kesimpulan data time series adalah stasioner. Dengan demikian variabel INF yang diamati adalah stasioner pada diferensi pertama dengan kata lain variabel INF dalam
penelitian berintegrasi satu atau I1.
4.3.6 Hasil Estimasi Model Permintaan Uang
Hasil estimasi OLS ditunjukkan pada tabel 4.10, dimana permintaan uang M1D secara signifikan ditentukan oleh Produk Domestik Bruto, tingkat bunga
deposito 3 bulan INR dan inflasi INF yang meliput variabel-variabel berintegrasi sama yaitu I1, sehingga regresi ini dikenal sebagai regresi ko-integrasi atau
cointegrating regression Engle dan Granger diperoleh hasil estimasi sebagai berikut:
Tabel 4.10. Hasil Model Estimasi Permintaan Uang
Dependent Variable: LOGM1D Method: Least Squares
Sample: 1999:4 2006:4 Included observations: 29
Variable Coefficient Std.
Error t-Statistic
Prob. C 8.153310
2.322804 3.510115
0.0017 LOGGDP 0.555477
0.114998 4.830335
0.0001 LOGINR -0.137008
0.036680 -3.735202
0.0010 LOGINF 0.038748
0.013126 2.951979
0.0068 R-squared
0.789009 Mean dependent var 18.87223
Adjusted R-squared 0.763690 S.D. dependent var
0.105855 S.E. of regression
0.051458 Akaike info criterion -2.968667
Sum squared resid 0.066198 Schwarz criterion
-2.780075 Log likelihood
47.04567 F-statistic 31.16275
Durbin-Watson stat 1.883770 ProbF-statistic
0.000000
Sumber : Data diolah dengan Eviews
Wahid Sulaiman : Analisis Permintaan Uang di Indonesia Dengan Pendekatan Stok Penyangga, 2008 USU e-Repository © 2008
LOGM1D = 8,153310 + 0,555477 LOGGDP – 0,137008 INR + 0,038748 INF
t-stat 4,830335 -3,735202 2,951979
Keterangan : =
signifikan pada
α = 1 Dari tabel 4.10 diperoleh hasil bahwa R
2
= 0,7890 yang berarti bahwa variabel bebas mampu menjelaskan variansi dari variabel terikat sebesar 78,90 sedangkan
sisanya 21,10 diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model. Dari hasil estimasi di atas menunjukkan bahwa tanda koefisien regresi
LOGGDP bertanda positif, LOGINR bertanda negatif dan LOGINF bertanda positif hal ini sesuai dengan harapan dari teori. Dengan memperhatikan nilai statistik
DW = 1,883770 terlihat bahwa disturbance term error dari LOGM1D tidak autokorelasi sehingga tidak terjadi spurious regression. Secara serentak variabel
LOGGDP, LOGINR dan LOGINF signifikan secara statistik mempengaruhi LOG M1D dimana F-stat = 31,16275. Dengan kata lain, residual regresi ko-
integrasi pada model tersebut stasioner. Dengan demikian, residual ko-integrasi atau kesalahan ketidakseimbangan stasioner atau I0.
Hasil estimasi dari regresi ko-integrasi menunjukkan bahwa variabel-variabel Produk Domestik Bruto, suku bunga deposito 3 bulan dan inflasi mempunyai
hubungan keseimbangan jangka panjang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
Wahid Sulaiman : Analisis Permintaan Uang di Indonesia Dengan Pendekatan Stok Penyangga, 2008 USU e-Repository © 2008
variabel yang mampu menjelaskan variasi permintaan uang M1 adalah Produk Domestik Bruto, suku bunga deposito 3 bulan dan inflasi. Dalam jangka panjang
meningkatnya Produk Domestik Bruto akan mendorong peningkatan permintaan uang M1. Demikian juga dengan meningkatnya inflasi akan mendorong
peningkatan permintaan uang M1. Disisi lain terdapat indikasi dengan meningkatnya suku bunga deposito akan mendorong penurunan permintaan uang
M1. Secara parsial diperoleh hasil bahwa Produk Domestik Bruto GDP
berpengaruh secara signifikan pada tingkat α = 1 terhadap permintaan uang M1,
ceteris paribus. Produk Domestik Bruto GDP mempunyai pengaruh positif terhadap permintaan uang M1 dengan koefisien 0,555477 berarti bahwa GDP tidak
elastis inelastic terhadap permintaan uang M1, ceteris paribus. Dengan kata lain apabila GDP naik 1 maka permintaan uang M1 naik 0,555477, ceteris paribus.
Secara parsial diperoleh hasil bahwa suku bunga deposito 3 bulan INR berpengaruh secara signifikan pada tingkat
α = 1 terhadap permintaan uang M1, ceteris paribus. Suku bunga deposito 3 bulan INR mempunyai pengaruh negatif
terhadap permintaan uang M1 dengan koefisien -0,137008 berarti bahwa INR tidak elastis inelastic terhadap permintaan uang M1, ceteris paribus. Dengan kata lain
apabila GDP naik 1 maka permintaan uang M1 turun 0,137008, ceteris paribus. Secara parsial diperoleh hasil bahwa inflasi INF berpengaruh secara
signifikan pada tingkat α = 1 terhadap permintaan uang M1, ceteris paribus.
Wahid Sulaiman : Analisis Permintaan Uang di Indonesia Dengan Pendekatan Stok Penyangga, 2008 USU e-Repository © 2008
Inflasi INF mempunyai pengaruh positif terhadap permintaan uang M1 dengan koefisien 0,038748 berarti bahwa INF tidak elastis inelastic terhadap permintaan
uang M1, ceteris paribus. Dengan kata lain apabila GDP naik 1 maka permintaan uang M1 naik 0,038748, ceteris paribus.
4.3.7 Hasil Estimasi Model Permintaan Uang dengan Error Correction