24
maka diberi surat pengukuhan Pengusaha Kena Pajak KP PDIP 43-00.
3. Surat Pemberitahuan SPT
Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan danatau pembayaran pajak, objek pajak
danatau bukan objek pajak, danatau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Pasal 1 butir 11 UU
KUP. Jenis surat pemberitahuan ada dua macam, yaitu: 6 SPT Masa adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk
melaporkan perhitungan danatau pembayaran pajak yang terutang dalam masa pajak. Disampaikan selambat-lambatnya 20 hari setelah
akhir masa pajak. 7 SPT Tahunan adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk
melaporkan perhitungan dan pembayaran terutang dalam satu tahun pajak. Disampaikan selambat-lambatnya 3 bulan setelah akhir tahun.
Fungsi Surat Pemberitahuan bagi Wajib Pajak adalah: a. Memberikan data dan angka yang relevan dengan perhitungan kena
pajak. b. Menentukan besarnya pajak yang harus dibayar.
c. Melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri danatau melalui pemotongan pemungutan pihak
25
lain dalam satu tahun pajak, atau bagian tahun pajak wajib pajak penghasilan.
d. Melaporkan pembayaran dari kegiatan pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain wajib pajak penghasilan.
e. Melaporkan pembayaran pajak yang dipungut dalam hal ini adalah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak atas Penjualan Barang Mewah
PPN dan PPnBM, bagi pengusaha kena pajak.
4. Surat Ketetapan Pajak SKP
Surat Ketetapan Pajak SKP adalah suatu keputusan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak yang memuat besarnya pajak yang terutang,
jumlah pengurangan pajak, kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah pajak yang masih harus dibayar
oleh wajib pajak. Adapun hal-hal yang menyebabkan dikeluarkannya SKP, adalah:
a. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain ternyata jumlah pajak yang terutang kurang atau tidak dibayar.
b. Apabila SPT tidak disampaikan, setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam surat
Teguran. c. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan mengenai PPh dan PPnBM,
ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak, tidak seharusnya dikenakan tarif 0, atau tidak seharusnya dikenakan
pengembalian pajak.