88
c. Uji Regresi Simultan Uji F Statistik
Signifikansi model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat nilai signifikan pada kolom sig dan nilai F-tabel. Nilai
signifikan dan nilai F-tabel dapat dilihat pada tabel 4.32 pada halaman selanjutnya.
Tabel 4.31 Uji Simultan F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. Regression
1. 9
.176 .854
.578
a
Residual 4.
20 .206
Total 5.
29
a. Predictors: Constant, hukum yang berlaku, kondisi perekonomian, kualitas pelayanan, pengetahuan perpajakan, pemeriksaan pajak,
tarif pajak, persepsi wajib pajak, lingkungan usaha, profitabilitas b. Dependent Variable: ketidakpatuhan wajib pajak
Sumber: Data primer diolah
Dari hasil regresi ini dapat dikatakan F-tabel 4.31 adalah 0.854 dengan tingkat signifikansi 0.578 artinya lebih besar dari 0,05. Dengan
demikian Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa secara simultan bersama-sama tingkat pendidikan, persepsi wajib pajak, lingkungan
usaha, pengetahuan perpajakan, tarif pajak, pemeriksaan pajak, profitabilitas, pemeriksaan pajak, kualitas pemeriksaan, kondisi
perekonomian, dan hukum yang berlaku berpengaruh signifikan dengan variabel ketidakpatuhan wajib pajak.
89
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa apakah tingkat pendidikan, persepsi wajib pajak, lingkungan usaha, pengetahuan pajak, tarif pajak,
profitabilitas, pemeriksaan pajak, kualitas pelayanan, kodisi perekonomian, dan hukum yang berlaku merupakan penyebab ketidakpatuhan wajib pajak di
wilayah kecamatan Cakung, dari hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat pendidikan formal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap ketidakpatuhan wajib pajak. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi tingkat atau jenjang pendidikan seseorang tidak dapat menjamin akan semakin tinggi pula tingkat kepatuhannya. Hal ini terlepas dari sikap
perilaku serta niat dari dalam diri wajib pajak untuk bersikap tidak patuh. Kebanyakan wajib pajak di wilayah Cakung merupakan wajib pajak
dengan kategori pendidikan rendah, namun kebanyakan dari mereka sudah menggunakan jasa profesional di bidang perpajakan untuk
menghitung dan menyetorkan pajak terutangnya ke kantor pajak. Oleh sebab itu tingkat pendidikan tidak terlalu berpengaruh. Namun tidak
berpengaruhnya tingkat pendidikan bukan berarti bahwa mereka telah sadar pajak melainkan oleh karena rasa takut dan terpaksa membayar pajak
untuk memenuhi kewajibannya sebagai warga negara.