inventory, suatu stok penyangga atau kas keseimbangan atau cash balances. Dalam situasi ini mungkin saja terjadi fluktuasi jumlah aktual uang yang dipegang oleh
pelaku ekonomi sebagai akibat adanya komponen stokastik dari pola pembayaran dan penerimaan yang dihadapi oleh mereka. Dengan kata lain, alasan mengapa orang
bersedia memegang uang sebagai stok penyangga karena uang berfungsi sebagai media pertukaran dan dapat menghilangkan kejutan dan kesenjangan-kesenjangan
dalam perekonomian yang mungkin terjadi antara pengaruh kejutan dan atau kesejangan. Adanya aliran dana masuk yang tidak diantisipasi atau tidak
diperkirakan, mungkin dipandang sebagai kelebihan memegang uang pada suatu waktu tertentu. Hal ini karena periode pemegangan uang diharapkan hanya dalam
waktu pendek atau sementara atau mungkin agen ekonomi akan menghadapi biaya penyesuaian jika mereka melakukan penyesuian portofolio secara berkesinambungan.
Fenomena ini selanjutnya dipergunakan untuk menjelaskan mengapa pelaku ekonomi bersedia menerima uang atau membiarkan adanya penyimpangan temporer antara
jumlah aktual uang yang dipegang dan jumlah uang yang diinginkan. Dengan kata lain, ide mengenai uang sebagai stok penyangga adalah relevan jika perekonomian
yang diamati berada dalam keadaan tidak seimbang atau disequilibrium
2.3 Penelitian Sebelumnya
Achyar Iljas 1998 dengan judul “The Transmission Mechanism of Monetary Policy in Indonesia”. Menggunakan sample data 3 bulan periode 1983 – 1996,
menggunakan metode kointegrasi dan error correction mechanism ECM model
Wahid Sulaiman : Analisis Permintaan Uang di Indonesia Dengan Pendekatan Stok Penyangga, 2008 USU e-Repository © 2008
menunjukkan bahwa permintaan uang M1 secara relatif stabil dengan nilai koefisien determinasi yang baik. Permintaan uang yang stabilitas harus diinterpretasikan secara
hati-hati, yang mana tingkah laku permintaan uang cukup sensitive pada perubahan struktur keuangan.
Dengan menggunakan
kointegrasi dan
model koreksi kesalahan untuk mengestimasi fungsi permintaan uang, diperoleh persamaan jangka panjang
persamaan kointegrasi permintaan uang M1 dan persamaan jangka pendek persamaan dinamis koreksi kesalahan permintaan uang M1.
Produk Domestik Bruto PDB berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan uang dalam arti sempit M1 dan perkembangannya searah dengan
perubahan permintaan uang.. Pengukuran PDB terhadap permintaan uang sesuai dengan yang diharapkan karena koefisien regresi bertanda positif.
Perubahan pemintaan uang dalam arti sempit M1 tahun sebelumnya, perubahan permintaan uang dalam arti sempit M1 2 tahun sebelumnya, perubahan
produk domestik bruto PDB, perubahan tingkat harga indeks harga konsumen, perubahan tingkat suku bunga deposito 3 bulanan tahun sebelumnya, perubahan rasio
indeks keuangan M1PDB berpengaruh secara signifikan secara statistik terhadap perubahan permintaan uang dalam arti sempit M1. Dengan R
2
= 0,88. Pengukuran terhadap Produk Domestik Bruto PDB dan indeks harga
konsumen tanda koefisien regresinya sesuai yang diharapkan, sedangkan koefisien regresi suku bunga deposito 3 bulanan t-1 bertanda posititf padahal menurut teori
ekonomi antara permintaan uang dengan suku bunga bertanda negatif. Sedangkan
Wahid Sulaiman : Analisis Permintaan Uang di Indonesia Dengan Pendekatan Stok Penyangga, 2008 USU e-Repository © 2008
nilai koreksi kesalahan ECT secara statistik signifikan dan bernilai negatif yang berarti model yang terbentuk konsisten, hal ini juga mencerminkan bahwa permintaan
uang stabil. Keith Cuthbertson dan Bredin 2001, dengan judul “Money demand in the
Czech Republic Since Transition”. Menggunakan data bulanan tahun 1992-1997 dan menggunakan model Non Linear Least Squares NLLS atau Nonlinear Instrumental
Variables NLIV. Dari estimasi diperoleh hasil bahwa error correction term ECT secara statistik signifikan, hal ini hubungan dalam jangka panjang antara permintaan
uang riil dan pendapatan riil serta inflasi konsisten. Koefisien tanda regresi dari pendapatan dan inflasi sesuai yang diharapkan teori. Model yang diperoleh sahih
dikarenakan variabel errornya tidak terjadi autokorelasi dan berdistribusi normal serta ECT stationer. Dari persamaan yang diperoleh dalam jangka panjang elastisitas
pendapatan dan inflasi sebesar 1,15 dan -4,04. Elastistas pendapatan sebesar 1,15 berada dalam range estimasi tipikal dari Negara-negara berkembang Boughton,
1991 dan nilai ECT sebesar 0,06. Petra Gerlach-Kristen 2001, dengan judul “The Demand for Money in
Switzerland”. Menggunakan data tahunan tahun 1938-1990 dan dalam estimasi permintaan uang menggunakan uji akar-akar unit, kointegrasi dan koreksi kesalahan
ECM diperoleh hasil bahwa error correction term ECT secara statistik signifikan dan bernilai -, hal ini menandakan bahwa model yang terbentuk konsisten.
Perubahan permintaan uang riil ditentukan secara signifikan oleh lag perubahan permintaan uang riil tahun sebelumnya, lag pertumbuhan pendapatan, perbedaan
Wahid Sulaiman : Analisis Permintaan Uang di Indonesia Dengan Pendekatan Stok Penyangga, 2008 USU e-Repository © 2008
tingkat pengembalian yield surat berharga dengan tingkat suku bunga deposito dan lag perubahan perbedaan suku bunga Swiss dengan Amerika Serikat US.
George Kararach baku, dengan judul “Evidence on the demand for money function in Uganda”. Menggunakan data tahunan 1981-1998 dan dalam estimasi
permintaan uang menggunakan persamaan koreksi kesalahan error corrected dan menggunakan Cochrane-Orcutt method.
Estimasi permintaan uang dalam jangka panjang dengan menggunakan metode Cochrane-Orcutt diperoleh hasil bahwa permintaan uang dipengaruhi oleh
pendapatan dan inflasi sebelumnya t-1 signifikan secara statistik, sedangkan nilai tukar riil, suku bunga dan inflasi sekarang secara statistik tidak signifikan
mempengaruhi permintaan uang. Estimasi ECM dengan metode OLS atau Ordinary Least Squares pada
kointegrasi VAR4 diperoleh hasil signifikan secara statistik dan bernilai negatif -. Dari persamaan tersebut diperoleh hasil bahwa permintaan uang dipengaruhi tingkat
pendapatan dan tingkat suku bunga signifikan secara statistik, sedangkan inflasi tidak berpengaruh signifikan secara statistik.
Pedro Teles dan Ruilin Zhou 2005, dengan judul “A Stable Money Demand: Looking for The Right Monetary Aggregate”. Persamaan permintaan yang diperoleh
dari Lucas 2000 adalah sebagai berikut: M
t
P
t
= α Y
t
i
t -
γ
, dimana Mt = M1, Pt = tingkat harga, Y = aggregate output, i = suku bunga dalam jangka pendek,
γ = 0,5 dan α = konstanta. Dengan menggunakan metode Ordinary Least Square OLS
Wahid Sulaiman : Analisis Permintaan Uang di Indonesia Dengan Pendekatan Stok Penyangga, 2008 USU e-Repository © 2008
diperoleh hasil bahwa elastisitas suku bunga adalah 0,24. Arti dari persamaan diatas bahwa setiap kenaikan 1 persen biaya oportunitas akan mengakibatkan penurunan
saldo uang riil. Barry Harrison dan Yulia Vymyatnina 2005, dengan judul “Demand for
Money During Transaction: The Case of Russia”. Menggunakan data bulanan juli 1995 – juli 2004 dan dalam estimasi permintaan uang menggunakan uji kointegrasi
dan vector koreksi kesalahan model VECM diperoleh hasil bahwa semua variabel total perdagangan dan nilai tukar dalam hubungan kointegrasi mempunyai tanda
sesuai yang diharapkan. Artinya sesuai dengan teori bahwa total perdagangan pendapatan akan bertanda positif terhadap permintaan uang dan juga nilai tukar
mempunyai tanda negtif terhadap permintaan uang. Dan diperoleh juga hubungan secara langsung antara keseimbangan uang riil
dan total transaksi riil. Sebagaimana yang diharapkan, elastisitas pendapatan dan elastisitas nilai tukar lebih tinggi pada agregat M2 dibandingkan agregat M1.
Insukindro 1998, dengan judul “Pendekatan Stok Penyangga Permintaan: Tinjauan Teori dan Sebuah Studi Empirik di Indonesia”. Data yang digunakan dalam
studi ini adalah data kuartalan tahun 1987:1 – 1997:4. Variabel shock adalah jumlah uang beredar M1 yang tidak diantisipasi selaras dengan konsep Carr-Darby 1981
dan diestimasi dengan menggunakan pendekatan AR2 dan deviasi trend kuadrat. Dalam estimasi permintaan uang menggunakan uji kointegrasi dan Insukindro-
koreksi kesalahan model I-ECM diperoleh hasil bahwa koefisien regresi pendapatan bertanda positif dan suku bunga bertanda negatif sesuai harapan teori dan statistik
Wahid Sulaiman : Analisis Permintaan Uang di Indonesia Dengan Pendekatan Stok Penyangga, 2008 USU e-Repository © 2008
CRDW cointegrating regression Durbin-Watson dan DF Dickey Fuller untuk uji kointegrasi memberi indikasi bahwa variabel permintaan uang kartal, pendapatan dan
suku bunga berkointegrasi atau mempunyai hubungan keseimbangan jangka panjang. Dengan demikian residu regresi kointegrasi atau kesalahan ketidakseimbangan
stasioner atau I0. Hasil studi empirik memperoleh hasil koefisien regresi ECT-1 bertanda negatif dan signifikan secara statistik berarti sesuai dengan harapan teori.
Sedangkan untuk pendapatan koefisien regresi bertanda positf dan suku bunga bertanda negatif dan ini semua semua dengan harapan teori. Sedangkan hasil
estimasi koefisien regresi variabel shock ternyata hanya signifikan untuk jangka pendek dan ini sekaligus mendukung harapan studi bahwa pendekatan stok
penyangga melandasi permintaan uang kartal di Indonesia. Catur Sugiyanto 1994, tentang analisis permintaan uang M1, M2 dan uang
kuasi dengan menggunakan metode PAM dan ECM. Data yang digunakan dalam studi ini antara tahun 1960 – 1990. Dengan menggunakan variabel-variabel uang M1,
uang M2, uang kuasi, konsumsi agregat, suku bunga deposito 12 bulan, indeks harga konsumen, tingkat inflasi dan kurs US dollar terhadap rupiah. Dalam estimasi
permintaan uang M1 diperoleh hasil bahwa koefisien regresi ECT-1 bertanda negatif dan signifikan secara statistik dan ini sesuai dengan harapan teori. Sedangkan
untuk variabel-variabel dependent konsumsi agregat, inflasi dan indeks harga konsumen signifikan secara statistik dan untuk suku bunga deposito 12 bulan secara
statistik tidak signifikan.
Wahid Sulaiman : Analisis Permintaan Uang di Indonesia Dengan Pendekatan Stok Penyangga, 2008 USU e-Repository © 2008
2.4 Penurunan Model Permintaan Uang