Uji Normalitas Kelompok Kontrol

63 teknik the power of two, merupakan pembelajaran yang digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif dan memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang. Berdasarkan pemaparan sebelumnya, teknik the power of two merupakan pembelajaran yang efektif, karena dalam belajar berkelompok hanya terdiri dari dua anggota berpasangan. Teknik the power of two tidak hanya memberi kesempatan kepada siswa untuk berpasangan berdua-dua dalam kelompok kecil, tetapi the power of two juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir mandiri terlebih dahulu, dimana setiap siswa menghubungkan materi barunya dengan materi atau pemahaman yang sudah dimilikinya. Sehingga setiap siswa memiliki tanggung jawab secara individu sekaligus kelompok. Selain itu informasi yang diterima siswa tidak akan berlalu begitu saja, karena siswa yang membangun sendiri konsepnya dengan cara mencari hubungan dengan materi lain, menganalisis, memecahkan masalah serta mengkomunikasikannya. Pada pertemuan pertama, banyak siswa yang bingung ketika guru memberikan Lembar Kerja Siswa. Hal ini karena siswa terbiasa menerima informasi dari guru teacher centered. Sehingga pada pertemuan ini aktivitas kelas belum dapat dikondisikan dengan baik. Keaktifan siswa hanya terlihat pada siswa tertentu saja. Pada pertemuan kedua aktivitas kelas sudah dapat dikondisikan dengan baik. Pada saat mengerjakan Lembar Kerja Siswa, beberapa siswa bingung untuk mengoperasikan aljabar. Misalnya pada 32 dapat disederhanakan menjadi 4 2 atau pada 2 2a dapat disederhanakan menjadi a 2 . Namun keaktifan siswa sudah mulai terlihat dan beberapa siswa tidak malu untuk bertanya kepada guru mengenai proses penyederhanaannya.. Pada pertemuan ketiga siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran the power of two . Siswa terlihat lebih antusias dengan pembelajarannya dan terlihat lebih aktif dari pertemuan sebelumnya. Sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan menunjukkan terdapat peningkatan pada pemahaman siswa. Hal ini terlihat pada setiap hasil persentasi kelompok pasangan. 64 Sedangkan pembelajaran pada kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Siswa hanya menerima semua penjelasan dari guru dan mencatat materi yang telah diberikan oleh guru. Pada saat siswa diminta mengerjakan soal latihan hanya siswa tertentu saja yang dengan serius mngerjakannya. Siswa yang lainnya terlihat diam atau mengobrol dengan temannya, sambil menunngu hasil jawaban siswa lain menuliskan di papan tulis atau guru menjelaskannya. Sehingga dalam proses pembelajaran ini siswanya pasif. Berdasarkan tes hasil belajar dari kelompok eksperimen dapat diketahui bahwa terdapat 19 siswa yang mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 60,00, sehingga diperoleh persentase sebesar 63,33. Ini berarti bahwa lebih dari 60 tujuan pembelajaran yang direncanakan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar telah tercapai termasuk dalam kategori baik. Sedangkan, pada kelompok kontrol hanya terdapat 12 siswa mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal, sehingga diperoleh persentase sebesar 40. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran yang direncanakan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar belum tercapai secara maksimal termasuk dalam kategori kurang. Selain itu, terbukti pula bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran aktif teknik the power of two lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional.

D. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini agar diperoleh hasil yang optimal. Namun masih ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya.: Pertama, kondisi siswa yang terbiasa menerima informasi dari guru teacher centered, sehingga pada proses awal pembelajaran menggunakan

Dokumen yang terkait

Penerapan strategi pembelajaran aktif the power of two untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

1 5 212

Pengaruh strategi active learning (belajar aktif) teknik information search / mencari informasi terhadap hasil belajar Matematika siswa

0 10 190

Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif (Active Learning) Teknik The Power Of Two Terhadap Kemampuan Memberikan Tanggapan Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Al-Syukro Ciputat Tahun Ajaran 2012/2013

0 20 140

Pengaruh Strategi Numbered Heads Together (NHT) dan The Power Of Two Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa

0 3 10

STUDI KOMPARASI STRATEGI THE POWER OF TWO DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR Studi Komparasi Strategi The Power Of Two Dengan Strategi Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas Iii Mim Pk Kartasura Tahun Ajaran 2015/20

0 6 16

STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI MAKE A MATCH DENGAN STRATEGI THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR Studi Komparasi Antara Strategi Make A Match Dengan Strategi The Power Of Two Terhadap Hasil Belajar Pada Siswa Kelas IV SDIT Nur Hidayah Surakarta Tahu

0 2 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif The Power Of Two Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Ips Pada Siswa Kelas VIII

0 3 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif The Power Of Two Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Ips Pada Siswa Kelas VIII

0 2 13

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK SMK BM DHARMA BAKTI MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 24

PENGARUH STRATEGI THE POWER OF TWO PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SD

0 0 11