2 Materi Bangun Ruang Sisi Datar
40
dengar mudah terlupakan, karena siswa tidak berpartisipasi aktif dalam pembelajaran hingga pada akhirnya mendapatkan hasil belajar yang tidak
maksimal. Matematika merupakan ilmu yang sangat bermanfaat dan sangat
dibutuhkan dalam kehidupan, karena dalam kehidupan ini penuh dengan bilangan. Matematika itu sendiri adalah pengetahuan tentang bilangan, logika, konsep-
konsep serta masalah tentang ruang dan bentuk. Setiap konsep matematika memiliki keterkaitan antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya. Jadi,
untuk memakainya diperlukan pemahaman yang baik tentang konsep-konsep matematika. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran matematika harus
bermakna, agar hasil belajar matematika maksimal baik. Proses pembelajaran akan bermakna jika siswa aktif mengembangkan atau
mengkonstruksi sendiri pengetahuanya selama pembelajaran. Guru memberikan pertanyaan yang dapat memancing siswa untuk menghubungkan pengetahuan
yang sudah dimiliki dengan materi yang akan dipelajarinya sehingga siswa diberi kesempatan untuk memahami matematika dan keterkaitannya. Selain itu guru
harus melatih cara berfikir dan logika siswa dalam pembelajaran matematika. Dengan demikian hasil belajarnya akan maksimal.
Salah satu cara yang dapat melibatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif. Dalam strategi
pembelajaran aktif siswa bukan sebagai pendengar dan guru bukan lagi menjadi seseorang yang maha tahu segalanya. Siswa diberi kesempatan mencari informasi
yang dibutuhkan untuk menjadi tahu. Sehingga terjadi perubahan positif, sesuai dengan definisi inti dari belajar yaitu ”terjadi perubahan”.
Banyak teknik yang dapat digunakan dalam strategi pembelajaran aktif, salah satunya adalah teknik the power of two. Teknik the power of two merupakan
belajar dalam kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari dua anggota berpasangan. Tujuan teknik the power of two adalah untuk melatih siswa belajar
aktif secara individu dan kelompok, sehingga hasil belajar menjadi lebih baik. Penerapan teknik the power of two dalam pembelajaran bangun ruang ini
adalah proses pembelajaran yang lebih melibatkan siswa secara aktif, dengan
41
menemukan rumus siswa akan lebih memahami dibandingkan hanya mengahafal rumus. Matematika memiliki banyak rumus yang mangakibatkan siswa
melupakannya jika hanya menghafal dan kurang memahaminya. Bertumpu pada pendapat Dienes yang menyatakan bahwa pelajaran metematika sangatlah abstrak,
sehingga perlu mengkonkretkan sifat yang abstrak agar mudah dipahami, kemudian dari permasalahan yang konkret tersebut baru dialihkan kebentuk
konsep-konsep matematika yang abstrak. Guru mengaktifkan siswa dengan mengajukan pertanyaan kepada setiap
siswa dan siswa menjawabnya secara individu. Pertanyaan tersebut mengarahkan siswa untuk menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan materi yang
sudah pernah di pelajarinya. Hal ini dapat melatih penalaran siswa dalam menghubungkan materi yang tepat. Misalnya untuk mempelajari panjang diagonal
bidang kubus atau balok siswa harus ingat konsep phytagoras yang memiliki keterkaitan dalam mencari panjang diagonal kubus atau balok. Guru memberikan
jawaban berantai dalam tugas mandiri ini dan panjang rusuk yang diketahui dalam bentuk bilangan real. Kemudian siswa berpasangan untuk mengemukakan
pendapatnya dan mendengarkan penjelasan pasangannya. Pada tugas kelompok ini siswa tidak diberi jawaban berantai dan panjang rusuk yang diketahui dalam
bentuk simbol. Sehingga siswa dituntut untuk menemukan rumus akhir yang tepat. Interaksi dalam pasangan kelompok ini sangat penting bagi siswa, karena
melatih proses berfikir dan komunikasi siswa. Selanjutnya setiap pasangan membandingkan hasil jawabannya, agar memperoleh kejelasan dan hasil akhir
yang tepat.. Pasangan yang mendapat undian mempersentasikan hasil diskusinya. Terdapat nilai lebih dalam teknik the power of two, yakni 1 Setiap siswa
menunjukkan kemampuannya, dengan menjawab secara mandiri 2 Dapat memunculkan tanggung jawab secara individu dan kelompok, karena dalam
teknik the power of two siswa menjawab pertanyaan secara mandiri terlebih dahulu kemudian berpasangan dengan kelompoknya untuk memecahkan masalah
3 Adanya saling ketergantungan positif, karena masing-masing siswa memiliki ide yang berbeda-beda, 4 Setiap pasangan mengevaluasi kegiatannya, dengan
42
membandingkan hasil jawaban kelompoknya, 5 Melatih daya matematis siswa koneksi, penalaran, pemecahan masalah dan komunikasi.
Berdasarkan uraian di atas terdapat keterkaitan antara strategi pembelajaran aktif teknik the power of two dalam pembelajaran matematika
dengan hasil belajar matematika siswa. Dimana teknik the power of two dapat mempengaruhi hasil belajar matematika siswa.