Strategi Pembelajaran Aktif Aktif diartikan peserta didik mampu berinteraksi untuk menunjang

27 dan mendiskusikan materi pembelajaran, maka mereka akan lebih banyak mengingatnya. 2. Kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran aktif dapat mencegah terjadinya sesi yang monoton sehingga peserta didik lebih banyak memberikan perhatian dan lebih menikmati sesi pembelajaran. 3. Sesi pembelajaran aktif dapat mengintegrasikan bahan-bahan ataupun pengetahuan baik yang lama maupun yang baru. 4. Dalam pemebelajaran aktif peserta didik diibaratkan dengan keterampilan berfikir tingkat tinggi. Hal ini akan menyebabakan keterampilan berfikir tingkat tinggi peserta didik semakin terasah. 5. Kegiatan-kegiatan mandiri memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melibatkan gaya belajarnya sendiri dalam berbagai kegiatan. 6. Peserta didik akan lebih mampu untuk mengulang langkah-langkah penting jika kegitan tersebut dilakukan sendiri. 7. Pembelajaran aktif memerlukan tanggung jawab individual dan sekaligus tingkat kerjasama yang tinggi. Hal ini dapat meningkatkan kemnadirian dan juga keterampilan sosial peserta didik. 8. Pembelajarn aktif mendorong interkasi peserta didik dengan peserta didik lain dan juga dengan guru. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik. 9. Keterlibatan peserta didik yang tinggi dalam pembelajaran menyebabakan minat dan motivasi belajar peserta didik meningkat. Strategi pembelajaran aktif merupakan strategi-strategi konkret yang memungkinkan untuk diterapkan dalam pembelajaran. Menurut Mel Silberman terdapat proses belajar yang terbagi menjadi tiga bagian dalam pembelajaran aktif, diantaranya: 44 1. Proses awal atau aktivitas pembuka sebagai pemecahan kebekuan untuk berbagai macam kelas. Diantaranya: team building, on-the-spot, immediate learning involvement. 44 Mel Silberman, Active…, h.2 28 2. Proses inti, pembelajaran yang dapat digunakan pada saat di tengah-tengah pelajaran. Diantaranya: full-class learning, class discussion, question prompting, collaborative learning, peer teaching, independent learning, affective learning, skill development. 3. Proses akhir atau penutup untuk menyimpulkan dan menerapkan bagaimana peserta didik menerapkannya dimasa yang akan datang. Diantaranya: review, self-assesment, future planing, expression of final sentiments. Berdasarkan proses-proses tersebut, terdapat teknik pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses inti dengan belajar berkolaborasi collaborative learning yang memiliki beberapa teknik belajar diantaranya information search, the study group, card sort, learning tournament, the power of two, dan quiz team.

3. Hakikat Teknik The Power of Two a. Teknik The Power of Two

Salah satu hal yang menandai profesionalisme guru adalah komitmennya untuk selalu memperbaharui dan meningkatkan kemampuannya dalam suatu proses bertindak dan berefleksi dalam kegiatan belajar mengajar. Teknik the power of two ini dirancang untuk menghindari pembelajaran berpusat pada guru teacher centered. Suatu jangkauan alternatif yang luas disediakan, kesemuanya adalah yang mendorong para peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap secara aktif. The power of two artinya kekuatan dua orang, yang dimaksud kekuatan dua orang adalah menggabung pemikiran dua siswa. Siswa berkolaborasi dengan pasangannya atau membentuk kelompok kecil. Dikutip dari Mel Silberman teknik the power of two digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif dan memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua siswa. Teknik ini mempunyai prinsip bahwa berpikir berdua lebih baik dari pada berpikir sendiri. 45 45 Mel Silberman, Active…, h. 109 29 Karakteristik utama teknik the power of two sebagai pembelajaran aktif dalam Junaedi adalah: 46 1. Pembelajaran tidak ditekankan pada penyampaian informasi oleh guru melainkan pada eksplorasi informasi dan pengembangan konsep oleh peserta didik. 2. Kondisi pembelajaran mendukungkondusif mengembangkan keterbukaan dan penghargaan terhadap semua gagasan peserta didik. 3. Peserta didik tidak hanya mendengarkan ceramah secara pasif melainkan mengerjakan berbagai hal membaca, melakukan eksperimen, dan berdiskusi yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 4. Peserta didik dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kooperatif yang membutuhkan tanggung jawab individual sekaligus ketergantungan positif antar kelompok. 5. Peserta didik dirangsang untuk menggunakan kemampuan berfikir kritis, analisis, dan evaluatif. 6. Peserta didik terlibat dengan pemanfaatan berbagai sumber belajar baik di dalam maupun di luar kelas. 7. Guru mendapatkan umpan balik yang lebih cepat tentang proses dan hasil belajar. Dalam teknik the power of two setiap pasangan kelompok dibentuk berdasrkan heterogenitas, karena keanekaragaman pengetahuan yang dimiliki siswa dapat saling melengkapi kekurangan masing-masing pasangan kelompok.

b. Langkah-Langkah Teknik The Power Of Two

Mengutip Marno dan M.Idris berikut ini langkah-langkah teknik the power of two : 47 1. Guru mengajukan satu atau dua pertanyaan masalah terkait topik pembelajaran yang membutuhkan perenungan reflection dan pemikiran thinking. 46 Junaedi, dkk., Strategi…, h. 12-15 47 Marno, dan M. Idris, Strategi dan Metode Pengajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008 h. 153

Dokumen yang terkait

Penerapan strategi pembelajaran aktif the power of two untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

1 5 212

Pengaruh strategi active learning (belajar aktif) teknik information search / mencari informasi terhadap hasil belajar Matematika siswa

0 10 190

Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif (Active Learning) Teknik The Power Of Two Terhadap Kemampuan Memberikan Tanggapan Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Al-Syukro Ciputat Tahun Ajaran 2012/2013

0 20 140

Pengaruh Strategi Numbered Heads Together (NHT) dan The Power Of Two Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa

0 3 10

STUDI KOMPARASI STRATEGI THE POWER OF TWO DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR Studi Komparasi Strategi The Power Of Two Dengan Strategi Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas Iii Mim Pk Kartasura Tahun Ajaran 2015/20

0 6 16

STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI MAKE A MATCH DENGAN STRATEGI THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR Studi Komparasi Antara Strategi Make A Match Dengan Strategi The Power Of Two Terhadap Hasil Belajar Pada Siswa Kelas IV SDIT Nur Hidayah Surakarta Tahu

0 2 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif The Power Of Two Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Ips Pada Siswa Kelas VIII

0 3 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif The Power Of Two Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Ips Pada Siswa Kelas VIII

0 2 13

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK SMK BM DHARMA BAKTI MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 24

PENGARUH STRATEGI THE POWER OF TWO PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SD

0 0 11