63.48669 9.708966 5 0.271977 18.57885 9.771556 61.00949 10.64011 6 0.287794 18.43833 11.19381 59.17651 11.19135 7 0.299485 18.17091 12.61709 57.69038 11.52162 8 0.308432 17.84229 14.03228 56.41030 11.71513 9 0.315526 17.49007 15.42725 55.26311 11.81957 10 0.321348 17.13479 16.79152 54.20991 11.86379 40 0.388198 12.06791 38.88228 39.01962 10.03018 100 0.420217 10.35728 47.16686 33.41534 9.060518 Sumber : Data diolah dengan Eviews

D. Variance Decomposition dari INF

Dari tabel 4.21 dan gambar 4.2 ditunjukkan bahwa LOGINR pada periode 1, perkiraan error variance LOGINF sebesar 41,66 sedangkan LOGM1D sudah Wahid Sulaiman : Analisis Permintaan Uang di Indonesia Dengan Pendekatan Stok Penyangga, 2008 USU e-Repository © 2008 mempunyai pengaruh terhadap perkiraan error variance sebesar 6,84 sedangkan variabel LOGGDP sebesar 23,72 dan LOGINR mempunyai pengaruh sebesar 27,78. Pada periode 2, LOGM1D sudah mempunyai pengaruh terhadap perkiraan error variance sebesar 22,29 dan LOGGDP sebesar 18,29 serta LOGINR sebesar 22,35. Sampai dengan jangka pendek atau periode 4, LOGM1D sudah mempunyai pengaruh 22,21 dan LOGGDP sebesar 18,20 serta LOGINR sebesar 22,28. Pada jangka menengah atau periode 40, LOGM1D sudah mempunyai pengaruh 22,16 dan LOGGDP sebesar 18,36 serta LOGINR sebesar 22,28. Pada jangka panjang atau periode 100, LOGM1D mempunyai pengaruh 22,13 dan LOGGDP sebesar 18,44 serta LOGINR sebesar 22,25. Secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa variabel INR dan M1D memberikan kontribusi yang lebih besar dalam menjelaskan variabilitas INF dibandingkan GDP dalam pendek, menengah dan panjang. Dari hasil variance decomposition inflasi INF diperoleh hasil bahwa baik dalam jangka pendek, menengah dan panjang yang memberikan kontribusi adalah perubahan pada harga-harga barang dan pada keempat variabel yang ada memberikan nilai yang konvergen. Wahid Sulaiman : Analisis Permintaan Uang di Indonesia Dengan Pendekatan Stok Penyangga, 2008 USU e-Repository © 2008 Tabel 4.21. Variance Decomposition INF Variance Decomposition of LOGINF: Period S.E. LOGM1D LOGGDP LOGINR LOGINF 1 0.708750 6.842675 23.71542 27.77856 41.66335 2 0.807864 22.28828 18.29014 22.35131 37.07027 3 0.811425 22.14383 18.22971 22.31317 37.31329 4 0.812085 22.21405 18.20211 22.27693 37.30691 5 0.812132 22.21177 18.20217 22.28251 37.30355 6 0.812229 22.20800 18.20450 22.29150 37.29600 7 0.812342 22.20576 18.20696 22.29839 37.28889 8 0.812445 22.20343 18.21056 22.30310 37.28292 9 0.812533 22.20116 18.21496 22.30596 37.27792 10 0.812607 22.19888 18.22000 22.30747 37.27365 40 0.813457 22.15567 18.35825 22.27655 37.20953 100 0.813908 22.13155 18.44365 22.25273 37.17207 Sumber : Data diolah dengan Eviews 20 40 60 80 100 5 10 15 20 25 30 35 40 LOGM1D LOGGDP LOGINR LOGINF Variance Decomposition of LOGM1D 20 40 60 80 100 5 10 15 20 25 30 35 40 LOGM1D LOGGDP LOGINR LOGINF Variance Decom position of LOGGDP 10 20 30 40 50 60 70 80 90 5 10 15 20 25 30 35 40 LOGM1D LOGGDP LOGINR LOGINF Variance Decomposition of LOGINR 5 10 15 20 25 30 35 40 45 5 10 15 20 25 30 35 40 LOGM1D LOGGDP LOGINR LOGINF Variance Decom position of LOGINF Gambar 4.2. Gambar Variance Decomposition Wahid Sulaiman : Analisis Permintaan Uang di Indonesia Dengan Pendekatan Stok Penyangga, 2008 USU e-Repository © 2008 Untuk menguji stabilitas model, dalam penelitian ini menggunakan lag structure – AR roots Roots of Characteristic Polynomial dan Inverse Roots of AR Characteristic Polynomial, hal ini dapat ditunjukkan pada lampiran 3 bahwa nilai modulus pada semua nilai root di bawah 1 dan pada gambar Inverse Roots of AR Characteristic Polynomial semua root berada didalam lingkaran.

4.3.9 Uji Signifikansi

Uji autokorelasi ini dilakukan untuk mengetahui adanya saling ketergantungan antara faktor penganggu yang berhubungan dengan observasi yang dipengaruhi oleh unsur gangguan yang berhubungan dengan pengamatan lainnya. Untuk mengetahui adanya autokorelasi atau tidak dengan menggunakan uji Lagrange Multiplier Test LM Test. Hasil estimasi dengan menggunakan uji LM test dengan menggunakan lag 1 diperoleh hasil bahwa nilai probabilitas 0,05 maka dapat disimpulkan tidak dapat menolak Ho atau dengan kata lain tidak terjadi autokorelasi. lihat lampiran 4 Wahid Sulaiman : Analisis Permintaan Uang di Indonesia Dengan Pendekatan Stok Penyangga, 2008 USU e-Repository © 2008